[Perubahan Sinopsis]
Keenam pemuda itu mendapatkan mimpi yang sama berulang kali, tentang seseorang bersuara yang sepertinya berasa dari masa lalu.
Mereka tidak paham kenapa mimpi itu selalu muncul, tetapi perasaan rindu terasa begitu berat untuk d...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
⊱⋅ ᴡᴇ ᴡᴀɴᴛ ᴜ ⋅⊰ Chenle X Dreamies | Chenle!Harem
.
"Hoaahmm!!!" Mulutnya terbuka lebar ketika menguap datang, mungkin seekor lalat bisa masuk ke dalam mulut itu.
Plak!
"Aduh! Sakit, Jaem!" Haechan mengaduh juga berteriak tidak terima karena mulutnya ditepuk dengan kerasnya oleh Jaemin.
"Nanti lalat masuk."
"Ya udah biarin aja napa, sih? Ngantuk banget tahu."
"Memangnya cuma kamu yang ngantuk? Aku juga! Kita semua juga mengantuk."
Empat kepala di belakang Haechan-Jaemin mengangguk bersamaan. Semalam setelah mereka berhasil membolos di Apartemen Mark, mereka memutuskan menginap disana juga dengan bermain game sampai tengah malam sehingga kekurangan tidur.
Untungnya, mereka semua sama sekali tidak berangkat terlambat karena itu bukan gaya mereka.
'Bolos boleh, terlambat jangan.' Motto kelompok mereka.
"Tapi, aneh gak, sih? Karena kita tidak bermimpi seperti tadi lagi?" tanya Jeno. Pandangan mereka semua langsung terarah ke Jeno.
Benar. Biasanya mau selarut apa mereka tidur, mimpi yang sama selalu datang, tapi tadi malam mimpi itu seolah absen.
Jisung memegang dagunya. "Gak tahu kenapa, aku kepikiran sama murid kemarin yang tidur di kelas. Kita gak pernah liat dia, apalagi kita juga absen full day kemarin."
"Murid kelas lain? Atau.. Murid baru?" tanya Mark.
"Aku rasa murid baru, tidak pernah ada murid kelas lain yang datang ke kelas kita apalagi untuk tidur saja," ujar Renjun.
"Nanti tanya deh sama teman kelas kita. Mungkin aja memang murid baru," usul Mark.
Lima kepala itu mengangguk bersamaan.
.
Jeno mengintip ke dalam kelas mereka. Sudah ada diisi beberapa anak kelas yang piket, tapi murid yang mereka cari belum ditemukan.
"Gak ada. Apa kemarin yang kita lihat hantu kelas?" Jaemin menimpuk kepala Jeno dengan buku paket yang dia bawa.
"Jangan sembarangan kalo ngomong! Kali aja dia belum datang." Jeno meringis sambil mengelus kepalanya yang ditimpuk Jaemin.
