Terhitung sudah dua minggu lamanya tea tidak masuk sekolah dengan berbagai larangan dari regan dkk beserta sahabatnya
Dan selama itu pula apartemennya tak pernah sepi karena setiap hariya pasti mereka akan ke sini dengan berbagai laporan
Dan untuk hari ini ia di perbolehkan sekolah kembali karena luka tusukannya pun sudah kering
"bi tea berangkat dulu asalamualaikum."pamit tea
"waalaikum salam... Hati hati non." ingat bi lastri terhadap cucu dari tuan besarnya
______
" aishhh ko udah pada banyak si muridnya." monolog tea ketika melihat sekolahannya sudah ramai ia sengaja berangkat pagi pagi karena tidak mau menjadi bahan sorotan tapi harapannya pun musnah
Tea pun mulai mengatur nafasnya perlahan lahan ia turun dari mobil sontak saja kedatangan tea membuat satu sekolah heboh pasalnya yang mereka tau kalau tea itu sedang terbaring di rumah sakit
'tea udah sekolah lagi guys
' gile orang kalau habis sakit malah tambah cantik aja
' kak tea aku kepadamu
' pacar gua tu
'dih halu
' ehh gua masih ga nyangka kak varo bisa setega itu sama adiknya sendiri
'hooh padahal kan tea adik kandunya juga
Sedangkan orang yang di bicarakan hanya diam saja seolah olah mereka hanya angin lalu
Tea yang tak ingin berlama lama menjadi pusat perhatian langsung saja berlalu tapi ketika melewati gerombolan xender dkk ada yang berbicara hingga membuat tea yang mau tak mau harus memberhentikan langkahnya
"gua kira lo udah mati." kata varo dengan tatapan sinis kearah tea yang sekarang sedang menatap jengah
" harus nya si ia tapi tuhan kayaknya pengen gua memberikan balasan dulu pada seseorang." ujar tea dan tatapan yang menghunus membuat aura dingin di sekitar varo
' sial ko auranya kaya opa."batin varo ketika ia mengingat bagaimana opanya yang mengeluarkan aura yang sama seperti tea
" tea kamu jangan gitu dong ngomongnya !! Bang varo kan kakaknya tea harusnya kamu bisa menghormati kakak kamu." ujar dinda dengan suara yang di lembut lembutkan yang malah membiat tea ingin muntah sendiri
" sorry itu dulu tapi kayaknya dia sekarang jadi abang lo.. Dan lo bilang tadi tentang menghormati asal lo tau aja gua bakal menghormati seseorang apa bila orang itu menghormati gua juga... So lo bisa kan menyimpulkan kata kata gua barusan." ujar tea sambil menatap tajam ke arah dinda membuat sang empunya merinding
"t..tapi aku kan cuma ngingetin kamu doang.. Tapi kenapa kamu marah hiks." ujar dinda dengan air mata yang sudah luruh
" gua ga perlu di ingetin karena yang harus di ingetin itu lo bukan gua." kata tea yang malah membuat varo emosi ketika melihat dinda yang menangis di pelukannya
" cukup tea!! Lo itu ga ada kapok kapoknya ya terus buat dinda nangis hah." ujar varo membuat tea memutar bola matanya males
"adik.lo aja kali yang menye menye di gituin aja udah nangis ." cibir tea dengan menekankan kata adik
' ko gua sakit ya.' batin vian ketika mendengar kata adik ke orang lain dari mulut tea
Sedangkan para murid yang lainnya hanya menyaksikan perdebatan adik kakak yang tak pernah akur
YOU ARE READING
loss of antagonis
Teen FictionAletea marquis elizabet seorang gadis cantik dan bergelimbang harta tapi semua itu tidak ada artinya untuk tea . yang tea ingin adalah perhatian dari keluarga serta abang abangnya hingga ia berubah menjadi gadis nakal, arogan, bully dan tanpa bela...