06

2K 70 4
                                    




Ailee sedang menyapu ruang kelas saat sebuah bola basket tiba-tiba terpantul dan membuat hasil sapuannya tercecer. Pandangan Ailee lurus, menatap sosok Mateo yang memainkan bolanya.

"Tidak sengaja." Jawabnya santai dan kembali asik memainkan bola di kelas.

"Jangan bermain bola di kelas!" Marah Ailee karena suara pantulan itu terlalu mengganggu. Dan kenapa tak ada yang teman lain yang protes.

Mateo menghentikan bolanya dan melihat Ailee yang sedang memegang sapu. "Tak ada aturan yang melarang bermain di kelas."

"Hei Mateo! Ayo ke lapangan!" Sebuah panggilan dari luar kelas membuat Mateo segera keluar dan tak sengaja menginjak ceceran sampah yang disapu Ailee.

"Mateo!" Ailee sudah akan memukul Mateo dengan sapunya, tapi ia menghentikannya karena melihat beberapa teman basket Mateo yang ada di luar kelas.

Dengan kesal, Ailee melanjutkan kegiatan menyapunya dan merutuki betapa menyebalkannya Mateo. Yang lelaki itu bisa hanya mengganggunya dan berolahraga.

"Hei, tangkap."

Ailee mendongak dan otomatis menangkap sebuah minuman soda kaleng yang baru saja dilempar ke arahnya. Ia melihat Mateo, sosok yang melemparkannya.

Ailee menatap kaleng di tangannya curiga. "Apa ini?"

"Hadiah." Ucap Mateo dan kembali keluar kelas.

Ailee menatap curiga akan kebaikan Mateo yang tiba-tiba. Lelaki itu tak pernah baik padanya tanpa alasan. Namun kali ini, Ailee mencoba positif dan membuka minuman kaleng dingin itu.

Tapi, Ailee menyesalinya karena tepat setelah ia membukanya, soda tersebut menyembur hingga mengenai sedikit seragamnya. Ailee menatap datar tangannya yang basah kuyup dengan kaleng soda yang masih berbusa.

Sialan! Mateo mengerjainya lagi.

:::

Matahari bersinar terik saat tim basket sedang melakukan pemanasan di lapangan. Mateo merengganggkan otot-ototnya. Lelaki itu terlihat fokus dengan gerakannya hingga matanya menangkap sosok Ailee yang berjalan bersama adiknya.

Apakah mereka akan pulang bersama? Terlihat begitu mencurigakan.

Sementara itu Marssha terlihat kasihan dengan Ailee karena seragamnya terkena noda karena ulah kakak bodohnya. Saat ini mereka sedang jalan bersama dan Marssha harus pulang menggunakan kendaraan umum karena tak ingin menunggu Mateo yang harus latihan basket.

"Dia memang bodoh dan tak berperasaan." Hujatan sangat mudah keluar dari mulut Marssha jika sedang membicarakan Mateo.

"Kau tau apa yang paling dibenci Mateo?" Tanya Ailee, berusaha mengorek informasi lebih dalam.

Marssha terlihat berpikir. "Dia tidak suka musim dingin. Tak suka mengaduk makanan. Ahh, dia paling benci jus sayuran." Marssha ingat betapa tak sukanya Mateo dengan jus sayuran.

"Jus sayuran.." ulang Ailee, memikirkan sesuatu. Gadis itu merangkul tangan Marssha. "Apa lagi? Katakan semuanya padaku!" Ucapnya yang sekarang terlihat bersemangat.

:::

Mateo baru saja memarkirkan mobilnya dan berjalan memasuki gedung sekolah saat dari kejauhan matanya menangkap sosok Ailee yang turun dari sebuah motor. Matanya menyipit, melihat siapa memilik motor yang asing itu. Dia berjenis kelamin laki-laki yang sama sekali tak pernah Mateo lihat.

Mateo tetap berdiri di tempatnya hingga Ailee berjalan mendekat.

"Kau punya pacar?" Tanya Mateo, langsung.

Burning DesireWhere stories live. Discover now