Pt 3

83 10 0
                                    

Part 3
Pagi nya, [Y/N] kembali bersiap dengan seragamnya. Seragam seifuku hitam
Biasa, dan dengan perlahan memakai kacamatanya kembali.
"Oh ya, barangnya"
[Y/N] hampir lupa dengan barangnya dan menaruhnya dalam tas.
----------
Waktu berlalu, sekarang sudah jam pulang sekolah di jepang. Anak anak berhamburan keluar sekolah dengan teman temannya.
"Jotaro, kau sudah selesai?"
Kakyoin memastikan
"Sudah, ayo, gadis itu pasti sudah menunggu"
Jotaro dan kakyoin kembali ke loker mereka, dan setelah selesai mereka berjalan menuju gerbang
"Lihat gadis itu! Darimana dia?"
"Apa yang waketos sekolah lain lakukan disekolah ini?"
"Omg what a nice body she have"
Kakyoin dan jotaro bisa mendengar bisik bisik anak cewek yang ada dibelakang mereka. Dan dari jauh mereka bisa melihat [Y/N] yang sudah menunggu mereka dibawah pohon
"[Y/N] san!"
Kakyoin dan jotaro menghampirinya
"Kau sudah menunggu lama?"
Tanya jotaro
"Aku baru saja tiba"
"Alright, did you brought the thing-"
"Jotaro!!!!!"
The jotaro fangirl suddenly bump in memisahkan kakyoin dan [Y/N] dari jotaro. Dan tentunya dengan kasar gadis gadis itu
Menjatuhkan [Y/N]
"Hei, minggir kamu! Enak saja mendekati jotaro kami!"
[Y/N] yang masih menahan emosinya dibantu berdiri oleh kakyoin
"Terima kasih noriaki senpai"
"Kau pasti mau menggoda jotaro ya? Badan sebagus itu, berlagak sok iye, ditambah dadamu itu bener bener menggoda banget!"
Salah satu gadis memukul kepala [Y/N] dengan keras.
"Aish, galak amat, kelas berapa kalian?"
"Masih tanya! Kami kelas 10! Kau pasti masih smp kan? Pendek dan kecil sekali!"
[Y/N] hanya melirik mereka dan tertawa perlahan.
"Hmm, iya deh kak, maaf ya adik kelasmu ini sudah keterlaluan dengan Jotaro kesayangan kalian"
[Y/N] merapihkan seragamnya dan pandangan para gadis itu tertuju pada Perban lengan waketos kelas 11 di lengan kiri [Y/N]. Mendadak mereka keringet dingin dan kabur dari jotaro.
"Lah? Kenapa mereka lari?"
Kakyoin yang heran hanya memandang gadis gadis itu.
"Entahlah-"
Jotaro menarik lengan [Y/N]
"Oh, pantes"
Jotaro tersenyum kecil
"Apa- oh...kau waketos?"
Kakyoin juga baru sadar
"Hm"
"Emang waketos seserem apa sih ampe tu lonte pada kabur"
"Yo ndak tau-"
----------
"Jadi? Mau apa kita sekarang?"
Sambil jalan, kakyoin mengajak mereka untuk makan sebentar di salah satu kedai ramen.
"Aku tidak keberatan"
"aku juga, lagipula ini sudah hampir sore bukan?"
Akhirnya mereka bertiga berniat untuk makan sebentar di kedai ramen itu.
Setelah memesan makanan, jotaro hanya melihat sekeliling. Mendadak ada orang yang menghampiri mereka
"Permisi, saya turis disini, saya kesulitan untuk membaca menu ramen disini, apa kalian bisa membantu?"
"Get lost"
"Kujo senpai- ah, let me help you sir"
[Y/N] membantu orang tersebut pada semua menu ramen yang ada dilembaran itu
"Ah, terima kasih atas bantuan nya"
"Tak apa, kau mau duduk bersama kami disini? Ada bangku kosong disebelah kakak kelasku"
Kakyoin menepuk kursi kosong disebelahnya.
"Ah, terima kasih lagi, saya merasa sangat terbantu"
Jotaro masih menaruh curiga pada orang baru itu, sementara [Y/N] dan kakyoin hanya berbincang santai dengan orang baru itu. Tak lama kemudian, pesanan ramen mereka berempat sampai.
"Itadakimasu!"
Mereka berempat menyantap ramen mereka. When suddenly the new guy said
"Oh, look at this cute carrot!"
[Y/N], jotaro, dan kakyoin memerhatikan orang itu
"You guys know this shape?"
Kakyoin dan [Y/N] mulai tegang dan mereka bertiga tak lepas pandang dari orang tersebut.
"Kenalanku ada yang memiliki tanda bentuk ini di tengkuknya...."
"STAND UP!!"
dengan gercep, orang itu mengeluarkan standnya dan berniat menyerang [Y/N] yang ada didepannya persis. Namun Gray string [Y/N] masih bisa menahan stand orang itu dan menjauh bersama jotaro dan kakyoin kesisi lain kedai
"Hoo, so you're the joestar my lord DIO looking for, lucky i find him here with another lord DIO traitor"
The guy said.
"[Y/N], stand back"
"Aku sedikit terkejut mengetahui stand gadis itu bisa menghentikan pedang *silver chariotku"
[Y/N] menatap tajam orang baru itu.
"Kita tidak bisa bertarung disini, so lets look for a better place!"
----------
Mereka mengejar orang baru itu sampai ketaman.
"Namamu kujo jotaro bukan? Aku sudah dengar kamu dari DIO-sama"
"Kujo senpai"
Jotaro ganti pandang dengan [Y/N] sementara, [Y/N] memberi kode dari tangannya, jotaro yang paham maksud dari [Y/N] mengangguk pelan. He like the girl's plan.
"Aku cukup terkagum dengan chariotmu"
Ujar jotaro
"Hoo, standku keren bukan?"
Silcer chariot menangkap 5 koin yamg dilempar sekaligus dalam sekali tusuk.
"Noriaki senpai"
Kakyoin ikut menoleh saat [Y/N] memanggilnya. [Y/N] melakukan hal yang sama dan kakyoin dengan cepat mengerti maksudnya juga.
"Kakyoin!"
"Hierophant green! Emerald splash!"
Orang itu sedikit terganggu dengan serangan mendadak kakyoin. Orang itu juga baru sadar kakinya tidak bisa bergerak
"Now! kujo senpai!"
"ORA! ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA!"
Orang itu habis babak belur dan sekarat dari serangan bertubi tubi dari stand milik jotaro.
"Akh!"
"Noriaki senpai! Kujo senpai!"
Rupanya stand orang itu masih bisa melukai mereka berdua. [Y/N] ambil kesempatan dengan menendang keras kepala orang itu dengan kakinya.
Jotaro, kakyoin, dan [Y/N] menghampiri orang itu. Mendadak ponsel jotaro berbunyi
"Halo?"
Jotaro permisi sebentar, sementara [Y/N] menyembuhkan orang itu, kakyoin, dan jotaro dengan standnya.
"Aku tidak tahu kalau stand mu bisa menyembuhkan juga, [Y/N]"
[Y/N] hanya mengangguk dan tetap fokus.
"Oi, jiji said kita tak bisa kembali sementara, kita juga disuruh untuk menyembuhkan orang itu dan meminta informasi tambahan tentang DIO"
Kakyoin dan [Y/N] mengangguk
"Jiji pasti merasa keberadaan Dio dekat"
----------
"Aish...kepalaku....."
Orang itu memandang [Y/N], jotaro, dan kakyoin
"Ah...terima kasih...."
Dia menunduk sembari menggaruk lehernya.
"No problem, how's your head sir? Sorry if i kick too strong"
[Y/N] ask
"Sir? Haha, i feel so old, im just 25"
"But it still old for me"
Ujar [Y/N] lagi
"My name's Jean Pierre Polnareff, Jean or polnareff instead"
[Y/N] menunduk juga
"[Y/N] [L/N], nice to meet you polnareff san"
"Kakyoin noriaki"
"I dont have to introduce myself, you already known me"
Tak terasa, jam sudah menunjukan pukul 6 sore
"Kita belum diperbolehkan balik oleh jiji"
"Tunggu, kalian ikut ke apartemenku saja"
"Eh? No [Y/-"
"I have the thing, we can discuss about it there. Daripada kita membahasnya disini. Ini terlalu terbuka dan berbahaya bukan?"
"Ah! Aku setuju!"
Polnareff said
"How is it kujo senpai? Noriaki senpai?"
Jotaro dan kakyoin mengangguk.
"Good idea"
----------
Sesampainya di apartemen
"Permisi"
"Silahkan masuk"
[Y/N] menyiapkan meja dan bantal untuk lesehan.
"Duduk dulu, aku ambilkan cemilan dan teh"
Kakyoin, jotaro, dan polnareff duduk sembari memerhatikan [Y/N] yang sedang membuat sesuatu didapur. 5 menit berlalu, [Y/N] datang membawa kue kecil dan 3 gelas teh.
"Aku izin sebentar kekamar mandi, hanya ganti baju dan bersih bersih"
Mereka bertiga mengangguk
"Of course [Y/N], take your time. We'll wait"
Ujar polnareff
----------
Setelah selesai bersih bersih, [Y/N] kembali dengan membawa 3 kaos
"Here, go change"
The three look at each other
"This is my dad old clothes. Tapi ini masih bagus dan aku rawat dengan rapih"
Akhirnya, kakyoin, jotaro, dan polnareff mengganti baju mereka dengan kaos putih polos yang [Y/N] berikan
"Oke, kita bisa langsung ke pembahasan"
[Y/N] mengambil tasnya, dan mengeluarkan benda yang dimaksud.
"Eh? Apa ini?"
Tanya polnareff
"Ini tampak seperti batu biasa, tapi-"
[Y/N] menggores tangan nya sedikit dengan cutter lalu meneteskan darahnya keatas batu itu. Mendadak muncul duri besar dari atas batu itu
"Woah, ini cukup mengerikan, also interesting"
Kakyoin ikut tertarik.
"DIO-sama eh- i mean, DIO pernah memberitahuku apabila terdesak aku harus menggunakan ini, aku sendiri masih belum tahu fungsinya apa"
Kata [Y/N] sembari menyembuhkan lengan nya sendiri.
"Bagaimana cara menutup durinya lagi?"
Tanya jotaro
"Nanti bisa tertutup sendiri setelah tak ada yang menggunakanya kujo senpai-"
"Can you just call me jotaro? I just feel uncomfortable if you call me senpai"
"Sorry, i cant, aku harus bersikap sopan pada kakak kelas"
Kata [Y/N] lagi
"Wah, kalian harus sesopan itu kah?"
Polnareff ikut nimbrung
"Hm, itu hal tabu kalau kita tak hormat pada yang lebih tua"
Lanjut [Y/N] lagi
"Oh, jiji juga sempat memperlihatkan foto ini, kalian tahu itu dimana?"
Jotaro memperlihatkan foto gunung dan hutan yang joseph perlihatkan sebelumnya.
"Hmm? Bagus juga fotonya"
Kata [Y/N] dan polnareff bersamaan.
"Entahlah, fotonya tidak jelas menurutku"
Kata kakyoin
"Jiji bilang, kemungkinan DIO sedang bersembunyi ditempat seperti ini"
Ujar jotaro lagi sembari meminum jusnya
"Kenapa DIO mau bersembunyi ditempat seperti itu? Bukanya pohon bisa tembus sinar matahari?"
Ujar Kakyoin lagi yg makin heran
"Yare yare...terlalu pusing memikirkan ini, mending istirahat dulu saja"
Akhirnya mereka memutuskan untuk istirahat sebentar. [Y/N] masuk ke kamarnya dan mengambil buku tulis
"Engg...noriaki senpai, maaf aku mau tanya tentang ini"
Kakyoin kebetulan gabut gaada kerjaan
"Soal apa?"
[Y/N] mengeluarkan buku tulisnya
"Kau mengerjakan apa? Mungkin aku bisa bantu"
Polnareff ikut menawarkan diri. Sementara jotaro hanya memerhatikan kakyoin dan polnareff membantu [Y/N] mengerjakan tugas sekolahnya.
"Ini harusnya begini atuh neng"
"Ih, Noriaki senpai pasti anak pinter nih dikelas, haha"
"Ah, nggak juga sih"
"Ini tugas apaan?"
"Katanya mau bantuin nih polnareff san~"
"Aku nggak tau kalau tugasnya begini"
"Yare yare, ngerjain tugas aja kok ribut banget kalian..."
"[Y/N], rambut kamu halus banget"
Kakyoin ikut memainkan rambut [Y/N]
"Polnareff san, bagaimana cara buat rambut seperti itu?"
[Y/N] ikut memainkan rambut polnareff yg bisa dibilang unik lah haha.
"[Y/N]! Fokus dengan tugasmu!"
"Capek, istirahat dulu"
"Nanti gak selesai selesai"
Entah [Y/N] merasa takut saat jotaro mengatakan itu dan buru buru menyelesaikan tugasnya dengan benar.
----------
Setelah selesai, [Y/N] merapihkan kembali buku tulisnya.
"Ini sudah larut, sebaiknya kita pulang"
Jotaro merapihkan tasnya, polnareff dan kakyoin juga merapihkan barangnya.
"Terima kasih untuk malamnya [Y/N]"
Ujar kakyoin dan polnareff, sementara jotaro hanya diam dan lanjut berjalan.
"Oh ya, [Y/N]"
Jotaro balik badan
"Benda yang kau beritahu kami itu cukup berbahaya, boleh aku bawa agar jiji dan avdol simpan?"
[Y/N] mengangguk dan memberikan benda itu pada jotaro
"Ini kujo senpai"
"Terima kasih, selamat malam"
Jotaro kembali berlalu
"Dadah [Y/N], ketemu lagi besok"
Kakyoin melambai pada [Y/N]
"Dadah noriaki senpai, polnareff san juga!"
[Y/N] melambai balik pada mereka.
"Besok aku mampir lagi ya! Jusnya enak!"
Polnareff said playfully
"Datanglah kapan saja polnareff san!"
Setelah selesai, [Y/N] merapihkan barang barangnya dan istirahat.

1734 words. . . .

Jojok Part 3 x readerWhere stories live. Discover now