Pt 10

43 8 1
                                    

Part 10
Setelah mengalahkan stand user yang memegang tarot *wheel of fortune, mereka berhasil memasuki tempat wisata itu. Ramai orang sedang kuliner malam dan berkencan dengan pasangan mereka.
"Rupanya ini tempat ramai juga"
Polnareff melihat sekeliling.
"Hmm, ini dibagian tengah merupakan pusat jajanan makanan, bagian atas ada kuil, dan bagian bawah ada danau besar yang indah dan populer, katanya juga danau itu bisa mengabulkan permintaan setelah kita berdoa di kuil atas"
Terang [Y/N].
"Darimana kamu tau?"
Tanya jotaro
"Aku pernah kesini sekali dengan ayahku waktu kecil"
She said
----------
In another place
"So, they're really come huh?"
DIO memperhatikan mereka, tampaknya mereka belum sadar sama sekali dimana kehadiran dirinya.
"*Za warudo, toki wo tomare"
The time stopped, dan ini kesempatan bagi DIO untuk membaur dengan warga sekitar
"5 detik berlalu...toki wo ugokidasu"
Dan waktu kembali berjalan.
----------
Joseph merasa kalau DIO seperti ada disamping mereka sekarang
"Avdol, kemana mereka berempat?"
Tanya joseph
"Jotaro kulihat hanya keliling sekitar sini, kakyoin polnareff [Y/N] kearah danau"
Ujar avdol
"Shit- kenapa jotaro malah mencar!, ayo kita susul dia"
Joseph dan avdolpun mencari jotaro
----------
"Oi [Y/N], apa kalau kita tidak berdoa di kuil, permintaan kita juga akan dikabulkan?"
Tanya polnareff
"Hmm, bagaimana kalau kita mencobanya?"
[Y/N] mengeluarkan koin dan melemparnya kedanau, lalu ia mulai berdoa. Kakyoin dan Polnareff pun ikut mencoba. 5 menit berlalu diantara keheningan, tiba tiba [Y/N] mendorong kasar kakyoin dan polnareff dengan standnya kearah samping. Dan saat berbalik badan, stand [Y/N] berhasil menangkap tangan nenek tua.
"[Y/N]!"
Dan dengan santai, [Y/N] mematahkan lengan kanan nenek itu dan melemparnya dengan kasar kedalam danau.
"[Y/N], you alright?!"
Polnareff dan kakyoin yang panik menghampirinya saat [Y/N] sedang merapihkan seragamnya.
"Hmm, im alright, thank you for asking"
Mereka memandang danau tempat [Y/N] menceburkan nenek tua itu.
"Siapa dia?"
Tanya kakyoin
"Hmm, entah, tapi nenek itu tadi menyerangku, jadi reflek aku serang balik"
Kata [Y/N] lagi
"Apa itu gak berlebihan?"
[Y/N] menggeleng.
Mendadak mereka mendengar suara joseph dari atas.
"Looks like somethings bad happend"
Mereka segera kembali berjalan keatas dan mendapati joseph, avdol, dan jotaro yang sedang berhadapan dengan makhluk jahannam yang selama ini mereka cari.
"Itu...DIO..."
Kakyoin, polnareff, dan [Y/N] masih mengawasi dibalik pohon. Yah, karena kakyoin bisa dibilang jenius, dia dapet ide dan memisahkan diri dengan [Y/N] dan polnareff.
"Noriaki senpai! Kau mau kemana?"
[Y/N] half whisper kakyoin
"I have an idea, just follow my plan, okay?"
[Y/N] dan polnareff yang belum nangkep maksud rencana kakyoin apa hanya mengangguk. Polnareff pun bisa memerhatikan kalau kakyoin naik kesalah satu bangunan pos jaga disana.
"[Y/N], kau paham maksud si rambut merah tu?"
[Y/N] menggeleng
----------
"Finally, we meet! Joseph joestar and his grandson, jotaro kujo"
DIO started his useless speech
"Oh, and avdol, perfect!"
DIO menatap tajam 3 pria itu
"Capek capek malem begini mendatangiku? Dan aku hanya menemukan kalian bertiga, setahuku ada lagi komplotan kalian disekitar sini bukan?"
"Berisik"
Jotaro said harshly
"100 tahun yang lalu, kakekmu jonathan benar benar membuatku kewalahan"
Sembari DIO sibuk ngobrol sama jotaro dan joseph, avdol memerhatikan sekeliling, kemana kakyoin polnareff dan [Y/N]. Hingga mendadak emerald splash kakyoin menyerang DIO. Namun dengan mudah DIO dapat menghindarinya. Dikesempatan itulah, jotaro joseph dan avdol mencari tempat aman untuk melawan dan menyusun rencana terlebih dahulu.
Setiap langkah yang DIO injak, emerald splash selalu menyerangnya secara mendadak. Disitulah DIO sadar bahwa hierophant green milik kakyoin berfungsi dengan baik dalam membuat perangkap.
"Sugoi...."
[Y/N] sendiri ikut terkagum dengan rencana kakak kelasnya itu
"Hoo, kakyoin ya"
Kakyoin melirik [Y/N] dan polnareff dibelakang DIO sembari memberi hand sign maksud dari rencananya itu. [Y/N] mulai paham rencana kakyoin, yaitu menguak rahasia stand DIO.
"Kau tidak bisa kabur lagi, setiap kau menyentuh itu, maka hierophantku akan otomatis menyerang, dan aku akan menguak rahasia standmu itu, DIO!"
Kakyoin dengan lantang menjelaskannya. DIO hanya tersenyum kecil dan menatap kebelakangnya
"Hahahahaha, kau mau menguak rahasia standku dengan 2 orang tidak berguna yang ada dibelakangku? Coba saja!"
DIO menantangnya
"TERIMA INI! EMERALD SPLASH RADIUS 20 METER TANPA CELAH!!"
Hierophant Kakyoin menyemburkan emerald splashnya dari berbagai arah secara bersamaan.
"Heh, apa apaan ini? Inilah kekuatan asli stand ku"
Disaat DIO ingin menggerakan tangannya, ia merasa tangan dan kakinya tidak bisa bergerak. Sempat panik, Rupanya Gray string milik [Y/N] sudah menahannya ditempat agar tak bisa kabur.
"Chariot!!!!"
Polnareffpun ikut mengeluarkan chariotnya dan meyerang langsung.
"ZA WARUDO!"
----------
Entah apa yang terjadi, [Y/N] dan polnareff bingung apa yang terjadi sebelumnya, lalu hal yang [Y/N] lihat sekarang adalah kakyoin yang terpental kesalah satu stand makanan yang menyebabkan kekacauan disana.
"NORIAKI SENPAI!!!!"
[Y/N] yang panik menghampirinya keatas sana.
----------
"Noriaki senpai?! Noriaki senpai?!"
[Y/N] menemukan kakyoin disalah satu stand makanan yang ada disitu.
"No way pukulan DIO bisa sekuat ini..."
Orang orang yang panik pun berkerumun ingin melihat apa yang terjadi.
"Noriaki senpai, please hold on"
[Y/N] melilitkan standnya dibagian luka kakyoin, he bleed out.
"Please stay with me..senpai? Can you hear me?'
He didn't answer.
"Oh, c'mon! Be usefull [Y/N]!"
[Y/N] mengeluarkan hampir seluruh kemampuannya untuk menyembuhkan kakyoin yang sekarat, DIO berhasil melubangi perutnya.
"Is he alright kid?"
"Should we call an ambulance?"
"What happend to him?"
"You guys fight?"
"He's bleeding!"
[Y/N] tak mempedulikan komentar orang orang yang memerhatikan mereka, ia tetap fokus untuk menyembuhkan kakyoin.
"Can i borrow some phone? Please?"
Someone lent her his phone, and [Y/N] start dialing some of the speedwagon foundation doctor.
"Beritahu orang yang ditelpon untuk datang ke gunung takao, stand makanan taiyaki yang hancur, ada yang terluka disini"
Orang itu masih bingung
"CEPAT!! AKU TIDAK PUNYA WAKTU!!"
orang itu panik dan setelah speedwagon foundation mengangkat telpon darurat itu, ia memberitahu perkataan yang [Y/N] minta tadi.
"Senpai, senpai....."
His breathing too slow, so [Y/N] start to give him some air, helping him to breathe again.
"Uhk..."
5 minutes later, kakyoin regain his consiousnesss and opened his eyes. The first sight he see is a worried face of [Y/N] looking at him almost crying.
"Noriaki senpai!"
[Y/N] memeluk kakak kelasnya itu
"[Y/N].."
Kakyoin mencoba berbicara dengannya
"Senpai, speedwagon foundation akan datang sebentar lagi kemari, mereka akan merawatmu, aku harus membantu polnareff san dan kujo senpai dibawah"
Disaat [Y/N] sudah beranjak, kakyoin menarik tangan [Y/N]
"Wha-"
"I..i'll tell you..DIO's stand ability is..."
[Y/N] mendekat
"H-he can..stop the..t-time..."
Perasaan [Y/N] bercampur aduk, senang, marah, dan khawatir.
"Senpai, sekarang kau istirahat dulu"
[Y/N] meminta orang orang sekitar untuk menjaga kakyoin sampai speedwagon foundation menemukannya.
"[Y/N]!"
Kakyoin memanggilnya sekali lagi
"Hm?"
[Y/N] menoleh
"Be...carefull...."
[Y/N] mengangguk dan tersenyum pada kakyoin.
Setelah [Y/N] pergi, orang orang sekitar mulai membantu mengobati beberapa luka sisa yang ada ditubuh kakyoin.
"Kalian adik kakak?"
"Sedang ada masalah apa dibawah sana?"
"Aduh nak, kenapa kau bisa luka parah seperti ini?"
"Biar kami obati sini"
----------
[Y/N] kembali pada Polnareff disana. Jotaro, avdol, dan joseph juga ada disana, namun joseph dalam keadaan sekarat karena DIO sudah berhasil menghisap darahnya.
"Kujo senpai!!"
[Y/N] berteriak memanggil jotaro.
"[Y/N], bagaimana dengan kakyoin? Apa kalian terluka?"
Polnareff memastikan [Y/N] baik baik saja.
"Noriaki senpai hampir sekarat, namun aku sudah memanggil bantuan untuknya"
Ponlareff mengacungkan jempol
"Polnareff san, aku ingin berguna disini, jadi mohon bantuannya"
[Y/N] tersenyum dan memandang polnareff.
"Hm, kita terus bersama ya? Jangan mati loh!"
[Y/N] tertawa kecil dan memeluk tangan polnareff
"Haha, tentu saja TIDAK"
Dan mereka kembali serius.
"Avdol, tolong bawa jiji ketempat yang lebih aman"
Jotaro menyuruh avdol. Avdol mengangguk dan membawa joseph kesalah satu tempat yang lebih aman dan mencoba memanggil orang sekitar untuk mengobatinya.
[Y/N] mengambil langkah cepat dengan melilit standnya pada badan DIO, lalu dengan sekuat tenaga melemparnya kesekitar bukit yang ada disana. DIO yang merasa tertantang mulai melawan gadis yang dulu pernah menjadi bawahannya itu. [Y/N] berlari menjauh dan membidik standnya kearah kepala DIO dengan maksud ingin menebasnya. Namun dengan mudah DIO dapat menghindari semua gerakan stand [Y/N].
"Za warudo!"
DIO mengambil batu besar dan melemparnya kearah [Y/N], namun stand [Y/N] mampu membelah batu itu dan [Y/N] berhasil menghindari serpihan serpihan itu. Namun DIO berhasil mendekat dan dengan kukunya itu ia berhasil melukai wajah dan leher [Y/N] hingga berdarah.
"[Y/N]!"
Polnareff meneriakinya dan ikut bergabung melawan DIO, ia mengeluarkan silver chariotnya, menangkap badan [Y/N] yang nyaris terhempas jauh.
"You alright?"
[Y/N] mengangguk dan melompat melanjutkan serangannya pada DIO.
"Polnareff san, tolong serang bagian kaki DIO"
Polnareff yang melihat celah disaat [Y/N] memancing DIO kedalam perangkapnya dengan cepat melukai kaki DIO. DIO yang meringgis sempat kehilangan keseimbangan dan jatuh.
"Goodjob polnareff san"
Entah apa yang terjadi, polnareff terlempar menjauh dari [Y/N] disaat ia ingin menghampirinya.
"POLNAREFF SAN!!!!!"
"Mau kemana kau [Y/N]....kemarilah gadis manis..."
[Y/N] yang sedikit gemetar memilih untuk mundur dan kabur. DIO mengikuti si gadis dan berakhir bingung karena kehadiran sang gadis yang mendadak hilang dari pandangannya.
"Aku tahu, kau ada dibelakangku, [Y/N]"
[Y/N] dengan wajah seriusnya membidik bagian belakang DIO dengan standnya secara tiba tiba. Namun apadaya, DIO lebih cepat dan kembali menggores leher [Y/N] dengan kukunya itu, memperdalam luka sebelumnya yang ia gores. [Y/N] yang meringgis kesakitan hanya bisa berlutut sembari memegang lehernya yang mulai banyak mengeluarkan darah. Pandangan nya mulai buram. She can see DIO ignoring her state and begin to approach jotaro dan polnareff.
"Kujo senpai! Hati hati! Standnya itu! Kemampuan standnya!"
DIO yang kesal berbalik badan dan menatap tajam [Y/N]. [Y/N] berusaha berteriak sekuat tenaga sembari memegangi lehernya yang semakin sakit.
"Kemampuan standnya adalah menghentikan wak-"
"ZA WARUDO!!!!"
----------
Waktu telah berhenti, DIO dengan santai berjalan pelan kearah gadis yang dengan beraninya mengungkap kekuatan atau ability stand miliknya.
"[Y/N] [L/N], nama belakangmu terdengar familiar ditelingaku"
DIO memandang wajah gadis itu.
"Darah ayahmu itu lumayan juga, walau sebenarnya aku lebih memilih darah keluarga joestar"
DIO meraba leher sang gadis yang terluka itu, dan perlahan menusuknya lagi sembari menambah banyak luka dan goresan diwajahnya.
"Heh, MUDA MUDA MUDA MUDA MUDA MUDA MUDA MUDA MUDA MUDA MUDA MUDA MUDA MUDA!!"
DIO dengan kasar memukul [Y/N] kesamping dan kini melukai tubuhnya juga. Setelah urusannya selesai dengan gadis payah itu, ia menghampiri polnareff. Namun waktu dari standnya, *the world sudah mencapai batas dan kembali berjalan seperti biasanya.
----------
"A-aakhh!!"
[Y/N] terpental kebawah
"[Y/N]!!!"
Jotaro dan polnareff meneriakinya.
"Heh, gadis payah...Joseph sudah...[Y/N] sudah...selanjutnya kau...jotaro..."
"Hei! Kasar sekali kau dengan perempuan!!"
Bentak polnareff.
"You really pissing us OFF!!!"
Jotaro get angry and calling out his star platinum and approach DIO more
"ho...mukatte kuru noka? nige zuni kono dio ni chikazuite kuru noka?"
Jotaro tidak berkutik sama sekali
"O-oi jotaro! Jangan sembarangan!"
Polnareff mengingatkannya.
"Aku sendiri yang akan menghabisinya"
"MUDA MUDA MUDA MUDA MUDA MUDA MUDA MUDA MUDA MUDA MUDA MUDA MUDA MUDA MUDA MUDA MUDA MUDA MUDA MUDA MUDA MUDA MUDA MUDA!!"
"ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA ORA!"
Jotaro dan DIO tidak memedulikan lingkungan sekitar dan terus bertarung. Ability jotaro yang seperti tidak ada lelahnya sempat membuat DIO kewalahan dan menghentikan waktu berturut turut sebanyak 5 kali.
"ZA WARUDO!!"
sudah ke enam kalinya, DIO berhasil melemahkan jotaro dengan melemparinya banyak pisau. Polnareff yang melihat kesempatan karena DIO tak memerhatikan dirinya pun ikut menyerang DIO dari belakang. Pedang chariot miliknya berhasil menusuk kepala DIO persis.
"Polnareff huh?"
----------
[Y/N] POV
So...cold...where am i?
I cant hear anything....how about the fight? How about noriaki senpai? Is he okay now? How about polnareff san? Is he looking for me? How about...mr joestar and mr avdol? Are they looking for me? And...how about kujo senpai? Did he managed to defeat DIO? I hope so....
...i cant see anything...
Dad....im sorry, i couldn't make you proud of me....im really sorry i cant defeat him....im really sorry......
[Y/N] POV end
----------
Kakyoin yang nyaris sembuh bergegas mencari dan menghampiri mereka yang ada dibawah diikuti oleh beberapa orang yayasan speedwagon.
"Avdol san!"
Kakyoin yang menemukan avdol sedang mengobati joseph pun menghampirinya
"Dear god, joestar san!"
Orang orang yayasan speedwagon itu mengobati joseph.
"Avdol san, dimana yang lain?"
"Jotaro dan polnareff masih bertarung dengan DIO"
"Kita harus menyusul mereka! Tunggu, dimana [Y/N]?"
Avdolpun ikut kaget
"[Y/N]? Aku tidak melihatnya dari tadi"
Kakyoin mulai panik, dia belum bisa menyusul [Y/N]. Kemana [Y/N]?
"Apa mungkin ia sebelumnya melawan DIO seorang diri?"
Perkataan kakyoin membuat avdol kaget
"We must look for her"

2124 words. . . . .

Jojok Part 3 x readerWhere stories live. Discover now