part14

4.2K 224 0
                                    

Sudah terhitung 1 minggu varo tidak masuk sekolah akibat tangannya yang patah oleh pelintiran tea waktu itu dan berahirlah ia masuk rumah sakit

" gua pastiin kalo gua bakal bales tu jalang." ujar varo yang sudah bersiap untuk kembali sekolah dan pastinya akan membalas perbuatan tea

" abang udah siap belum." kata dinda yang tiba tiba datang ke kamar varo

" abang udah siap ko yaudah yu kita berangkat." ajak varo sambil merangkul dinda

Saat mereka keluar ia berpapasan dengan vian yang sama juga baru keluar

"pagi bang vian." sapa dinda ceria

" gua bukan abang.lo." tekan vian dan berlalu meninggalkan dinda yang pura pura sedih dan varo yang mengepalkan tangannya

" hiks bang kak vian ko gitu." ujar dinda dengan mengeluarkan air mata buaya nya

" tenang aja masih ada abang ko." sahut Varo sambil memeluk dinda

'liat aja gua bakalan hancuri keluarga ini." batin dinda sambil bersenyum srmik

Berbeda dengan tea yang saat ini heboh dengan opa nya yang tiba tiba memberikan motor sport yang sudah terpakir cantik di parkiran apartemen

" gila opa gua paling is the best deh." ujar tea sambil bersiap siap untuk berangkat sekolah dengan memakai motor baru miliknya tak lupa juga ia memakai celana jeans agar menutupi kaki jenjangnya

Setibanya tea di sekolah ia menjadi bahan sorotan apalagi dengan motor sport keluaran terbaru membuat decakan demi decakan keluar di bibir mereka

'damagenya anjir ga ngotak.'

' badas anjir

' kak tea makin bening aja

' insinyur dah gua

' insecure goblok

'cuih jalang

Bisikan terahir membuat darah tea mendidih dengan cepat ia membalikan badanya untuk mencari tau siapa orang yang berani berkata seperti itu

"siapa barusan yang bilang kalau gua jalang."kata tea dengan menatap siswi satu persatu hingga siulet seseorang mengacungkan tangannya

"gua kenapa? Tersindir ya." ujar malika maju dan di ikuti antek anteknya di belakang yang menatap remeh

" heh kacang kedelai kalo mo nyindir tu di depan bukan di belakang." ujar tea dengan tangan yang berkacak pinggang persis seperti ibu ibu penagih hutang

" ngapain juga nyindir didepan kalo di belakang aja udah merasa tersidir mah gak perlu ya guys." sahut naura yang sekarang masuk ke dalam geng malika

" heh pantat monyet kalo mau ngatain gua jalang introveksi dulu dong tuh liat besti lo pakainya aja kaya mau ngelayad di club." ujar tea sambil meneliti pakaian yang di kenakan malaika

Sedangkan para siswa mereka menahan tawa mendengar naura yang dikatain pantat monyet

" tea kamu gak baik loh ngatain mereka." ujar dinda yang tiba tiba datang

"oh ya terus gimana tuh sama mereka yang ngatain gua jalang." kata tea membuat dinda gugup dengan tatapan tea

"y..ya itu kan kenyataan."sahut dinda
Membuat malika dkk tersenyum puas melihat tea yang tersudutkan

" maksud lo gua jalang gitu." tanya tea memastika dan di balas anggukan semangat oleh dinda

" btw lo tau dimana gua ngejalang?" tanya tea dengan satu halis yang terangkat

loss of antagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang