🏃K's-13🏃

31.7K 4K 182
                                    

Haii, marilah vote diawal atau diakhir chapter🏃

200 vote 80 komen gas🏃

><

"Klairin!" sontak gadis berkacamata itu menoleh ke sumber suara, Klairin tadi niatnya mau ke kantin bareng Leila dan Irna.

Margo hari ini gak masuk, dia habis kecelakaan semalam, dibegal tapi untungnya Margo selamat, motornya doang yang diambil dan ada beberapa lecet diwajah dan tangannya.

Nanti niatnya Klairin mau jenguk Margo, bermodal alamat di whatssap.

Senyum terulas diwajah Klairin begitu melihat Zama berlari kearahnya, ceria sekali cowok itu, seperti matahari di dunia teletubis.

"Hai kak Zam-"

Brugh!

Zama menerjang Klairin dan memeluknya erat, dia mendusel diceruk leher gadis manis ini, tinggi Klairin itu sebatas hidung Zama, jadi Zama nunduk saat meluk Klairin.

2 menit setelahnta, Zama melepas pelukannya kemudian menangkup wajah Klairin lalu diunyel-unyel nya gemas.

"Kangen Klairin bangeeeeet, aku bawa oleh-oleh buat kamu loh, ini dia~" Zama menunjukan sebuah paper bag bertuliskan logo Channel dan Gucci.

Klairin tau merk itu, harga barangnya pasti diatas 100 juta.

"Tapi Klairin gak bisa terima,"

Raut yang tadinya bahagia, kini muram, senyumnya hilang berganti dengan lengkungan sedih kebawah.

"Kenapa?" lirih Zama sedih, padahal dia berharap Klairin akan bahagia saat menerimanya, tapi malah ditolak.

"Aku segan kan, itu pasti mahal."

"Enggak mahal kok, cuma...berapa ya? Pokoknya harganya cuma 10 ribu doang."

"10 ribu rupiah?"

Zama menggeleng "Nope! 10 ribu dollar yang benar, aku mampir ke store Gucci dan Channel dulu sebelum pulang." celotehnya riang kembali.

Leila dan Irna ber oh ria "Itu termasuk murah kak Zam, kemarin mami aku pulang dari kerjaannya sambil bawa tas Gucci, harganya 45 ribu dollar." celetuk Irna.

"Papi aku pernah beli coat Prada seharga 32 ribu dollar, murah itu."

Klairin pusing mendengar percakapan anak orang kaya dari lahir seperti mereka ini.

"Err, makasih ya kak kalau gitu." mau tak mau Klairin terima, lumayan bisa dia jual nantinya terus uangnya ditabung untuk masa depan.

Zama tersenyum penuh kebahagiaan saat Klairin menerima barang pemberiannya, dia memeluk Klairin lagi.

"Makasih udah mau terima hadiahnya~"

"Sama-sama kak." baik Leila maupun Irna seolah sudah biasa melihat kejadian itu.

Setiap ada Klairin, maka salah satu dari cowok incaran di sekolah ini akan mendekati nya.

Seolah ada magnet ditubuh Klairin yang bisa menarik cogan disekitarnya.

Disudut tertentu, ada Bima dan Galaxy yang menatap kejadian itu, Galaxy terlihat santai tapi tidak dengan Bima.

Raut wajahnya gelap, aura permusuhan dan persaingan terasa pekat sekali.

"Dek, kamu yakin suka sama Klairin?" tanya Galaxy memastikan.

Tanpa menunggu lama, Bima mengangguk cepat, Galaxy juga bisa melihat tatapan penuh damba dan cinta Bima untuk Klairin.

Setiap Bima melihat Klairin, akan ada rona merah dikedua pipi chubby cowok itu.

"Kamu harus nekan perasaan itu Bima, kamu tau? Klairin bisa celaka kalau kamu menyukai nya."

"Bima kan gak ngapa-ngapain bang..Bima cuma mau mencintai dan dicintai doang..apa salah?"

Galaxy mengangguk "Itu salah Bima, kamu harus ingat pada kasus Jeneria, jangan lupa."

Bima menunduk, air mata mulai menumpuk lagi "Kenapa harus diingatin lagi..hiks.."

"Itu agar kamu bisa mengontrol diri kamu kala menyukai seseorang."

"Bima bukan pembunuh bang..hiks.."

"Iya Bima, bukan kamu, but your other self is doing that. Ingat untuk selalu waras Bima, jangan biarkan Sakti mengambil alih." peringat Galaxy kemudian berlalu pergi.

Bima menyeka air matanya, mengingat dengan jelas ucapan Galaxy barusan.

"Sakti itu gak jahat..hiks..dia cuma mau ngelindungi Jeneria dulu..hiks.."

"Tapi Sakti udah bunuh Jeneria." sahut Galaxy yang masih bisa mendengar ucapan Bima.

"Itu karena Jeneria yang minta..Jeneria udah gak mau hidup setelah kasus pelecehan tersebar..hiks..Jeneria minta sama Sakti supaya dibunuh..bukan salah Bima..bukan salah Sakti juga..hiks.."

Helaan napas Galaxy berikan, dia tak menjawab kemudian berlalu pergi.

Hal yang menakutkan kala Bima jatuh cinta adalah, obsesi dan kecenderungan menjadi maniak pada gadis yang disuka.

Akan menghabisi siapapun yang berani menghalanginya dan tentunya, munculnya Sakti yang akan memperkuat obsesi tersebut.

Siapa Sakti? Kalian sudah bisa menebak bukan siapa itu Sakti, pasti udah dong, masa belum.

Sakti adalah kepribadian ganda yang Bima miliki, selalu muncul setiap kali Bima jatuh cinta.

Dan hal itu selalu berakhir mengenaskan, tak akan ada hal baik saat Bima menyukai seseorang.

🏃Bersambung🏃

Klairin Boyfriends [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang