17. Tekad Selena

546 48 2
                                    


Tentu saja Selena yang mendengar hal itu pun mengernyitkan keningnya. Ia pun mendorong dada Edgar untuk menjauh darinya dan menghindari kungkungan tubuh Edgar. Namun, hal tersebut sulit untuk ia lakukan. Edgar sama sekali tidak bergerak menjauh darinya dan membuat dirinya merasa sangat jengkel.

Lalu Selena pun bertanya, "Tapi itu pesta ulang tahun temanku. Aku rasa, aku masih bisa pergi dengan memastikan tidak mengenakan pakaian yang terlampau seksi dan tidak menghabiskan waktu terlalu lama di sana. Bisa bukan?"

Edgar pun menjauhkan diri dari Selena dan memiih untuk duduk di kursinya. Ia tampak santai saat menyilangkan kakinya sebelum berkata, "Kau bisa melakukan apa yang kau katakan itu."

Tentu saja apa yang dikatakan oleh Edgar tersebut membuat Selena mendapatkan sebuah harapan. Sayangnya, Edgar ternyata memang sedikit mempermainkan emosi Selena karena setelahnya Edgar berkata, "Tapi aku memastikan jika kakek dan nenekmu mengetahui semua hal yang ingin kau sembunyikan dari mereka."

Selena jelas cemberut ketika mendengar hal tersebut. "Kenapa kau malah mengancamku seperti ini? Apa kau pikir masuk akal mengancam dan mengaturku hingga sejauh ini?" tanya Selena benar-benar kesal.

"Sekarang, aku adalah kekasihmu. Aku mengemban tanggung jawab yang lebih besar daripada sebelumnya untuk menjaga dirimu. Karena itulah, aku harus memastikan jika kau tetap aman tidak melakukan hal-hal yang berbahaya," ucap Edgar menjelaskan.

Sayangnya, Selena masih tidak bisa memahami hal tersebut hingga berkata, "Tapi aku hanya pergi sebentar untuk menghadiri pesta ulang tahun temanku dan memberikan hadiah padanya. Memangnya hal berbahaya apa yang terjadi? Kurasa, kau hanya melakukan hal yang berlebihan."

Edgar tahu jika saat ini sangat percuma menjelaskan dan mencoba untuk membuat Selena mengerti. Sebab Selena sama sekali tidak akan mencoba mengerti karena merasa kesal dengan apa yang sudah ia katakan. Jadi, Edgar pikir memang pilihan yang paling tepat adalah mengekang Selena dengan peraturan yang ia buat. Edgar menatap Selena lurus dan berkata, "Sudah kubilang, kau bisa melakukan apa yang kau inginkan. Hanya saja, saat itulah aku akan mengungkapkan rahasia yang kusimpan. Dimulai dari kejadian kau yang pergi ke club malam, hingga fakta bahwa kita sudah menghabiskan malam yang panas dan tengah menjalin hubungan."

Selena yang mendengarnya jelas kesal bukan main. Saking kesalnya, Selena kesulitan untuk mengungkapkan kekesalannya dan pada akhirnya menghentak-hentakkan kakinya sebagai ekspresi bahwa dirinya sangat kesal dengan situasi tersebut. Edgar tentu saja melihatnya dengan tenang dan tidak mengomentari apa pun saat melihat tingkah Selena yang kesal sekaligus menggemaskan. "Benar-benar menyebalkan," ucap Selena lalu pergi begitu saja dari ruangan Edgar tersebut.

Edgar tidak melarang Selena pergi dan membuat Selena terus menggerutu karena begitu kesal. Situasi Selena memang kini sangat tidak menyenangkan. Selena pikir, saat dirinya menjalin hubungan dengan Edgar secara diam-diam, setidaknya Selena bisa menjalani kehidupan yang tenang karena Edgar akan berhenti mengganggunya. Sayangnya, semua itu hanya angan-angan Selena. Sebab ternyata menjalin hubungan dengan Edgar malah membuat Selena semakin terkekang.

Di saat Selena masih menggerutu, Selena mendapatkan telepon dari Edgar. Sebenarnya Selena ingin mengabaikan sambungan telepon tersebut. Namun, pada akhirnya Selena menerima telepon tersebut tetapi dirinya segera bertanya dengan nada ketus, "Apa?"

Edgar yang mendengar hal itu hanya tersenyum tipis dan berkata, "Ingat, aku tidak mengubah keputusan yang sudah kuputuskan. Jadi, kau bisa memilih. Kebebasanmu tinggal terpisah dari kakek dan nenekmu, atau menghadiri pesta sahabatmu itu."

Namun, Edgar tidak mendapatkan jawaban apa pun karena Selena segera memutuskan sambungan telepon begitu saja tanpa mengatakan sepatah kata pun pada Edgar. Tentu saja Edgar segera melihat ponselnya dan tersenyum tipis. "Dia benar-benar menggemaskan ketika kesal seperti ini," gumam Edgar.

***

Hari selanjutnya, Selena bertemu di kafetaria kampus untuk berbincang dengan Rene sebelum kelas mereka berlangsung. Selena tentu saja ingin membahas mengenai pesta ulang tahun Rene yang akan segera dilangsungkan. Setelah berpikir sepanjang malam, Selena pun memutuskan bahwa dirinya memang tidak bisa melawan Edgar. Itu terlalu berisiko dengan melawan apa yang sudah dibuat oleh Edgar. Jadi, lebih baik Selena menurut saja.

"Maaf, aku membuatmu menunggu terlalu lama," ucap Rene.

Selena yang mendengar hal itu menggeleng. "Tidak perlu cemas. Apa kau ingin memesan sesuatu dulu?" tanya Selena.

Rene mengangguk dan memesan makanan terlebih dahulu karena dirinya memang sudah merasa lapar. Tentu saja Selena membiarkan Rene memesan makanan terlebih dahulu, sembari dirinya mempersiapkan diri untuk membicarakan masalah kemungkinan bahwa Selena memang tidak bisa menghadiri acara pesta ulang tahun Rene. Namun, belum juga Selena bisa membahas hal tersebut, Rene sudah lebih dulu berkata, "Sebenarnya ada hal yang perlu kubicarakan mengenai pesta ulang tahunku, Selena. Ada beberapa perubahan dalam rencana tersebut."

"Benarkah?" tanya Selena tampak bingung apakah dirinya memang harus menyampaikan bahwa dirinya tidak bisa menghadiri pesta tersebut atau tidak. Selena pun berpikir untuk mendengarkan perkataan Rene lebih lanjut agar dirinya bisa memastikan apakah dirinya memang harus mengatakan hal tersebut atau tidak nantinya.

Rene mengangguk. "Ternyata ayahku pada akhirnya tidak setuju saat mendengar rencanaku itu. Jadi, pestanya pun berubah. Tidak diselenggarakan di club malam, tetapi diselenggarakan di salah satu resort agar nantinya bisa dilanjut dengan acara liburan keluarga. Kurasa, itu juga akan lebih nyaman bagimu karena kau tidak terbiasa menghabiskan waktu di club malam," ucap Rene tampak tersenyum lebar.

Mendengar hal itu, Selena pun merasa bersalah. Ia tahu jika Rene memilih tempat yang terkesan lebih aman dan nyaman dengan mempertimbangkan kondisi dirinya. Jika sampai dirinya tetap saja mengatakan bahwa ia tidak akan hadir, bisa saja hal tersebut melukai hati Rene. Selain itu, Selena pikir jika rasanya dengan perubahan tempat diselenggarakannya pesta, Edgar bisa memikirkan dan mempertimbangkan masalah izinnya lagi.

Jadi, Selena pun mengurungkan niatnya untuk mengatakan pada Rene bahwa dirinya tidak akan hadir dalam pesta ulang tahunnya. Setidaknya Selena berpikir ia bisa kembali berbicara dengan Edgar mengenai hal ini. Toh, tempatnya memang sudah berubah. Sebelumnya hal yang membuat Edgar tidak mengizinkan Selena pergi adalah karena tempat dan pakaian yang harus dikenakan saat menghadiri pesta tersebut. Namun, karena kini sudah berubah, rasanya sudah tidak ada hal yang bisa dipermasalahkan.

"Itu terdengar menyenangkan," ucap Selena tampak kembali antusias.

Rene mengangguk. "Ya, aku mendapatkan banyak bantuan dari kakak dan teman-temannya dalam persiapan pesta tersebut. Aku berharap, semua yang dipersiapkan membuat pesta menjadi berjalan baik dan terasa menyenangkan bagi semua orang yang hadir," ucap Rene.

"Maafkan aku, Rene. Aku tidak bisa membantumu dalam mempersiapkan pesta ulang tahunmu ini," ucap Selena meminta maaf dengan tulus. Padahal, di tahun sebelumnya Selena dan teman-teman yang lain memberikan kejutan untuk Rene. Namun, untuk tahun ini, ada beberapa hal yang terjadi dan membuat banyak hal yang terlewatkan.

Rene melambaikan tangannya dan berkata, "Tidak perlu merasa bersalah hanya karena masalah itu. Karena sebagian besar keperluan memang sudah diurus oleh kakakku sendiri. Jadi, kita hanya perlu hadir dan menikmati pesta. Satu hal yang harus kau lakukan adalah datang dan bersenang-senang denganku."

Selena tersenyum. "Aku akan mengusahakan untuk datang ke pesta ulang tahunmu itu, Rene," ucap Selena dengan tekad mengubah keputusan yangs udah dibuat oleh Edgar sebelumnya. Apa pun yang terjadi, Selena memang berniat untuk pergi ke acara pesta ulang tahun Rene.

Playing with My ProfessorWhere stories live. Discover now