Sick Sick Sick

1K 219 96
                                    

Arjuna dan Lea menjadi orang pertama yang baru pulang ke kosan. Lea langsung masuk ke dalam sementara Arjuna masih memarkir motornya. Perempuan itu masuk ke dalam kamarnya dan membuang tas kecilnya juga langsung menarik anting yang ada di telinganya.

"Bangsat Lo!"

Ujarnya kesal dan berbaring di atas kasurnya. Dia luar biasa kesal sepanjang jalan. Rasanya tidak adil saat Jeffry selalu membatasinya untuk bergaul dengan yang lain tapi lelaki itu bahkan bisa bebas berteman dengan siapapun. Dan siapa yang tau bagaimana lelaki itu di belakangnyaa?

Lea mendengar ponselnya bergetar sejak tadi. Tanpa melihatnya pun Dia sudah tau siapa yang menelfonnya. Biar saja Jeffry mencarinya sampai mampus. Dia tidak perduli..

"Seharusnya dari awal Aku gak pernah iyain buat bareng-bareng sama Kamuu.."

"Bangsat"

Tokk

Tokk

"Ini Gue.. Juna"

Lea segera menghapus air matanya mendengar suara Arjuna ada di balik pintu kamarnya.

"Ngapain"

"Ada paket buat Lo ternyata.. Mau di ambil gak?"

Lea kemudian bangkit berdiri dan membuka pintu kamarnya. Arjuna memberikannya kotak paket. Pengirimnya dari luar negeri, ini pasti dari Kakak perempuannya.

"Thanks Jun"

Arjuna mengangguk dan memperhatikan perempuan itu dengan seksama. Saat Lea hendak menutup pintu Arjuna menahan tangan perempuan itu membuat Lea mengernyit bingung.

"Just leave him.. Don't hurt yourself more"Ucap Arjuna.

"Lo ngomong apasih Jun.. Gue gak--"

"I know exactly what happen with You! Jangan berharap laki-laki akan berubah. Cause it's never happen. Don't trust him.."

Lea mengigit bibirnya dan menangis. Arjuna menarik perempuan itu kedalam pelukannya membuat Lea menangis disana. Apa yang Arjuna katakan memang benar. Jeffry tidak akan berubah. Apa yang Lea harapkan dari lelaki itu? Dia selalu mengulangi hal yang sama.

"Cause I love him Juna.. Dia tau Aku bahkan lebih daripada Aku tau diriku sendiri.. I know how stupid I am right now.. But.. I can't lose him..Hikks.."

"But...You don't seem happy with him.."

Arjuna melepaskan pelukan mereka dan menatap perempuan itu kemudian menelan ludahnya. Rasanya sesak, Arjuna menghapus air mata Lea dengan ibu jarinya. Lelaki itu mengambil tangan Lea dan menggenggamnya.

"Just look at Me.. Liat Gue.. Gue.. Gue bersedia buat bahagiain Lo--"

"Maksud Lo apasih Jun?! Jangan kayak gini!"Ujar Lea dan melepaskan genggaman tangan Arjuna.

"No.. Listen to Me. If He just give You pain. I will give You a happy pill.."

"I can't.. Itu sama aja Gue kayak dia. No.. Jangan gini. Gue selama ini ngeliat Lo sebagai temen Jun.. How about Wilo? Gue tau Lo lagi kebawa suasana atau lagi kasian sama Gue.. But please.. Don't do this.."Ujar Lea melepaskan genggaman tangan Arjuna dan kembali masuk ke dalam kamarnya.

She know.. Dia tau kalau Arjuna memiliki perasaan padanya. Tapi dia tidak bisa melihat siapapun kecuali Jeffry sekarang.

"I'm sorry.. I'm afraid play with fire.."

*****

Cklekk

"Kenapa gak ngomong kalau Kamu pulang sih?! Kamu buat Aku nyari disana hampir tiga jam tau gak! Kalau Aku gak nelfon orang rumah gak--"

[GS] Qué•Será•SeráWhere stories live. Discover now