chapter 9

9 3 1
                                    

Haii semua jangan lupa vote and komen sebelum membaca!

Haii semua jangan lupa vote and komen sebelum membaca!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✿✿✿

Sudah lebih dari seminggu Haidar tinggal di kampungnya, kini saatnya ia kembali ke kota di mana Iya menempuh pendidikan.

"Nak hati-hati ya dijalan jangan lupa berdo'a nanti segera kabari ibu kalo sudah sampai di sana" Ucap bu Nue sembari memeluk Haidar erat.

"Iya ibu tenang aja ya, aku pasti bakal kabari ibu nanti kalo sudah sampai di jogja" Ucap Haidar mengelus punggung sang ibu.

"Yasudah Haidar pergi dulu ya bu, ibu jaga diri makan makanan yang sehat ya" Lanjut Haidar sambil berjalan kearah luar rumah.

Kini rumah Nur kembali sepi sunyi, tinggal ia lah seorang diri. Ditemani suara radio dan bayangan Haidar yang semakin menjauh, Nur memilih untuk masuk ke dalam kamar nya dan berdo'a agar anak semata wayang nya selamat sampai tujuan.

Tak terasa setelah ber jam-jam Haidar di dalam kereta kini ia sudah sampai di Jogjakarta di tempat di mana kampusnya berada. Dengan segera ia menaiki angkutan umum untuk kembali ke tempat kosnya Di tengah perjalanan Haidar melihat beberapa pengamen anak-anak sedang mengais rezeki. Sungguh malang sekali mereka ke mana orang tuanya pikir Haidar. Dengan segera ia memanggil mereka untuk memberikan beberapa lembar rupiah, hatinya menghangat ketika melihat anak-anak itu berlari menjauh sambil tertawa memegang uang yang Haidar berikan.

Mungkin bagi beberapa orang beberapa lembar uang tersebut tidak ada apa-apanya, tapi bagi orang di luar sana itu sangatlah berarti untuk menyambung hidup mereka. Haidar senang bisa membantu meskipun sedikit, sedang asyik melamun Haidar dikejutkan dengan Pak sopir bawa ternyata tempat tujuannya sudah sampai.

Di sinilah Haidar sekarang, di kamar kosnya sendirian dan hampa. Dengan ditemani secangkir kopi susu dan putungan rokok, Haidar sedang sibuk dengan laptopnya.

Sebelum adzan subuh berkumandang tugas-tugas Haidar mampu terselesaikan di laptopnya. Hati Haidar pun kini telah tenang karena hujan pun kian mereda, hujan lebat mengguyur kota semalaman penuh membuat Haidar kini berfikir keras hingga tak bisa memejamkan matanya. Haidar berfikir kota manakan yang di guyur hujan, apakah kota tersebut di landa banjir dan bencana alam? Berapa kah jumlah korban nya. Seratus orang meninggal? Seribu orang luka-luka, seribu orang cedera, empat sehat lima sempurna, lima info berkat, hahaha...

Tak terasa Haidar baru terpejam sebentar tak terasa kini fajar telah menampakkan sinarnya.

Telepon Haidar berbunyi, membuyarkan lamunan Haidar yang kini masih setengah tersadar. Mengingat kan bahwa pagi ini Haidar memiliki jadwal seminar di luar kampusnya. Mau tak mau Haidar harus segera bersiap-siap mandi dan menyambut harinya yang sibuk dikejar-kejar oleh waktu sampai-sampai Haidar kesusahan untuk mengurus dirinya sendiri.

Setelah bersiap-siap Haidar kini berangkat menuju tempat seminar menggunakan vespa kesayangannya. Kurang lebih 60 menit Haidar habiskan menyusuri jalan hingga sampai pada tempat seminarnya. Seperti biasa waktu seminar yang seharusnya sudah dilaksanakan harus menunggu beberapa saat karena oknum-oknum tak bertanggung jawab. Sudah tak asing akan hal tersebut disini, justru semua akan terlihat aneh jika melakukan sesuatu dengan tepat waktu. Entah sampai kapan tradisi dan budaya ini akan terus terjadi, entah mungkin malah menjadi kebiasaan hidup warga indonesia. Seharusnya motto Pantang Ulur Waktu dapat menjadi pedoman kita semua.

Seminar kini telah dimulai, dan sejauh ini berjalan dengan baik. Selang beberapa waktu saja seminar ini telah selesai, Haidar merasa senang karena seminar yang ia laksanakan kini bisa berjalan dengam baik dan tertib. Setelah seminar selesai Haidar kembali pergi untuk ke kampus mengejar mata kuliah yang tertinggal. Tak lama baru saja sampai diaula kini Haidar bertemu dengan Jacson. Kini ia tampil beda tak ada lagi baju sobek-sobek dan rambut berwarna terang, yang ada hanya lah Jacson yang menggunakan setelan kemeja berbalut rambut hitam yang sudah di cukur rapi.

"Eh dar gimana nih penampilan gua sekarang, oke ngga?" Tanya Jacson.

"Wahh oke banget kamu sekarang sudah bersih dan rapi, pasti makin banyak nih penggemar mu" Jawab Haidar sembari meledek Jacson.

"Halah lo ini bisa aja" Bantah Jacson dengan mengajak Haidar untuk duduk di bangku kosong yang disediakan.

"Hahaha kok jadi rapi banget gini lo, pasti ada sesuatu ya?" Tanya haidar sambil duduk disamping Jacson.

"Ngga kenapa-napa cuman pengen ganti gaya aja seperti yang gua bilang kemarin itu" Jawab Jacson, memang betul kini Jacson menepati janji bahwa ia akan berubah menjadi orang yang lebih baik.

"Kayak nya ngga gitu deh, kamu sudsh main rahasia-rahasia an dengan sahabat mu sendiri ya jac come on cerita dong" Ledek Haidar dengan menepuk bahu Jacson.

"Ya seterah mu saja, oh iya ada yang mau gua omongin tapi nanti aja di kosan abis balik ngampus soalnya sekarang lagi ada janji nih gua" Jawab Jacson, kini ia telah pergi menjauh ke arah luar kampus meninggalkan Haidar dengan berbagai pertanyaan-pertanyaan yang memenuhi pikirannya.

Adzan Maghrib pun kini telah berkumandang, sang mentari pun kini telah lenyap digantikan terang nya bulan dan sunyi nya malam. Sujud do'a kini menjadi suatu kewajiban bagi Haidar atas segala nikmat yang telah di berikan oleh Sang Pencipta-Nya. Sebelum semuanya terlambat ketika diminta laporan atas segala pertanggung jawaban selama didunia. Oleh karena itu kini Haidar bebersih dan segera mensuci kan diri dari najis-najis yang melekat, dengan hati yang tulus dan ikhlas Haidar panjatkan doa-doa kepada-Nya.

Tak lupa Haidar pun memanjatkan doa meminta pengampunan atas semua yang dilakukan kedua orang tua nya di masa lampau. Baik buruk nya orang tua sebagai anak harus tetap berbakti pada orang tua kandung. Setidaknya berawal dari mereka Haidar kini dapat merasakan hidup didunia yang kejam ini, bagi Haidar jangan berpikir untuk menyesal karena telah di lahir ke dunia ini sebab semua pasti ada hikmahnya. Tinggal kita sang manusia berusaha dan berdoa untuk mengubah semua yang telah terjadi. Sebagaimana tuhan berfirman "bahwa dia tidak akan mengubah nasib suatu kaum nya jika mereka tidak berusaha untuk mengubahnya".

HALLO KALIAN PADA KANGEN AKU GAAAA, ANW JANGAN LUPA FEEDBACK NYA YA TEMAN-TEMAN, HAPPY READING.

ANYWAYS STAY SAFE AND HEALTY SEMUAAA WUUFF YOUU💕💕

shadow of love | on goingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang