dinner

11 2 0
                                    

🌷🌷🌷

" Sayang bangunlah kamu bisa terlambat nanti " pangilnya
Hera mengeliat merentangkan kedua tangannya menoleh ke sumber cahaya silau menutup matanya dengan satu tangannya

Ada sosok pria bugil diatasnya Hera tidak begitu melihat dengan jelas karena silau sinar matahari

" Wahh apa ini mimpi " ucap Hera Jimin menundukkan kepalanya

" Aniya ini kenyataan kamu harus bangun sekarang " ucap Jimin

Hera merentangkan tangannya Jimin mengerti memeluk Hera

" Kupikir aku sedang bermimpi kamu terlihat sangat seksi juga sangat tampan" ucap Hera menunjuk dada bidangnya

" Haiss " ucapnya
" Apa kamu sedang merayuku sayang padahal aku tampan setiap saat " ucap Jimin pede

" Aku menyesal memujimu " ucap Hera Jimin terkekeh

"Tumben bangun pagi " tanya Hera

"Aku belum tidur " ucap Jimin membawa sepiring nasi goreng

" Wahh Apa kamu yang membuatnya" tanya Hera

" Bolehkah aku berbohong dan bilang iya " tanya Jimin

" Lakukan tapi nilai mu berkurang dan resikonya akan sulit percaya lagi " ucap Hera mengedipkan satu matanya

" Apa aku sedang di tes sekarang" tanya Jimin

Hera mengangkat bahunya
" tapi Gumawo boleh aku mandi dulu" ucap Hera

" Aku ikut " ucap Jimin

" Aku bisa terlambat nanti" ucap Hera berlalu

" Aku akan mengantarmu" ucap Jimin mengekori Hera

" Stop tetap ditempatmu" ucap Hera menyilangkan tanganya berjalan mundur

" Araa tapi beri aku ciuman" ucap Jimin

" Aku perlu mengosok gigiku untuk itu " ucapnya melambaikan tangannya

Hera melongo melihat jimin sudah rapi duduk disofa menyilangkan kakinya sibuk dengan ponselnya

" Sayang" pangil Hera

" Eohh camkamanyo " ucap Jimin yang entah apa yang ia lakukan Hera mengerti tidak ingin mengangunya

Hera bersiap pergi kerja

" Biar aku mengantar mu " ucap Jimin menaruh ponselnya

" Tidur saja aku tidak ingin terjadi masalah lainnya lagi " ucap Hera

" Ciumanku " ucap Jimin Hera tersenyum menghampiri kekasihnya duduk dipahanya Jimin mengengam erat tanganya

" Dimana aku harus mulai??" Tanya Hera

Jimin menunjuk keningnya Hera mengecupnya
Menunjuk maniknya hidungnya kedua pipinya dan yang paling ditunggunya bibirnya

" Bibir boleh di skip sayang lipstiknya " tanya Hera

" Aku bisa membeli pabriknya jika aku mau" ucap Jimin

" Oh iya itu terlalu lama " ucap Hera mendekatkan bibirnya memasukan lidahnya Hera menikmati lumatanya perlahan tapi Jimin rupanya tidak sabar
menjatuhkan tubuh Hera disofa dengan tidak melepas ciumanya mengengam satu putingnya yang masih tertutup bra

Jimin menyikap roknya menurunkan celana dalamnya
Hera terbawa gairahnya tidak menyadari apa yang dilakukan kekasihnya

Hera tiba-tiba teringat ia harus bekerja sekarang " sayaang " ucapnya tertahan menepuk bahu Jimin tidak juga berhenti Hera menyubit bahunya

Mantan Pacar Idol (Park Jimin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang