chapter 3

81 87 59
                                    

Haii semua jangan lupa vote and komen sebelum membaca!

✿✿✿   Tes masuk perguruan tinggi mereka lewati bersama dengan cara semudah mengembalikan telapak tangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✿✿✿
   
Tes masuk perguruan tinggi mereka lewati bersama dengan cara semudah mengembalikan telapak tangan. Orientasi pengenalan kampus atau yang biasanya disebut OSPEK ini sudah di depan mereka. Di sela-sela Mengisi waktu, Haidar Marvel dan Jackson sering berdiskusi bersama.

    Entahlah mengapa Haidar yang dulunya pendiam menjadi banyak bicara. Dalam setiap diskusi Marvel memanglah yang paling pandai. Tapi tetap saja Haidar tidak mau kalah dibandingkan dengan mereka Jackson lebih banyak membuat tertawa daripada ikut menyumbangkan buah pikiran dan juga pendapat. Jackson memang tidak begitu suka dengan perdebatan yang panjang dalam diskusi. Dibandingkan dengan diskusi dia lebih suka menyanyi dan bermain gitar sambil mengisap sebuah rokok Marlboro.

     "Nanti kalo udah lulus kalian pada mau kerja di mana?"Tanya Haidar pada Marvel dan Jacson.

     "Kuliah aja belum, masa kita udah mikirin kerjaan sih Tapi kalau aku sih Niat nya Pengen jadi musisi terkenal hehe"Ucap Jacson sembari mengelus gitar kesayangannya.

     "Kalau aku sih pengen jadi translator Bahasa Jepang gitu karena ya sekarang sih aku lagi suka sama bahasa Jepang, kalo kamu sendiri dar?"Ucap Marvel, yaaa tau lah ya kalo dia ini wibu akut.

       "Aku sih cuma pengen hidup bebas!, tapi sebetulnya aku ingin jadi Hakim Makanya sekarang aku pilih kuliah jurusan fakultas Hakim tapi Entahlah aku sendiri tidak terlalu yakin dengan masa depanku Aku hanya ingin belajar bersungguh- sungguh titik menurutku untuk bisa hidup sampai sekarang saja sudah sangat bersyukur titik kalau kamu tahu bagaimana masa kecilku hah Untunglah aku tidak dibuang di jalanan ataupun di bawah kolong jembatan"Jawab Haidar lirih Haidar membayangkan sesuatu sambil melihat ke atas langit, seandainya Haidar mempunyai keluarga yang sangat harmonis seperti Marvel dan Jacson.

    "Kaciannnnnyaaaa. . . "Canda Jacson.

     "Memangnya kamu itu anak pengemis apa, terus. diambil orang lain dari jalanan hahahahaha"Celetuk Marvel.

     "memangnya aku hidup didalam cerita novel apa"Ucap Haidar singkat.

    "Uhh dede idar ngambekk uchh"Canda jackson, dia emang sering ngegoda Haidar.

     "Gei ya kamu jac, takut aku jadinya kabur yuk dar"Ucap Marvel karena agak ngeri aja ngeliat Jacson akhirnya jadilah kejar kejaran antara Haidar& Marvel VS jeckson.

     "Sudahlah, apapun yang terjadi semoga kita akan terus bersama, ya gak my friend"Jacson menyudahi perbincangan yang agak berbeda pandangan bagi mereka.

    Tak terasa kini langit sudah gelap menandakan mereka mengakhiri semuanya untuk bergegas tidur. Tiga anak harapan bangsa kini bergegas untuk tidur, menanti datangnya fajar diesok hari.

Satu Minggu Kemudian. . .

     Tak terasa kini hari OSPEK pun datang. Sehabis mandi atribut atribut lucu nan menggemaskan karya para senior pun dipakai. Dengan topi camping ala tani, tanda pengenal berbentuk kotak dari karton + kardus dikalungkan di leher menggunakan tali rapia. Belum lagi maba perempuan yang didandani sangat menor + kuncir kepang dua yang pastinya bakal mengundang tawa.

     Semua maba (mahasiswa baru)  berbaris sesuai fakultas nya masing masing didepan kampus UGM tersayang. Seorang kakak senior cantik nan manis turut membentak dan meneriaki mereka. Haidar pun menerka siapa nama kakak senior itu. Cantik tapi galak, dengan rambut terikat indah dan wajah yang cantik tampa polesan make up sekalipun. Nia nirmala itu lah namanya yang tertulis ditanda pengenal. Sungguh indah namanya persis sekali seperti paras nya.

     "AYOKK DONG LARI YANG CEPET JANGAN MALES MALESAN GITU!! . . . WAKTU ITU EMASS GIMANA SIH KALIAN!!!" Teriak kakak senior dengan kompak.

     Dengan rasa ketakutan bercampur lelah mahasiswa baru pun segera menuruti agar cepat selesai.
Tepat pada jam 13.00ka wib mereka telah selesai melakukan OSPEK. Lelah tapi juga menyenangkan pikir Haidar.
 
     Hari pertama sangat lah menyiksa mental dan fisik selain disuruh keliling mereka juga diteriaki dan di bentak dengan senior. Tak sengaja di suatu ketika Jacson mencoba menghisap rokok sembunyi sembunyi di area taman karena rasa kesalnya pada senior yang sangat kejam. Tidak tahan karena mulutnya terasa pahit. tapi bagaimanapun senior pasti lebih berpengalaman, karena pada akhirnya Jacson ketahuan oleh senior. Segera Jacson dipanggil dan di berikan hukuman. Jackson pun menerima hukuman yaitu membersihkan toilet di lantai 2 lobby utama kampus.

     Dilain waktu Haidar yang sedang ada di ruang rapat sedang menyampaikan materi yang telah ia susun rapi. Haidar cukup aktif untuk mahasiswa baru. Menurut Haidar itu sangat bermanfaat, kini Haidar punya keberanian untuk bertanya dan berdiskusi. Tak terasa haidar terpilih menjadi mahasiswa terbaik.

     Sedangkan Marvel kini menjadi translator di kampusnya. Lalu bagimana dengan Jacson? Meskipun ia nakal dan nyeleneh (ngeselin) tapi ia pandai dalam bernyanyi dan bermain gitar, Jacson dipilih menjadi salah satu anggota dalam club band di kampus UGM.

     Dimalam terakhir OSPEK Haidar, Marvel, dan Jacson menyumbangkan sebuah lagu yang berjudul "Nidji - Laskar Pelangi" karena bagi mereka cobaan itu pasti ada, tapi yakini bahwa kita bisa melampauinya.

SEKIAN DULU YAA DARI AUTHOR BESOK BESOK KITA LANJUT LAGI BABAY. STAY TUNE YAA. JANGAN LUPA VOTE + COMENT THANK YOUUU💚

    

shadow of love | on goingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang