goyah 🙅🙅

12 1 0
                                    


Pagi di Djakarta

Hera merasakan tubuhnya remuk
Memapah tubuh Jimin semalam yang belum juga bangun

Hera mencari jilbabnya entahlah saat bangun itu terlepas dari kepalanya untungnya ia memakai inner sedada

" Jim bangun kamu ini pingsan atau tidur sih please lah jangan bikin kwatir " ucap Hera seraya menggoyangkan tubuh mantan kekasihnya itu
dari semalam ponsel jimin bergetar terus menerus
Rasanya tidak sopan rasanya mengangkat tanpa izinnya
Hera mendiamkannya saja hingga akhirnya ia tertidur dikursi lagipula ia teramat lelah

" Jim bangun" tapi nihil usahanya sia-sia Jimin bahkan tidak mengerakan bagian tubuhnya sama sekali

Suhu badannya memanas Hera shock

Hera mencoba menghubungi Yubin tapi
" Nomer yang anda hubungi sedang tidak aktif atau diluar jangkauan" Hera bingung harus menghubungi siapa lagi hanya Yubin yang ia kenal dikalangan ia kerja

" Gapapa lah ya urgent " ucap Hera lirih meraih ponsel Jimin

" Kata sandi?"  Hera nampak berpikir keras mengaruk kepalanya tapi ia takut jika ia lancang malah ke blokir

" ahh Telpon aku telpon saja ?" Ucap Hera menelpon benar saja ponselnya terbuka

" Kamu memang pintar Ra " ucap Hera tersenyum bangga tidak berselang lama senyumanya pudar Berdecak kesal
saat melihat foto wallpaper itu masih saja bertenger disana tapi ia langsung tersadar siapa dirinya

Hera melihat riwayat panggilan teleponya tapi Hera tidak yakin siapa yang harus ia telpon setelah cap,cip,cup belalang kucup pilihannya jatuh ke?

" Jungkok "
Iya jungkok dan jhope yang lebih banyak menelponya

Sudah tiga kali tidak ada jawaban benar saja saat Hera melihat jam ditanganya masih pukul enam pagi
sedangkan Jimin mengigil kedinginan padahal Hera sudah menyelimutinya bahkan Hera melepas kaos kakinya untuk dipakai kan padanya

" Jim aku  gak tau lagi harus gimana please bangun  " bisik Hera ditelinga Jimin

"Mianhe " ucap Jimin seraya mengelus rambut hera yang tertutupi jilbab berwarna peach itu Hera sontak mendongak menatapnya Jimin tersenyum mengusap air mata hera
Tidak ingin larut dalam perasaan Hera mencoba menjauh

"sudah bangun syukurlah" ucap Hera Jimin tidak menyahut ia menepuk pinggir ranjang menyuruh Hera duduk 
Ia mengambil ponsel yang ia taruh dinakas

Jimin yang masih lemas membuka kata sandi ponselnya mengulurkan lagi pada Hera ia sontak terdiam

"Tolong telpon managerku cari nama Mr Choi " ucap Jimin lirih

"Aku ? Tapi Jim bagaimana kalo-?" Tanya Hera terpotong

"Tolong " ucapnya Hera menganguk mengulurkan tangannya meraih ponsel milik jimin ia tersenyum tipis yang masih terlihat jelas oleh Hera

"Wae apa ada yang lucu?"tanya Hera

"Eum ada " ucapnya terjeda

" Kamu lucu sangat, sangat lucu " ucap Jimin Hera menatap sinis pria yang berstatus mantan kekasihnya itu

"Gumawo " ucap Hera ketus berjalan keluar meninggalkan Jimin ia mencoba berulang kali menelpon tapi lagi-lagi tidak diangkat ia masuk kembali

" Ada opsi lain yang bisa dihubungi ?" Tanya Hera saat Hera hendak memberi ponsel miliknya
tiba-tiba berdering managernya yang sedari tadi ia telpon Hera memberikan pada Jimin

" Kebelet " ucap Hera

Sudah lebih setengah jam menunggu tidak ada kabar kapan akan datang akhirnya terdengar suara ambulance dari kejauhan

Mantan Pacar Idol (Park Jimin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang