|| REVISI SELESAI ||
WARNING: TIDAK UNTUK DITERBITKAN
MENOLAK KERAS PENERBITAN
Jangan lupa voment yah! Vote lah minimal, jahat banget kalau gak follow, nggak vote pula🤭
"Kalau begitu begini saja, kamu adalah rembulan yang cantik, dan aku adalah bin...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Aku mohon, tolong biarkan dia tetap berada disisiku. Tolong jangan ambil dia dariku"
~Kim Minjeong
Song remcommended: yiruma-kiss the rain
~~~~ Kim Minjeong segera berlari setelah menerima panggilan telfon dari Nam Jisung. Sebelumnya Minjeong mematikan sambungan telepon ketika tau dia Jisung. Anak itu menelpon dengan menggunakan telpon rumah.
Kemudian Minjeong baru membuka panggilan di panggilan kelima. Dan Nam Jisung menjelaskan semuanya. Sebelum itu, ia juga mendapat panggilan telepon dari nomor Jisung, tapi dia menolaknya.
Dia pikir itu Jisung. Jadi Minjeong tidak mau mengangkatnya. Tapi dia baru tau kalau orang yang menelfonnya itu Na Jaemin, jadi gadis itu kembali membuka ponsel dan mengecek notifikasi.
Benar saja,
Icung si adik ipar😍🥰
]Minjeong-ah ]Ini aku Na Jaemin ]Aku ingin bertemu ]Aku ada dimakam umum
Minjeong seketika itu keluar rumah. Membawa payung dan berlari dibawah naungan benda berwarna bening itu. Gadis itu berdiri didekat trotoar guna mencegat taksi.
Masuk dengan segera begitu sebuah taksi berhenti tepat didepannya. Perempuan itu menutup payungnya dengan terburu-buru, lalu menutup pintu.
"Mau kemana, nona?"
"Kepemakaman umum pak. Tolong secepatnya yah!"
"Baik"
Minjeong memperhatikan jalanan dengan gelisah. Memikirkan anak laki-laki itu. Dia sekarang terluka, kedinginan, dan sendirian. Minjeong takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan padanya.
Ketika taksi sudah sampai, Minjeong segera turun disebrang kanan jalan. Melihat Jaemin yang sudah menggigil didepannya. Tepat berada di kiri jalan.
Anak itu terlihat merenung. Tatapannya kosong dan hampa. Dia melihat bawah. Tepat kearah jalanan sepi yang kini sedang diruntuhi hujan.
Keadaannya,
Sungguh!
Membuat Minjeong ingin menangis. Anak laki-laki itu basah kuyup tanpa alas kaki. Dibeberapa tempat, terlihat sedikit noda merah. Dia pucat dan terlihat kebingungan.
"Nana!" panggil Minjeong. Membuat anak laki-laki itu mendongak dan tersenyum lebar. Ia sempat melambai pada Minjeong.
