23. Kemarahan Edgar

979 68 6
                                    

Oke satu BAB untuk hari ini

BAB yang hot buat besok aja ya wkwk

Kalau mau baca terus, jangan lupa follow akun wattpad mimi ini ya

*

*





Edgar mengernyitkan keningnya ketika dirinya masuk ke dalam unit apartemen Selena yang masih gelap gulita. Edgar menghidupkan semua lampu dan memeriksa kamar Selena terlebih dahulu, sebelum menarik kesimpulan bahwa Selena memang benar-benar belum pulang. Edgar tentu saja mendapatkan serangan pening karena Selena tiba-tiba membuat ulah ketika dirinya merasa lengah. Edgar pun beranjak kembali ke ruang tamu Selena dan duduk di sana sembari mengeluarkan ponselnya.

Tentu saja Edgar kembali mencoba untuk menghubungi Selena yang masih belum pulang. Ini sudah malam, dan Selena masih belum pulang. Tentunya hal tersebut membuat Edgar secara alami merasa cemas. Selain belum pulang, Selena juga tidak bisa dihubungi sejak tadi siang. Secara kasar, sebenarnya Edgar bisa menebak jika saat ini Selena tengah merajuk. Mengingat tadi siang Lidia kembali membuat ulah dengan datang ke kampus serta membuat situasi menjadi cukup kacau menurut dirinya.

"Sial, ia benar-benar membuatku mendapatkan banyak masalah," ucap Edgar merujuk pada Lidia yang sangat tidak ia sukai. Sebenarnya pada awalnya Edgar tidak memiliki kesan yang buruk terhadap Lidia.

Mengingat interaksi mereka saat di perguruan tinggi juga tidak meninggalkan kesan yang menyebalkan. Hanya saja, akhir-akhir ini Lidia terus mengganggu kehidupan Edgar. Tepatnya itu semua dimulai ketika Myles mendapatkan ide untuk menjodohkannya dengan Lidia. Semenjak pertemuan mereka di acara makan malam yang tidak diharapkan oleh Edgar, Lidia yang sebelumnya bahkan tidak Edgar temui semenjak mereka lulus kuliah, selalu saja berada di sekitar Edgar.

"Seharusnya tadi siang aku memang menolak pergi bersamanya tanpa harus memikirkan bagaimana pandangan orang-orang padanya," ucap Edgar kesal.

Edgar yakin betul jika tadi siang Selena melihat Lidia yang menempel dengan erat di sisinya dan pergi bersamanya yang memang pada akhirnya harus pergi karena ada beberapa urusan terkait perusahaan ayahnya. Edgar kesal bukan main karena ada banyak artikel yang bermunculan yang membicarakan mengenai hubungannya dengan Lidia. Belum lagi terkait masalah yang berhubungan dengan perusahaan yang memang muncul bersamaan dengan semua kabar itu beredar di internet. Edgar bisa menebak dengan mudah bahwa Lidia dan ayahnya yang memang menciptakan situasi tersebut.

"Aku benar-benar harus menegaskan masalah ini pada ayah nantinya. Sepertinya apa yang kulakukan selama ini masihlah belum cukup untuk membuat ayah paham dengan apa yang kuinginkan," ucap Edgar merasa kesal karena ayahnya membuat dirinya mengalami beberapa masalah yang mempersulit hidupnya.

Edgar sendiri masih berusaha untuk menghubungi Selena. Namun, hingga usaha terakhirnya, Selena sama sekali tidak mengangkat teleponnya. Edgar pun berkata, "Sepertinya dia benar-benar marah."

Sebenarnya Edgar senang karena Selena cemburu ketika dirinya dekat dengan wanita lain. Karena Edgar berpikir itu adalah tanda bahwa Selena memang sudah memiliki perasaan padanya. Selena merasa cemburu, karena tidak ingin kehilangan dirinya. Hanya saja, situasi saat ini akan berbahaya jika sampai terus berlanjut dalam waktu yang lama. Bisa-bisa hubungan Selena dan Edgar benar-benar akan berakhir buruk nantinya.

"Dia mematikannya?" tanya Edgar ketika saat dirinya kembali berusaha untuk menghubungi Selena. Hanya saja, ternyata Selena mematikan teleponnya begitu saja. Setelah sebelumnya mengabaikan semua teleponnya.

Edgar pun meletakkan ponselnya sembari menghela napas panjang. Edgar jelas mengurut pelipisnya, ia merasa pening bukan main karena Selena sepertinya benar-benar merajuk hingga menghindari seperti ini. "Aku senang ketika kau cemburu, Selena. Tapi aku juga merasa pusing ketika kau bertindak sejauh ini," ucap Edgar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Playing with My ProfessorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang