CHAPTER 7 : IN MY DREAMS

1.3K 142 234
                                    


~Victoria Park, Hongkong, 2017


Jimin membuka pintu mobil dan tertegun melihat Seulgi ada disana. Mengenakan topi dan masker, rambutnya yang panjang menjuntai menutupi sebagian wajahnya. Tapi Jimin akan selalu mengenali Seulgi.

"Masuklah! Cepat!" Desis Sejin dari bangku depan.

Jimin segera masuk dan menutup pintu.

"Kupikir kau berbohong saat bilang Seulgi Noona ada bersamamu." Ucap Jimin, tidak bisa mengalihkan tatapan dari Seulgi.

Sejin mendengus, "aku tidak akan berbohong untuk hal seperti itu." Tukasnya, "Seulgi-ssi bilang ingin bertemu. Nah, sudah kan?"

"Maaf sudah merepotkan Sejin-nim." Ucap Seulgi pelan.

Sejin menatap Seulgi, "bukan itu maslahnya, Seulgi-ssi. Kau tau betapa beresikonya apa yang kau lakukan sekarang?"

Seulgi tidak menjawab. Hanya menunduk dalam dalam.

"Hyung, sudahlah. Noona kan sudah ada disini. Tidak usah memarahinya begitu." Bela Jimin.

Sejin mendelik, memelototi Jimin. Ingin mendamprat Jimin tetapi menahannya. Lalu ia menoleh pada Seulgi lagi, "sekarang, apa yang akan kau lakukan? Apakah aku harus membelikanmu tiket kembali ke Seoul lagi? Ataukah menghubungi manager Han dulu?"

"Jangan!" Seru Seulgi. Lalu dia menggigit bibirnya, "jangan, Sejin-nim." Ulangnya, lebih pelan.

Seulgi meremas remas tangannya di pangkuannya dan Jimin gatal ingin memegang tangan itu. Jimin menggertakkan gigi, berpaling menatap Sejin, "Hyung ... Hyung ... tolong."

Sejin menghela nafas, "situasinya tidak semudah yang kau fikir, Jimin. Kau tau kita bisa sama sama habis jika ada sesuatu yang salah. Manager Han sudah memperingatimu kan?"

Seulgi tersentak, ia menoleh pada Jimin, "Taesung Oppa menemuimu?"

Jimin tersenyum, "tidak usah kau pikirkan."

Seulgi mengulurkan tangan untuk menyambar lengan Jimin, "dia ngomong yang tidak tidak? Dia memarahimu?"

Senang karena Seulgi duluan yang membuat kontak fisik, Jimin meraih tangan Seulgi dan menggenggamnya lembut, "tidak apa apa, Noona."

Sejin menatap dua tangan yang saling menggenggam itu, lalu dia menggelengkan kepalanya. Menghela nafas dan mulai memijit pelipisnya.

"Hyung." Jimin mencondongkan tubuh untuk mendekati Sejin di bangku depan, "aku dan Seulgi Noona turun disini. Kami akan ... bicara. Kami janji, akan lebih berhati hati."




Sejin akhirnya mengabulkan permintaannya. Jimin menatap mobil Sejin yang melaju, lalu ia menoleh pada Seulgi dan tersenyum, "jalan jalan, Noona?"



¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
HELLO AGAINDonde viven las historias. Descúbrelo ahora