"Berada disampingnya membuatku paham, bagaimana menerima dunia dari sisi positifnya, bukan negatifnya"
-Kim Minjeong
~~~~
"Pasti Lee Jeno dan teman-teman bangsatnya itukan?"
"Bukan..." sergah Jaemin cepat. Ia terlihat agak panik. Padahal Minjeong cuma tanya.
Bukan mereka. Ini salahku sendiri jatuh dari sepeda. Bajuku kotor terkena genangan air. Kemarin hujannya deras jadi tanahnya basah"
"Nana, jangan bohong!"
"Sungguh, Minjeong-ah" kata Jaemin meyakinkan. Minjeong menelisik air muka Jaemin.
"Sungguh?"
"Iya, sungguh!"
Kan, bohong! Minjeong tau itu.
"Biar gue tanyai mereka"
Ancamnya
Kim Minjeong hendak berdiri dari duduknya. Tapi ditahan oleh Jaemin. Membuat Minjeong mengeryit. Terlihat raut muka Jaemin yang khawatir.
"Kenapa lagi sih?!"
"Jangan. Tidak usah Minjeong-ah"
"Terus mau lo gimana Na Jaemin! Jangan sabar-sabar dong jadi orang"
"M-maaf"
Kan? Sungguh! Minejong benci dengan kepolosan Na Jaemin ini lama-lama. Minjeong berdecak.
"Kamu tidak perlu kesana. Nanti malah kamu yang kena masalah dengan mereka karena membantuku. Aku nggak mau kamu berurusan dengan mereka"
Jelasnya. Malah membuat Minjeong geram sekali! Dia itu terlalu lembut dan diam saja ketika ditindas! Mangkannya orang lain suka menindasnya.
Minjeong menghela nafas dan berdecak.
"Sampai kapan mau dibully kayak gini?"
"Nggak papa, lagipula mereka memang cuma butuh orang buat disalahkan"
"Jadi lo mau gitu jadi pelampiasan mereka. Lo bukan sukarelawan tonjok Na!"
Mendengar itu Jaemin malah tertawa lebar. Lalu mengusap puncak kepala Minjeong pelan.
"Lebih baik kamu menghindari mereka. Tidak perlu menolongku, dibela begini saja aku sudah senang kok. Aku nggak mau kamu terluka karena membelaku"
YOU ARE READING
Starlight |Na Jaemin|
Teen Fiction|| REVISI SELESAI || WARNING: TIDAK UNTUK DITERBITKAN MENOLAK KERAS PENERBITAN Jangan lupa voment yah! Vote lah minimal, jahat banget kalau gak follow, nggak vote pula🤭 "Kalau begitu begini saja, kamu adalah rembulan yang cantik, dan aku adalah bin...