part9

4.3K 270 5
                                    

Terhitung sudah  dua minggu lamanya tea tidak masuk sekolah dengan berbagai  larangan dari regan dkk beserta sahabatnya

Dan selama itu pula apartemennya tak pernah sepi karena setiap hariya pasti mereka akan ke sini dengan berbagai laporan

Dan untuk hari ini ia di perbolehkan sekolah kembali karena luka tusukannya pun sudah kering

"bi tea berangkat dulu asalamualaikum."pamit tea

"waalaikum salam... Hati hati non." ingat bi lastri terhadap cucu dari tuan besarnya

______

" aishhh ko udah pada banyak si muridnya." monolog tea ketika melihat sekolahannya sudah ramai ia sengaja berangkat pagi pagi karena tidak mau menjadi bahan sorotan tapi harapannya pun musnah

Tea pun mulai mengatur nafasnya perlahan lahan ia turun dari mobil sontak saja kedatangan tea membuat satu sekolah heboh pasalnya yang mereka tau kalau tea itu sedang terbaring di rumah sakit

'tea udah sekolah lagi guys

' gile orang kalau habis sakit malah tambah cantik aja

' kak tea aku kepadamu

' pacar gua tu

'dih halu

' ehh gua masih ga nyangka kak varo bisa setega itu sama adiknya sendiri

'hooh padahal kan tea adik kandunya juga

Sedangkan orang yang di bicarakan hanya diam saja seolah olah mereka hanya angin lalu

Tea yang tak ingin berlama lama  menjadi pusat perhatian langsung  saja  berlalu tapi ketika melewati gerombolan xender dkk ada yang berbicara hingga membuat tea yang mau tak mau harus memberhentikan langkahnya

"gua kira lo udah mati." kata varo dengan tatapan sinis kearah tea yang sekarang sedang menatap jengah

" harus nya si ia tapi tuhan kayaknya  pengen gua memberikan balasan dulu pada seseorang." ujar tea dan  tatapan yang menghunus membuat  aura dingin di sekitar varo

' sial ko auranya kaya opa."batin varo ketika ia mengingat bagaimana opanya yang mengeluarkan aura yang sama seperti tea

" tea kamu jangan gitu dong ngomongnya !! Bang varo kan kakaknya tea harusnya kamu bisa menghormati kakak kamu." ujar dinda dengan suara yang di lembut lembutkan yang malah membiat tea ingin muntah sendiri

" sorry itu dulu tapi kayaknya dia  sekarang jadi abang lo.. Dan lo bilang tadi tentang menghormati  asal lo tau aja gua bakal menghormati seseorang apa bila orang itu menghormati gua juga... So lo bisa kan menyimpulkan kata kata gua barusan." ujar tea sambil menatap tajam ke arah dinda membuat sang empunya merinding

"t..tapi aku kan cuma ngingetin kamu doang.. Tapi kenapa kamu marah hiks." ujar dinda dengan air mata yang sudah luruh

" gua  ga perlu di ingetin  karena yang harus di ingetin itu lo bukan gua." kata tea yang malah membuat varo emosi ketika melihat dinda yang menangis di pelukannya

" cukup tea!! Lo itu ga ada kapok kapoknya ya terus buat dinda nangis  hah." ujar varo membuat tea memutar bola matanya males

"adik.lo aja kali yang menye menye di gituin aja udah nangis ." cibir tea dengan menekankan kata adik

' ko gua sakit ya.' batin vian ketika mendengar kata adik ke orang lain dari mulut tea

Sedangkan para murid yang lainnya hanya menyaksikan perdebatan adik kakak yang tak pernah akur

loss of antagonisWhere stories live. Discover now