16. Baru

6.2K 1.4K 417
                                    


"AKU CUTII!" Teriak Yukhei yang mengerang keras dengan kedua tangan yang terangkat dramatis keatas.


Jeno yang sedang membaca buku tersentak kaget. "Apa?"


"Yang lain sedang menikmati waktu mereka berkelana Phynexia, sedangkan aku terkurung disini karena dulu kau bertengkar dengan Hendery!" keluh Yukhei.


"Hendery juga mengambil kesempatan dan menumbalkanku! Bahkan setelah kalian berbaikan, dia tetap berlari bebas dalam kebebasan! Aku tak kuat lagi! Aku ini orang luar tau, bukan tipe yang suka terkurung dalam gedung begini!" Tangis Yukhei yang memegang kedua pundak Jeno dan menggoncangkan badannya.


"Um..."


Senyum licik muncul di wajah Yukhei sebelum dia tersenyum lebar. "Apa? Kau membebaskan aku dari tugas? WAW TERIMA KASIH Pangeran JENO! SAMPAI JUMPA!"


Begitu mengatakan itu, Yukhei bergegas keluar dari perpustakaan dengan tawa maniknya. Meninggalkan Jeno yang bingung dengan kelakuannya.


"Kapan aku mengatakan itu..." gumam Jeno yang menatap pintu perpustakaan.


Belum lama setelah Yukhei keluar, Renjun malah masuk kedalam perpustakaan dengan satu alis yang berkedut tak terkontrol.


Kalau tebakan Jeno, pasti Renjun bertemu Yukhei di koridor kerajaan. Dari waktu kepergian dan kedatangan Yukhei dan Renjun, tak mungkin keduanya tidak berpapasan di jalan.


Memang sih... Yukhei itu mempunyai efek yang membingungkan antara bagus atau tidak untuk orang lain.


Oh ya, rutinitas Jeno yang kalian tahu selalu diawali dengan berkuda pagi. Lalu dilanjutkan dengan memasak dan sarapan bersama Croastrow, lalu lanjut belajar di perpustakaan bersama Yukhei dan Renjun sampai Yukhei mengklaim sudah cukup otak Jeno menderita pada hari itu.


Kalau sudah seperti itu, Jeno akan duluan keluar dari perpustakaan untuk mendinginkan otaknya dan melanjutkan sore-malamnya.


Namun ada sesuatu yang berubah. Sejak Renjun mendapatkan kelas barunya, Renjun menjadi datang ditengah-tengah Jeno dan Yukhei biasanya belajar bersama.


Ok, bukan belajar. Tolong ingat bahwa Yukheilah yang mendongeng, belum lagi akhir-akhir ini merupakan titik puncak kebosanan seorang Wong Yukhei yang sudah tak pusing untuk membaca tapi malah curhat pada Jeno.


Renjun berjalan mendekati tempat duduk Jeno, dan duduk di kursi biasanya, yaitu kursi yang berhadapan dengan Jeno.


Dengan tangan yang terlatih, Renjun mengambil sebuah buku yang tertumpuk di meja itu. Saking seringnya (setiap hari) mereka menghabiskan waktu di perpustakaan, meja yang selalu dipakai para Pangeran itu sudah rasanya menjadi milik mereka.


Yukhei sudah menumpukkan berbagai buku dari Croastrow yang dibawa Hendery di atas meja. Begitu juga Renjun yang menumpuk buku-buku perpustakaan Phynexia yang dia klaim menjadi list membacanya di hari berikut. Kalau untuk Jeno, tentu dia juga menumpuk beberapa buku yang dia rasa dapat dia selingi untuk mengistirahatkan telinga dan otak dari curhatan Yukhei.

Imperial Shadow ≡ NoRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang