18. Jangan Berlebihan

553 50 12
                                    

Mau upload bab selanjutnya?

Komen dong kalau mauu





.

.

.



"Tetap tidak," ucap Edgar sembari menyesap kopinya dan beranjak menuju sofa di ruang tamu apartemen miliknya yang memang luas sekaligus mewah.

Selena yang mendengar hal itu pun jelas tidak mengerti dengan keputusan yang diambil oleh Edgar. Sebelumnya Selena sudah menjelaskan bahwa acara yang dilangsungkan oleh Rene untuk merayakan ulang tahunnya tidak akan diselenggarakan di club malam. Melainkan akan diselenggarakan di resort yang jelas akan lebih aman dan privat daripada club malam yang sebelumnya akan dipilih sebagai tempat di mana pesta akan diselenggarakan. Namun, setelah menjelaskan panjang lebar, Selena masihlah dibuat kecewa.

Edgar tidak mengubah keputusan yang sudah ia ambil. Namun, hal itu membuat Selena tidak mengerti. Ia pun mengikuti langkah Edgar menuju ruang tamunya dan bertanya, "Tapi kenapa? Bukankah sekarang tempat dan dress code sudah berubah? Kenapa aku masih tidak diizinkan untuk menghadiri pesta ulang tahun sahabat dekatku sendiri?"

Edgar meletakkan mug kopinya dan menatap Selena dengan lelah. "Alasan mengapa aku tidak memberikan izin padamu tidak hanya berkaitan dengan tempat atau pakaian pesta itu. Ada alasan kuat lain yang membuatku tidak bisa memberikan izin," ucap Edgar dengan tenang.

Namun, Selena sama sekali tidak bisa merasa tenang saat mendengar hal tersebut. Rasanya Edgar selalu mempermainkan dirinya dan memegang kendali. Hingga membuat Selena merasa seperti orang bodoh. Meskipun memang sejak awal ia tidak berekspektasi dengan hubungannya dengan Edgar, tetapi Selena tidak pernah membayangkan jika hubungan mereka akan menjadi seburuk ini. Selena jelas merasa jika hubungannya dengan Edgar hanya memberikan dampak buruk yang membuat dirinya tertekan dan frustasi setiap saat.

"Apa alasan yang kau maksud itu? Jika kau tidak menjelaskannya, aku sama sekali tidak akan mengerti," ucap Selena.

Edgar menghela napas karena pembicaraan mengenai hal tersebut masih belum selesai. Namun, di sisi lain Edgar juga mengerti. Bahwa ia harus lebih sabar menghadapi Selena. Ini adalah risiko yang harus Edgar hadapi ketika dirinya memutuskan untuk menjalin hubungan dengan Selena, gadis yang lebih muda daripada dirinya. Selain kematangan usia, tentu saja cara pandang mereka mengenai berbagai masalah juga berbeda. Karena itulah, Edgar sadar jika dirinya harus bersabar ketika membimbing Selena.

"Duduklah dulu. Bukankah kakimu akan terasa sakit ketika kau terus menghentakkan kaki seperti itu?" tanya Edgar lalu menarik Selena untuk duduk di sampingnya.

Karena tarikan tersebut mau tidak mau Selena memang jatuh terdudu di samping Edgar. Namun, Selena segera menarik diri dan menjauh dari posisi duduk Edgar dan menatapnya dengan tatapan tajam. Seakan-akan tatapan tersebut ia gunakan untuk mendesak Edgar menjelaskan hal yang ingin ia ketahui. Walaupun jelas, tatapan tersebut sama sekali tidak mengintimidasi bagi Edgar. Itu malah terlihat menggemaskan bagi dirinya.

Edgar berdeham dan berkata, "Aku merasa lebih baik kau memang tidak terlalu dekat dengan Rene atau teman-teman yang kau temui di club malam tempo hari. Karena kurasa, mereka tidaklah memberi pengaruh baik bagimu. Buktinya saja, merekalah yang membuatmu menginjakkan kaki di tempat itu."

Selena jelas terkejut dengan penjelasan tersebut. Ia tidak menyangka jika Edgar tidak hanya mengatur ke mana dirinya akan pergi dan dengan siapa dirinya bertemu, tetapi Edgar juga sampai akan campur tangan dalam hubungan Selena dengan sahabat-sahabatnya. Hal yang paling penting adalah, jelas-jelas Edgar mengetahui hal yang terlalu dalam. Di mana Selena sendiri tidak pernah bercerita bahwa dirinya pergi ke club malam karena pengaruh atau ajakan dari Rene.

Playing with My ProfessorWo Geschichten leben. Entdecke jetzt