• Cinque •

916 128 8
                                    

⊱⋅ ᴡᴇ ᴡᴀɴᴛ ᴜ ⋅⊰Chenle X Dreamies | Chenle!Harem

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

⊱⋅ ᴡᴇ ᴡᴀɴᴛ ᴜ ⋅⊰
Chenle X Dreamies | Chenle!Harem

.


Chenle menundukkan kepalanya lesu. Aura orang di depannya sangat tidak enak.

"Ingat, jangan sampai seperti kemarin."

"Tidak ada yang mengancam seperti dulu, kenapa harus sangat lambat membuat mereka ingat dengan yang dulu?" tanya Chenle.

"Kenapa kau tanya? Menurut mu yang membuat mereka semua mati karena siapa?"

Chenle terdiam. Bayangan yang sudah lama berusaha dia hilangkan muncul kembali, dengan cepat Chenle menggelengkan kepalanya.

"Itu.. Itu bukan salahku."
Orang itu berdecak.

"Bukan salahmu? Lalu, kenapa kau yang ada disana terakhir, dan hanya menangis melihat mayat mereka?"

Chenle menangis, ingatan yang sengaja dia lupakan muncul kembali dan membuatnya merinding juga menangis.

"Bukan salahku.. Bukan salahku.." Chenle menyembunyikan wajah dengan kedua tangannya, tidak bisa terbendung lagi air matanya langsung keluar.

"Maaf, tapi ingat satu hal. Kita tidak boleh terburu - buru atau mereka semua akan teringat hal yang terburuk."

.

Renjun mengetuk dagunya. Entah sudah keberapa kalinya dia menghela napas, tapi pikirannya kacau karena tadi malam dia tidak bermimpi sama sekali.

Tidak hanya dirinya, Jisung dan Mark juga tidak bermimpi sama sekali tadi malam. Alhasil, untuk memecahkan sosok yang ada di dalam mimpi mereka rasanya tidak mungkin.

"Sudahlah, tidak perlu memusingkan mimpi itu lagi. Mungkin memang hanya imajinasi kita saja," ujar Jeno.

"Sejak kapan kita berimajinasi seperti itu deh? Apalagi mimpi hal yang sama hampir selama sebulan lebih rasanya kelewatan untuk disebut imajinasi," seru Jisung.

"Ya, bagaimana jika mimpi itu memang ingatan masa lalu kita? Seperti bagaimana kita bertemu pertama kalinya dengan sosok itu."

Jisung terdiam.
Dia mendadak teringat malam ketika bertemu Chenle di pemakaman, dan mimpinya yang ada di pemakaman.

Familiar.

"Aku jadi ingat ketika bertemu Chenle di pemakaman waktu itu. Rasanya familiar," gumam Jisung sangat pelan  tapi hanya Haechan yang bisa mendengarnya dari samping.

"Beneran?" tanya Haechan. Jisung melirik sebentar sebelum menganggukkan kepalanya.

"Itu dia. Ayo!"

"Ayo apa? Ayo kita lakukan seperti yang ada di mimpi kita."
Mereka menatap Haechan sambil menaikkan salah satu alisnya. Ide sedikit gila, tapi patut di coba.

❪ We WANT U - WWU ❫  Chenle x Dream ✔Where stories live. Discover now