CHAPTER 8 : CAN YOU TRUST ME? JEBAL .. JEBAL ..

1.6K 142 228
                                    



Namjoon menoleh ketika melihat Jimin memasuki ruangan.

"Loh? Katanya kau mau pulang ke apartemen karena ada ibumu? Kenapa kesini?" Tanyanya heran, memperhatikan Jimin terlihat suntuk dan duduk di sofa.

"Tidak jadi." Gumam Jimin.

Namjoon memiringkan wajah mengamati Jimin, "ada sesuatu? Ibumu baik baik saja?"

Jimin mengangguk.

"Jahitanmu sakit? Sudah ganti perban?"

"Sudah."

"Terus kenapa kau pegang pegang terus?" Namjoon menunjuk tangan Jimin yang mengelus elus perutnya.

Jimin menunduk. Dia mengrenyit ketika melihat tangannya memang berada di perutnya. Seolah olah ia melakukannya tanpa sadar.


Seolah olah ia masih ingin merasakan sentuhan Seulgi disana.


Jimin menghela nafas panjang. Sialan. Sudah sok tegar dan menjadi yang pertama kali pergi dibanding Seulgi, sekarang malah jadi galau. Lemah sekali.

Dia menoleh pada Namjoon, melihat leadernya itu memasuki dapur dan Jimin memutuskan untuk mengikutinya. Saat ini, daripada larut dalam lamunannya sendiri, lebih baik terlibat dalam kehidupan orang lain.


Di dapur sudah ada Yoongi, berdiri sambil mengatur mangkuk mangkuk di meja.

"Apa itu?" Tanya Jimin, melangkah mendekat.

"Kacang." Jawab Yoongi, "kau sudah keluar penjara? Namjoon-aah! Pemecahnya mana?"

Namjoon terlihat bingung dan Yoongi menghela nafas, "yang kubeli semalam, Namjoon!"

"Oh iya!" Lelaki bertubuh besar itu kembali ke ruang depan dan Yoongi memusatkan perhatiannya pada Jimin lagi.

"Sana istirahat di kamarmu."

Jimin mengabaikan ucapan itu, menatap persiapan yang dilakukan Yoongi, "mau v live?" Tanyanya.

"Hm. Jadi sana ke kamar dan main ponsel saja."

Lagi, Jimin mengabaikan ucapan itu, memegang megang jeruk di mangkuk.

"Jangan sentuh, Mochi! Aku sudah menghitungnya."

"Berhenti memanggilku begitu!"

Yoongi terkekeh pelan.

Namjoon kembali membawa barang yang diminta Yoongi dan Yoongi mengangguk puas, "kita cuma butuh dua."

"Aku mau ikut!"

Namjoon dan Yoongi menoleh pada Jimin yang sudah menggered kursi tambahan ke depan meja.

"Tanya Sejin Hyung. Yang dipotong usus buntunya atau otaknya?" Bisik Yoongi.

Namjoon tertawa pelan, lalu ia menatap Jimin, "sebaiknya kau istirahat saja, Jimin. Kau baru keluar dari rumah sakit."

"Tidak. Aku tidak apa apa."

"Maksud Namjoon adalah, coba kau ngaca, Mochi! Kau mau nongol dengan penampilan begitu?" Yoongi menunjuk Jimin. Pada rambutnya yang gondrong dan berantakan dan wajahnya yang kusut.

"Army akan tetap menganggapku tampan." Ucap Jimin acuh, "dan bukankah konsep kali ini bareface?" Tanyanya menunjuk pada wajah Yoongi dan Namjoon yang juga tanpa riasan.

"Tapi wajah kami fresh" Tukas Yoongi, "dan setidaknya hapus bekas lipstik dari bibirmu!"

Jimin langsung mengusap bibirnya dan menatap tangannya. Tapi tidak ada bekas apa apa disana. Sialan. Dia mendongak, bertatapan dengan Yoongi yang tersenyum mengejek padanya dan Namjoon yang menatapnya kasihan.

HELLO AGAINOù les histoires vivent. Découvrez maintenant