38. Pengertian

2.9K 611 205
                                    


Hampir seminggu Renjun harus beristirahat dan tidak melakukan kegiatan apa-apa. Dia tidak pernah menghabiskan Mana-nya sebanyak itu sehingga YiYang melarangnya untuk beraktivitas hingga Mana-nya kembali penuh dengan sendirinya.


Selama seminggu itupun Jeno setia ada disampingnya. Pangeran kedua itu melimpahkan semua tanggung jawabnya pada sang sahabat yang sangat maklum dengan hal ini.


Tetapi seakan hanya Jeno dan teman-temannya yang peduli dengan perbuatan Renjun karena baru saja Renjun kembali sehat, kedua pangeran tersebut kembali di panggil ke istana untuk makan malam bersama keluarga kerajaan.


Hal ini mungkin dianggap kepedulian. Jika saja inti dari jamuan mereka adalah menanyakan keadaan Renjun. Tetapi tidak, topik jamuan siang itu fokus pada pasangan lain.


"Mark, Pangeran Donghyuck disini karena sebuah alasan." mulai Raja Chanyeol sebagai suara pertama di meja itu. "Kalian akan menikah. Semua sudah dipersiapkan."


Ada keheningan yang begitu mencekam. Kali ini bukan dari pihak Croastrow, tapi dari Putra Mahkota Phynexia. "Ini pernikahanku dan ayah bahkan baru menginformasikan ku tentang ini? Ketika Pangeran Donghyuck sudah sampai di Phynexia dan semua sudah dipersiapkan?" tanya Mark dengan suara yang begitu datar dan tanpa emosi.


"Kau harus menikah secepatnya agar dapat segera menguasai takhta, selain itu adikmu tak dapat menikah jika kau belum." balas Chanyeol berusaha memberi pengertian.


CTLAKKK


Mark tiba-tiba berdiri dari duduknya, beberapa perabotan makanan yang ada di dekatnya jatuh membanting lantai akibat itu.


"INI HIDUPKU AYAH! JANGAN MENGATURNYA SEAKAN KAU MENGATUR NAFASKU!" Teriak Mark. Matanya nyalang menatap sang ayah yang juga ikut mulai memerah.


Raja Chanyeol menarik nafas dalam sebelum ikut berdiri. "KENAPA KAU TIDAK BISA SEPERTI ADIKMU SAJA?! Dia bahkan akan menikah dengan seorang Croastrow! Kau mengenal Donghyuck, dan dia seorang Traliana!"


Jeno yang mendengar itu sangat-sangat tersinggung. Apa yang salah dengan Croastrow? Apa yang salah sampai harus membandingkannya dengan pangeran dari benua Traliana seakan-akan Renjun sangat buruk dibandingkan Donghyuck?


Renjun tampak acuh tak acuh. Dia tetap meneruskan makanannya dan bahkan mengambili potongan domba dari piring Jeno untuk dirinya sendiri.


Mungkin Renjun tidak begitu peduli karena sudah terbiasa, tapi pikiran yang ada pada Jeno dicerminkan oleh kakaknya. "Ayah," panggil Mark kini dengan suara yang begitu memohon. Memohon bahwa kenyataan perkataan ayahnya tidaklah benar terjadi. "Apa ayah puas dapat membanggakan Jeno di keadaan dimana dia tidak memiliki suara? Apa Jeno bukan anak kalian, bukan adikku dan bukan kakak Jisung? Bagaimana bisa ayah senang dengan Jeno yang hanya diam dan patuh saat sampai bernafas pun terkekang kita?"


Jeno mengangkat kepalanya dan menelisik raut wajah Mark. Jeno tak percaya Mark membelanya terang-terangan di depan ayahnya.


"Aku tak akan berkata apapun soal Croastrow. Mungkin Jeno dan Renjun kini baik-baik saja, tapi pertemuan mereka bukan terimakasih karena ayah. Ayah tidak berhak memakai mereka sebagai contoh ketika mereka berhasil masih berdiri tegak karena satu sama lain."

Imperial Shadow ≡ NoRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang