• Sei •

818 129 2
                                    

⊱⋅ ᴡᴇ ᴡᴀɴᴛ ᴜ ⋅⊰Chenle X Dreamies | Chenle!Harem

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⊱⋅ ᴡᴇ ᴡᴀɴᴛ ᴜ ⋅⊰
Chenle X Dreamies | Chenle!Harem

.

"Tidak ada yang perlu kamu lakukan. Yang penting kamu tidak memberikan clue banyak pada mereka, biarkan saja jika mereka ingin mencoba nya."


Chenle memeluk dirinya sendiri ketika mengingat saran itu. Jadi, yang dia lakukan adalah mengikuti rencana yang mungkin saja entah kapan enam orang itu lakukan nanti.

Dia hanya perlu menunggu dan berpura-pura seakan tidak tahu apapun, serta tidak terlalu cepat membuat mereka teringat.

"Kenapa sedih, Le? Sekarang sedang kemah loh, apalagi kita bertujuh satu tenda," ujar Jeno.
Chenle tersenyum dan menggeleng pada Jeno.

"Aku baik - baik saja, hanya lelah." Chenle hanya memberikan jawaban pelan.

"Wajar kalo lelah apalagi perjalanan panjang tadi, istirahat saja di dalam tenda bersama Haechan," seru Mark.

Chenle terdiam beberapa saat sebelum menganggukkan kepalanya. Dia beranjak dari tempatnya, dan segera masuk ke dalam tenda.





.







Haechan membuka salah satu matanya begitu merasa Chenle sudah masuk, tapi anehnya dia tidak merasakan apa- apa begitu melihat Chenle mendekatinya.

Apa aku bukan saat tidur ya?, batin Haechan.

Chenle berbaring di sebelah Haechan, tetapi dia memberikan punggungnya pada Haechan.

Haechan kebingungan, kenapa dia tidak merasakan seperti perasaan deja vu atau jamais vu sama sekali seperti teman - temannya yang lain.

"Maaf.." Haechan mengangkat alisnya ketika mendengar gumaman Chenle barusan.

Minta maaf? Minta maaf pada siapa? Apa Chenle baru saja mengigau??, Haechan bertanya - tanya dalam kepalanya tapi Chenle kemudian tidak bersuara apa apa lagi, hanya dengkuran halus yang terdengar.

Haechan melepas jaket yang dia pakai, dan menggunakannya sebagai selimut untuk Chenle.








"Bagaimana?" tanya Mark dengan suara pelan begitu Haechan keluar dari tenda.

Haechan menggelengkan kepalanya.
"Aku tidak merasakan apa-apa, sepertinya bukan karena aku tidur biasa."

"Jangan- jangan kau sempat ngapa- ngapain dia dulu?" tanya Jeno dengan nada menuduh. Haechan langsung memukul bahu Jeno agak keras.

"Ngawur. Kayaknya tidak tepat karena bukan di kamar aja," ujar Haechan.

"Ya sudah... Kita coba cari cara lain dahulu," seru Renjun.
Mereka mengangguk setuju.

❪ We WANT U - WWU ❫  Chenle x Dream ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang