Ch. 10

59 6 0
                                    

Shin Ryujin

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

Shin Ryujin
.

Ryujin tatap pintu ruang didepannya. Menunggu seseorang dalam ruangan itu keluar dengan air mata yang seakan tak ingin berhenti mengalir dari dalam matanya. Ini sudah 1 jam berlalu namun seseorang didalam sana belum juga menampakan batang hidungnya dan membuat Ryujin merasa sangat ketakutan sekaligus kesal.

Apa yang sedang terjadi didalam? Kenapa mereka lama sekali?

Ryujin mendengus. Menggigit-gigit ujung ibu jarinya sesekali pandangannya mengarah pada pintu yang didalamnya terdapat Lia yang sedang menjalani perawatan.

Ini memang bukan rumah sakit. Hanya klinik rumahan yang akan ramai dipagi dan siang hari sedangkan dimalam seperti ini sangat jarang ada orang yang akan datang.

Ryujin tidak bisa membawa Lia kerumah sakit, ia takut jika ada orang yang mengenali dan merekamnya kemudian memasukan video dirinya bersama dengan Lia kesosial media hingga orang-orang akan tau keberadaan mereka dan membawa Lia pergi darinya. karena itu Ryujin putuskan untuk membawa Lia kemari. Ke sebuah klinik kecil milik Shin namjeon, kakak lelaki ayahnya. Setidaknya disini ia tak akan berpapasan dengan orang lain karena klinik ini berada jauh dari pusat kota.

Ryujin menghapus air matanya ketika seseorang tiba-tiba membuka pintu. Pria paruh baya yang rambutnya sudah habis ditumbuhi uban. Pria dengan kaca mata yang sekilas memiliki wajah seperti tuan Shin.

"Apakah dia baik-baik saja?" Ryujin bangkit. Menghampiri pria paruh baya yang memiliki raut muka yang terlihat tidak ramah. Pria paruh baya itu memang selalu begitu. tadi saat Ryujin datang dia bahkan sempat mengusir Ryujin. Namun Ryujin segera mengatakan bahwa Lia bisa saja mati dan akhirnya namjeon mau menerima mereka meskipun dengan berat hati.

"Siapa dia? Kenapa kau bersama dengan wanita yang memiliki begitu banyak luka memar disekujur tubuhnya? " Dahi namjeon berkerut. Membrondong Ryujin dengan pertanyaan yang terbesit dipikirannya. Merasa sangat bingung karena wanita yang Ryujin bawa seperti korban penganiayaan.

"Bisakah kau tanyakan hal ini nanti, aku hanya ingin tau bagaimana kondisinya sekarang.." kata Ryujin tak sabaran. Tak ingin menjawab pertanyaan yang namjeon lontarkan karena saat ini yang terpenting untuknya hanya Lia bukan hal lain.

"Dia kelaparan, kekurang cairan dan yang paling membuatku bingung ia sangat tertekan secara mental dan psikis......" ucap namjeon menjelaskan keadaan terkini Lia.

"Tapi dia baik-baik saja kan?" Kedua alis Ryujin menaut.

"Untuk saat ini keadaannya sudah stabil, aku sudah memasangkan infus untuk memasukan obat kedalam tubuhnya. Aku akan mengeceknya lagi nanti" jawab namjeon yang membuat Ryujin sedikit tenang.

"Aku akan melihatnya sekarang..." Ryujin maju selangkah. ingin masuk kedalam ruangan dimana Lia berada. Namun namjeon seakan menghalangi dengan tetap berdiri didepan pintu kamar dan tidak beranjak ketika Ryujin ingin lewat.

TOXIC - YEJISU X RYUJIN [COMPLETE]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu