Pt 7

63 10 1
                                    

Part 7
Pagi itu, kakyoin masih memikirkan foto yang kemarin polnareff tunjukan padanya.
"Apa apaan aku ini, masa cuman karena [Y/N] dan polnareff jalan berduaan saja aku bisa iri, heh aku juga bakal lakuin hal yg sama"
Kakyoin melanjutkan perjalanan menuju sekolahnya.
----------
Timeskip jam pulang sekolah, kakyoin dan jotaro kembali jalan bersama seperti biasanya.
"Tumben jotaro, biasanya ciwi ciwi itu pada nyamperin kamu"
Jotaro sigh
"Lebih baik tanpa mereka sih"
Kata jotaro. Ditengah perjalanan, ada yang memanggil mereka dari belakang
"Oi! Jotaro! Kakyoin!"
Saat menoleh, rupanya [Y/N] sedang berlari menghampiri mereka
"Eh? [Y/N]? Halo"
Sapa kakyoin, [Y/N] masih mengatur napasnya.
"Duh! Kalian jalannya cepat sekali! Capek aku ngejarnya!"
Kata [Y/N] sembari merapihkan rok dan rambutnya.
"Dimana kacamatamu?"
Tanya jotaro yang sedari tadi memerhatikan [Y/N].
"Eh? Kacamata? Oh, i-ini ada didalam tas. Btw kalian mau kemana? Aku boleh ikut?"
Kakyoin dan jotaro saling pandang
"Kami baru pulang sekolah, ya balik kerumah lah"
Kata jotaro lagi
"Hmm, oke, aku boleh ikut gak tapi? Aku bosan main dirumah sama kakakku"
Kata [Y/N] lagi
"Eh? Eng...oke silahkan"
Kakyoin dan jotaro mempersilahkan [Y/N] untuk ikut dengan mereka. Dijalan, [Y/N] nempel terus dengan tangan kakyoin
"Kakyoin, aku mau es krim, beliin dong"
Ujar [Y/N]
"A-aku gak ada uang...maaf"
Kata kakyoin sembari melepas tangan [Y/N]
"Ih, kok gitu sih, yasudah. Jotaro, belikan aku es krim, panas banget ni"
[Y/N] balik memohon pada jotaro. Jotaro sendiri merasa ada yang aneh dengan gadis ini.
"Aku juga gak bawa uang"
"Dih, kalian janjian gak bawa duit atau gimana sih, gimana kalian mau punya istri kalau saat SMA kalian gak mau jajanin cewek? Huh!"
Lah, jadi sewot dia.
----------
Entah gimana jadinya, saat jotaro dan kakyoin kembali berjalan, mereka melihat [Y/N] yang membawa es krim ditangan nya
"Kamu bawa uang? Kok bisa beli?"
Tanya kakyoin curiga
"Aku nyolong, habis kalian gak bawa duit, jadi kuambil saja diam diam"
[Y/N] tetap melanjutkan makan es krimnya. Sementara jotaro dan kakyoin masih memandang [Y/N] curiga.
"Jotaro, [Y/N] biasanya gak begini"
Bisik kakyoin
"Hmm, aku tahu, ada yang aneh dengan nya"
Bisik jotaro balik.
"Hey, mau sampai kapan kalian berdiri gitu, ayo kita balik!"
Ujar [Y/N] yang ikut menggandeng tangan kedua remaja itu.
Ditengah perjalanan, persis ditikungan
"Ah! Noriaki senpai! Kujo senpai- eh?"
Mereka berempat terdiam, [Y/N] lagi? Ada [Y/N] lagi?
"Eh? Loh? [Y/N]?"
Kakyoin bingung
Jotaro memandang tajam [Y/N] yang menggenggam tangannya
"Hei! Siapa kamu?!"
Bentak [Y/N] yang ada disamping kakyoin
"Ha? Aku [Y/N] [L/N]"
"Dih, aku juga [Y/N] [L/N]"
Jotaro dan kakyoin masih memandang 2 [Y/N] yang ada didepan mereka. Yang satu berkacamata dan yang satunya lagi tidak
"Oke, aku coba tanya. Diantara kalian pasti ada yang bukan [Y/N]"
2 [Y/N] itu jadi tegang
"Dan hanya [Y/N] asli yang bisa menjawab ini, aku akan beri 3 pertanyaan"
Kakyoin kembali memandang 2 [Y/N] itu dan menyiapkan standnya dibawah kaki mereka berdua
"Mata [Y/N] minus berapa?"
"6"
"6"
2 [Y/N] itu menjawab bersamaan
Jotaro dan kakyoin sedikit kaget, lalu jotaro melanjutkan kembali
"[Y/N] tinggal di apartemen atau rumah?"
"Apartemen"
"Apartemen"
2 [Y/N] itu kembali menjawab bersamaan
"Oke, terakhir. Apa yang [Y/N] kemarin berikan pada polnareff saat dia lapar?"
2 [Y/N] itu terdiam
"Roti"
"Onigiri"
Kakyoin dengan cepat menangkap [Y/N] yang menjawab Roti, dan melilit tubuhnya dengan standnya.
"Heh, sudah kuduga, kau pasti palsu"
"A-apa apaan kalian! Beraninya kalian melukaiku!"
[Y/N] itu memberontak
"Lagipula ya, coba kamu pikir lebih logis. Gak mungkin orang yang minus 6 tidak memakai kacamata saat berjalan, dari awal kita ketemuan saja aku sudah curiga duluan denganmu"
Ujar jotaro.
"Ditambah lagi, [Y/N] selalu memanggil kami dengan nama belakang dan tambahan 'senpai' karena kami adalah kakak kelasnya"
Tambah kakyoin
"Heh, apa kalian tidak sadar, saat aku memegang tangan kalian, aku sudah menempelkan standku kesana? Hahahahahah"
[Y/N] yang dililit kakyoin berubah menjadi seorang pria dengan cairan kuning disekelilingnya.
"Tara! Mak jreng!!"
"Kakyoin, pisahkan standmu dengannya!"
Untung kakyoin gercep.
Cairan kuning kental yang ada ditangan kakyoin dan jotaro pun menyebar cepat hingga keseluruh tangan.
"Standku tidak bisa dilepas, mau kalian paksa pun, standku akan lebih memakan kalian"
Jotaro dan kakyoin memilih untuk lari, tidak, mereka tidak kabur.
"Cih! PENGECUT!!!!"
disaat orang tersebut ingin mengejar jotaro dan kakyoin, [Y/N] sudah menahan kaki orang tersebut dengan standnya.
"Coba mengejar mereka, kau yang akan mati duluan!"
[Y/N] memandang tajam orang itu
"Heh, gadis bisa apa kamu? Paling hanya stand lemah biasa-"
"IM NOT WEAK!!"
[Y/N] memperkuat cengkraman standnya, dan mematahkan 2 kaki orang itu.
"A-akhg"
Orang itu kini berlutut didepan [Y/N]. Dan dengan santainya [Y/N] menendang kuat kepala orang itu hingga salah satu giginya lepas.
"Jadi peniru, tapi kamu sendiri tidak pandai meniru"
[Y/N] memandang orang itu lagi dengan tatapan dinginnya.
"Cih, mana mungkin gadis- arfgh!"
[Y/N] kembali melilit tangan dan leher orang itu dengan standnya.
"Kalau memberontak, kau akan mati lebih cepat..."
Orang itu menatap [Y/N] kesal.
"Dasar...kenapa DIO sama bisa mempercayai orang sepertimu!"
[Y/N] tak menjawab dan tetap menatap orang itu sembari memperkuat cengkraman standnya.
"Yellow temperance!!"
Orang itu membubarkan dirinya menjadi cairan kuning kental dan kabur kedalam selokan
"DASAR! KAU SENDIRI PENGECUT!!"
[Y/N] mengambil tasnya, dan memerhatikan kemana arah selokan itu berakhir. [Y/N] terus mengikuti hingga sampai disebuah tempat pembuangan air dikota itu.
"Tidak mungkin aku harus mencarinya disini"
[Y/N] mengeluarkan standnya, dan mencari perlahan dimana keberadaan orang itu.
"Hiyaaaahhh!"
Serangan mendadak dari samping sempat mengagetkan dan menghantam [Y/N] kesisi lain tembok yang basah.
"Hahah! Berhubung kau sendirian sekarang, aku bisa menghabisimu dengan tenang, walau sebenarnya misiku adalah membunuh anak joestar itu"
[Y/N] buru buru bangkit dan berlari menghindari semua serangan orang itu. Tak peduli bajunya basah.
"Gray string! Strong grip!!"
[Y/N] melemparkan standnya lagi keorang itu, dan melilit tangan kanannya. Tanpa ampun mematahkan langsung tangan kanan orang itu.
"Heh, sekarang kau hanya tinggal tangan kiri bukan? Kedua kaki dan tangan kananmu sudah lumpuh"
[Y/N] merapihkan seragamnya.
"Cih, aku akui kau cukup kuat kali ini bagi seorang gadis"
[Y/N] hanya diam dan tetap menatap orang itu.
"Iya sih, walau tangan dan kedua kakiku sudah lumpuh, tapi ingat, standku ini benda cair dan bisa mengalir dimana saja!!!"
Stand kuning orang itu dengan cepat melilit seluruh badan [Y/N] terkecuali kepala dan lengan kanannya.
"Hehahahahahahahahahahahah! Liat siapa yang dapat membalikkan keadaan sekarang!!"
[Y/N] sama sekali tak bisa bergerak.
----------
Ditempat lain, kakyoin dan jotaro masih mencari cara untuk melepaskan stand orang itu
"Kalau direndam air tidak bisa, dibakar juga tidak bisa, jadi satu satunya cara adalah menghabisi orang itu"
Kata kakyoin yang sudah mulai paham dengan ability stand menjijikan itu.
"Hmm, benar juga"
"Oi, jotaro! Kakyoin- eh? Tangan kalian kenapa?"
Kebetulan polnareff bertemu dengan mereka
"Polnareff san, kami sedang diserang"
Ujar kakyoin dan dia menjelaskan semuanya dari awal.
"Hmm, baiklah, chariot!!"
Bahkan silver chariot milik polnareffpun tidak bisa merobek stand itu.
"Kita harus cepat mencari orang tadi"
Kata jotaro, yang diikuti anggukan kakyoin dan polnareff.
Sambil berlari, kakyoin menjelaskan
"Jotaro, kalau kemungkinan standnya cair seperti ini, berarti orang itu dapat dengan mudah berpindah pindah tempat di daerah yang banyak air dan aliran!"
"Darimana kamu tau kakyoin?"
Tanya polnareff
"Karena aku belajar polnareff, think fast"
Jotaro juga berpikiran demikian
"Tempat yang banyak air dan aliran....aliran..."
"Selokan!"
Kata polnareff
"Kalau dia masuk selokan, berati kita harus cari ujung selokannya"
Kata kakyoin lagi
"Aku tahu, kesini!"
Jotaro berlari kearah satu satunya tempat pembuangan air dikota itu.
Sesampainya disana, benar saja yang mereka duga. Orang tadi ada disana dengan keadaan kedua kaki dan tangan kanannya lumpuh, namun dia masih bisa menggerakan stand dengan tangan kirinya.
"Ah! [Y/N]!!!"
Teriak kakyoin dan Polnareff bersamaan. [Y/N] sudah tak bisa bergerak lagi
"Jotaro, lihat badan orang itu"
Kakyoin menunjuk badan orang itu, ada stand [Y/N] disana, tapi dari tampaknya stand [Y/N] sudah tidak bisa menggenggam erat badan orang itu lagi.
Jotaro mengerti maksud dari stand [Y/N] itu, dia melilit orang itu agar tak bisa kabur dan apabila jotaro dan yang lain sudah menemukannya, maka hal terakhir yang bisa dilakukan adalah, menyerang orang itu.
"Kakyoin!"
"Hierophant green!!!"
Kakyoin ikut bantu melilit badan orang itu, sementara chariot dan star platinum ambil kesempatan dengan menyerang orang itu langsung.
----------
"[Y/N]? [Y/N]? [Y/N], wake up!"
Slowly, [Y/N] can hear someone calling out her name, and open her eyes to see kakyoin, polnareff, and jotaro looking at her in worry.
"Are you alright?"
Polnareff ask
"Hmmh, seems like he got me- wait did we win?"
[Y/N] ask
"Hmm, terima kasih karena standmu sudah menahan orang itu"
Kata jotaro
"Sama sama, aish...kepalaku..."
[Y/N] baru sadar kalau jotaro tidak memakai gakurannya
"Kujo senpai, kemana gakuran mu- eh?"
[Y/N] sadar kalau gakuran jotaro menutupi tubuhnya sekarang
"E-ehm, tampaknya stand orang itu memakan habis baju kita...dan...kau tahulah sendiri"
Kakyoin memalingkan wajahnya yang malu
"O-oh....."
[Y/N] jadi ikut malu
---------
Sesampainya di apartemen
"Terima kasih kujo senpai, noriaki senpai, dan polnareff san"
[Y/N] berterima kasih dan masuk sebentar, setelah melilit badannya dengan handuk, [Y/N] kembali mengembalikan gakuran milik jotaro didepan pintu.
"K-kujo senpai, ini gakuran mu"
[Y/N] hand him his gakuran. Jotaro menerimanya
"Terima kasih [Y/N]"
Baru kali ini, [Y/N] mendengar jotaro berterima kasih padanya.
"[Y/N], sekarang kau istirahat saja ya"
"Hmm, aku akan istirahat, apabila ada apapun, kalian bisa telpon saja ya?"
Mereka bertiga mengangguk.
"Kurasa, kita akan mulai menyerang DIO beberapa hari lagi, prediksi jiji begitu karena rupanya tadi sore jiji bilang mereka juga diserang"
Ujar jotaro.
"Kita memang harus selalu waspada"

1619 words. . . . .

Jojok Part 3 x readerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang