Tabrakan

35 25 7
                                    

Selesai mengajar, Ridho memutuskan untuk langsung pulang. Kakinya melangkah menuju ke parkiran. Terlihat beberapa mahasiswi di dekat mobilnya. Entah apa yang mereka lakukan.

"Permisi, " Ucap Ridho saat tiba di dekat mobilnya.

Para Mahasiswi itu terlihat memberi jalan untuk Ridho menuju pintu mobilnya. Mereka terdengar berbisik-bisik sambil sedikit cekikikan nggak jelas.

"Pak Ridho pulangnya kemana? " Tanya seorang mahasiswi.

Ridho yang tengah sibuk membuka pintu mobilnya menoleh sebentar.
"Daerah Banyuresmi. " Ucap Ridho sambil tersenyum. Sontak beberapa mahasiswi tersenyum centil melihat respon Ridho.

"Serius Pak? Saya juga orang Banyuresmi Pak, nanti kapan-kapan saya boleh ya main ke rumah bapak? " Ucap seorang mahasiswi lainnya.

"Saya juga mau dong main ke rumah bapak. "

"Saya juga Pak, kasi alamat lengkapnya dong. "

"Jangan-jangan bapak tetangga saya lagi. "

Diam-diam Ridho merasa takut mendengar ucapan para mahasiswi itu. Ia nyegir ngeri sambil berusaha untuk pergi secepatnya dari tempat itu.

Tiba-tiba, seorang pria datang mendekati kerumunan itu. Dengan mudah ia membubarkan kerumunan para mahasiswi yang ngebet ingin sok kenal sok deket dengan Ridho.
Ridho tersenyum melihat kehadiran sahabatnya tersebut. "Makasi ya Bro, lo udah nolongin gue. " Ucap Ridho pada Riza.

"Santai aja bro, gue kasian aja liat lo di rempug sama gerombolan fans lo. " Ucap Riza.

Ridho tertawa pelan. "By the way, mobil lo mana? " Tanya Ridho.

"Mobil gue mogok tadi pagi. Sekarang lagi di bengkel. "

"Yaudah kalo gitu, gue anterin lo pulang deh. Sekalian kita mampir ngopi dulu. " Ajak Ridho.

Riza menyetujui ajakan Ridho. Keduanya lalu pergi bersama.
Riza sendiri adalah kakak tingkat Ridho saat kuliah dulu. Ia mengajar di Fakultas Pertanian setahun lebih dulu dari Ridho. Dan tanpa mereka sadari, tahun berikutnya Ridho ternyata juga menjadi dosen di kampus yang sama.

Di sepanjang jalan dari parkiran sampai ke gerbang kampus, setiap mahasiswi yang melihat mobil Ridho lewat, pasti say hi. Mereka sangat antusias melihat kehadiran dosen muda yang sangat tampan seperti Ridho.

Tepat di depan gerbang kampus, sebuah mobil putih berpapasan dengan mobil Ridho. Ridho lalu membuka kaca mobilnya dan memberi kode agar si pengendara maju terlebih dulu, sementara mobilnya akan menepi. Mobil putih itu lewat dengan mulus. Ridho sendiri tak sadar kalau kaca mobilnya masih terbuka. Sontak para mahasiswi yang sedang duduk-duduk di depan pos satpam memanggil-manggil namanya.

Ridho melihat ke arah mereka. Suara mereka semakin kencang. Semua terlihat antusias, kecuali seorang mahasiswi berjilbab yang duduk di paling ujung. Ia terlihat sama sekali tak peduli. Ia malah sibuk dengan ponselnya tanpa sedikitpun melirik ke arah Ridho.

Ridho tersenyum tipis melihat gadis cuek itu. Tiba-tiba Riza menepuk pundaknya.

"Dho, ayo jalan. " Ucapnya mengingatkan.

Ridho terkesiap dan mulai menjalankan mobilnya kembali.
"Lo liat kan Dho, lo tuh disini udah kaya seleb tau nggak si. " Ucap Riza sambil terkekeh.

Ridho terkekeh pelan. "Gue juga nggak ngerti Za. Perasaan cowok ganteng di kampus ini banyak deh. "

"Tapi mereka nggak kaya lo. " Ucap Riza.

"Maksudnya kaya gue? "

"Lo udah mapan, udah punya rumah, mobil, kerjaan, pinter, ganteng. Nggak aneh kalo banyak yang suka sama lo disini. " Ucap Riza.

My DoorWhere stories live. Discover now