part15(ale)

4.1K 218 8
                                    

Perlahan lahan mata tea terbuka meskipun sinar matahari sangat menyialu ke arahnya

Ia menatap sekitar yang merasa asing dengan sekitarnya,apalagi ia berada di sebuah ruangan kumuhun dan di sekitarnya banya tumpukan kardus bahkan dingdingnya saja hanya terbuat dari kayu

"siapa sih yang culik gua."gerutu tea ketika menyadari ia sedang di culik ketika ia keluar dari toilet sekolah dan langsung ada yang membius dirinya

Dengan buru buru tea mencoba melepaskan ikatan yang berada di lengannya tapi nihil ikatannya terlalu kencang hingga tea hanya pasrah

Hingga suara pintu pun terbuka membuat tea langsung melihat kearah pintu yang menampilkan seorang cowok yang sangat ia kenali

"udah bangun ternyata."ujar varo yap orang yang sudah menculiknya adalah varo abang kandungnya

"lo ngapain culik gua?"tanya tea to the point menanyakan perihal varo yang meculiknya dan membawa ke tempat kumuh seperti ini

Varo yang mendengar pertanyaan tea hanya tertawa melihat mangsa yang ia targetkan sudah dalam genggamannya

"gua cuma mau balas dendam atas semua perilaku lo yang udah berani berninya bully dinda."ujar varo membuat tea tak percaya kalo varo menculiknya hanya ingin membalaskan dendam dinda sungguh miris

"lo ga lupakan kalo kita satu darah?"tanya tea berharap varo sadar kalo yang ia culik adalah adik kandungnya sendiri

"ngga...tapi tetap aja balas dendam harus terbalaskan bukan."ujar varo dan meminta cambuk yang ada di genggaman seorang cowok yang seumuran dengannya

"l...lo mau ngapain?"tanya tea gugup ketika melihat varo yang berjalan mendekat dengan tanganemegang cambuk

"gua mau buat punggung lo menjadi lebih indah."ujar varo dengan senyuman yang membuat tea langsung takut

Ctak...

Ctak..

Ctak...

"akh sakit udah kak." pinta tea ketika varao yang terus mencabuk punggungnya

Ctak...

Ctak..

Ctak...

Akh sakit hiks udah bang

Ctakk...

Ctak...

Ctak...

"gua ga akan kasih lo ampun."ujar varo dan terus mencambuk punggung tea hingga setagam yang ia pakai sudah berlumuran darah

Ctak...

Ctakk...

Ctakk.

Gio hanya bisa meringis melihat bagaimana varo menyiksa tea dengan cambuka yang sudah mencapai 100 bahkan darah sudah menetes kelantai

Hingga cambukan yang ke 200 varo berhenti ketika ia sudah lelah danberikan cambuknya pada gio untuk menggantikannya

"gua ga akan lukain lo."ujar gio dan menatap tea yang sudah tak sadarkan diri

Gio langsung melonggarkan ikatan tali di tangannya agar tea mudah untuk membukanya

Gio adalah pembunuh bayaran yang segaja varo sewa,ia terlaksa melakukan itu karena ia sedang mengobati penyakit sang adik

Tapi pas ia mendengar kalo varo dan gadis yang ia culik adalah adik kandungnya sendiri membuat gio menjadi tak tega melihat kondisi tea

"lo tenang aja gua akan cari cara agar lo bisa kabur dari sini."ujar gio dan berlalu pergi setelah melonggarkan ikatan tea

loss of antagonisWhere stories live. Discover now