•~ 41~•

454 19 6
                                    

Kantin!

Di kantin sudah berisi para siswa-siswi Sma Nusa Bangsa untuk mengisi perut mereka semua yang sudah lapar.

"Nad, elo gak da niatan mau cerita ke dia" ucap intan sambil menunjukkan pandangan nya ke arah revan.

"Gue rasa belum saat nya cerita sama dia" ucap nadia sambil lanjut memakan baksonya.

"Gue tahu elo belum siap untuk cerita ke dia, tapi hubungan kalian sudah ke jenjang serius so jangan ada yg di sembunyikan dari dia karena akibatnya bisa-bisa hubungan elo hancur nad" ucap intan memperingati nadia sambil menepuk kecil pundaknya.

"Ussttt, dia mau kesini" ucap dinda sambil menunjuk ke arah revan dengan matanya.

"Pesanin  makanan gue sama kek nadia" ucap revan kearah angger dan kelvin sambil duduk di samping nadia.

"Uang?" Ucap angger sambil menjulurkan tanganya dengan maksud minta duit ke revan.

"Duit elo dulu, nanti di rumah gue ganti" ucap revan santai.

"Awas aja enggak lo ganti, gue ceraikan elo nanti" ucap angger berbisik ke arah revan.

"Nadia aja gak mau pisah ma gue, kok elo pulak yang nyuruh kami pisah" ucap revan dengan nada pelan.

"Dek, tengok tuh dia gak mau bayar"  angger pun  mengadu ke arah nadia.

"Ustt, bising banget, beli tinggal beli apa susahnya coba?, Nanti nadia ganti bang" ucap nadia yg memang sedang gak mood untuk mengurus kedua bocil dihadapan dia.

"Gak mau, abang maunya pakai uang dia bukan uang adek" ucap angger yg memang gak mau pakai uang adeknya.

"Ckck, kek anak ayam elo pada yang lagi ngadu ke induknya" ucap kelvin yang sudah duduk dengan membawa 1 porsi nasi goreng untuk dirinya.

"Udah sana beli bang, nanti nadia suruh bang revan bayar uangnya deh" ucap nadia  sambil menyuruh abang nya beli bakso sesuai pesanan suaminya tadi.

"Janji?" Tanya angger sambil memperlihatkan jari kelingking nya ke arah nadia, nadia  yang melihat itu pun membalas jari kelingking angger.

Angger pun memesankan makanan.

"Ckck, gak capek nad ngurus dua bocah" ucap dinda sambil menunjuk kearah revan yang sedang  bersandar di bahunya dan angger yg sedang berdiri memesankan makanan.

"Mau gimana lagi, aturanya gue ya kan yang paling manja eh ini kebalik ma mereka berdua" ucap nadia frustasi kearah revan dan angger.

"Sabar nad, kalau ngurus bayi gede yang super manja" ucap intan menyemangati nadia.

"Eh, elo gak capek ntan ngurus tuh bocah?" ucap  nadia kearah angger yang menuju kearah mereka.

"Mau ngeluh gak bisa nad" ucap intan mengadu ke arah nadia.

"Untung aja gue punya pacar gak manja kek mereka berdua" ucap dinda berbangga diri karena kelvin memang gak manja.

"Ckck, gue tunggu dia jadi suami elo" ucap revan membuka suara dan langsung mengambil alih bakso nya dari angger.

"Kenapa?" Tanya dinda polos kearah mereka semua.

"Elo liat aja nanti din" ucap revan singkat, padat dan jelas.

"Soalnya yang ini elo liat biasa aja tapi nanti kalau udah nikah elo pada bakal lebih manja + bucin angkut deh percaya lah ma kita semua " ucap angger yang di angguki oleh mereka semua serempak.

"Kok bisa?" Tanya dinda lagi dan lagi dengan pertanyaan polosnya.

"Tuh elo liat aja dah ada buktinya" ucap  angger menunjuk kearah revan yang sedang disuapi makan oleh Nadia layaknya seperti anak kecil yg sedang makan tapi disuapi dengan sang ibunda.

~ Ketos My  Husband ~Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt