Kesambet apa aku up lagi, woah, sepertinya aku gabut banget makannya up terus🏄
#Minggatjauh
#Minggat
#OtwGila
#KlairinjandakembangBiasakan vote diawal atau diakhir chapter ya sayang yaaaa.
200 vote dan 75 komen gas🏃
><
Klairin minggatnya hanya semalam saja, dia menginap dihotel, tapi paginya dia pulang dan melihat suasana rumah yang begitu suram.
Klario ada di meja makan bersama anak-anaknya yang terlihat menangis keras, Klario sampai pusing.
"Udah ya sayang, Mommy bentar lagi pulang kok." Klario membujuk mereka.
Yang tak menangis hanya Darrien, Hazren, Rendri dan Gabriel.
Tangisan terkuat dimenangkan oleh Abir dan Abar, Nando menangis juga namun suaranya begitu lirih dan menyayat hayi.
Kavi dan Vazri menangis seraya memeluk lutut mereka sendiri, aduh, Klairin jadi merasa jahat banget udah ninggalin anak-anaknya.
"Assalamualaikum, Mommy pulaaaaaang." suara Klairin bagai lonceng surga ditelinga mereka.
Anak-anak manisnya langsung turun dari kursi mereka dan menerjang Klairin, menangis histeris penuh kesedihan.
Bahkan Hazren, Rendri dan Gabriel ikut menangis setelah melihat Mommy mereka.
Mereka hanya pura-pura kuat, padahal mereka juga mau nangis tak karuan.
Darrien sendiri tampak mengelus rambut Mommy nya, lalu mencium pelipis Klairin.
"Abang takut Mommy kenapa-napa diluar sana..lain kali Mommy jangan pergi yah, biarin Daddy aja tapi Mommy tetap di rumah.." lirih Darrien dengan suara bergetar.
Kali ini Darrien menangis, dia sangat takut saat tak melihat Mommy nya sedari semalam, tapi Darrien berusaha kuat karena dia anak tertua.
Dia harus kuat demi adik-adiknya.
Klairin menatap Klario seolah memberi kode.
"Ah, mereka ada di kamar lantai 3 kak, lagi..agak menggila sih, mereka di kamar yang beda-beda, kalau Algav, Seven sama Alven pergi ke psikiater, kalau yang lain lagi menggila."
Klairin mengangguk "Kakak sebentar doang, mau ambil keperluan buat kerja, setelah ini kakak mau pergi ke luar kota karena ada seminar untuk Dokter, sekitar 6 hari doang, kamu jagain anak-anak ya, kakak sekalian mau nenangin diri." pinta Klairin pelan.
Klario menghela napas pelan.
"Enggak mau, kita pergi aja sama anak-anak, sekalian liburan, biarin suami-suami kakak stress di rumah sendiri, anak-anak gak boleh ikutan stress."
Ide bagus tuh, Klairin setuju.
"Yaudah buruan, beresin pakaian kalian terus kita berangkat."
Ini aksi minggat yang akan membuat mereka semua jera, Klairin sudah memberitahu para mertua nya kok, mereka semua akan diam jika ditanya.
Mereka selalu mendukung keputusan Klairin, jadi rencana minggat ini mereka setujui.
Bahkan Serena memberikan fasilitas dan uang untuk Klairin pergi, apalagi ditambah sama anak-anaknya, pasti para Oma dan Opa akan memberikan uang jajan yang banyak.
Ini dinamakan, minggat berkedok seminar.
Yah, lagipula kenapa mereka bermain-main seperti ini, Klairin tak suka.
Jadi, biar Klairin mainin balik saja.
....
"Bisa tidak, rencana peresmiannya dipercepat, kami sudah diambang batas antara cerai atau tidak."
Galaxy pergi dari rumah untuk menemui wanita berperut besar yang selama ini mereka temui.
Nama wanita itu adalah Cameria Anggraita, seorang kontraktor sekaligus arsitek yang mereka gunakan untuk membangun sesuatu.
Rencana mereka itu adalah, membangunkan Klairin sebuah sekolah gratis untuk anak-anak yatim piatu maupun anak yang tak mampu.
Mereka sudah menjalankan ini selama 8 bulan, dan sudah hampir selesai.
Tapi beberapa hari kebelakang mereka malah dicurigai karena sering bertemu Cameria, salah mereka juga karena tak mengatakan hal ini pada Klairin.
Tapi mereka mau kasih kejutan buat Klairin, ditambah peresmian Sekolah Harapan Baru yang terdiri dari SD, SMP dan SMA itu akan selesai ditanggal ulang tahun Klairin 4 hari lagi.
Ini lah kenapa mereka gak mau membatalkan rencana, karena sudah setengah jalan dan hampir selesai.
Tapi ternyata Klairin mencurigai mereka selingkuh.
Dan lagi foto dimana mereka ada di mall, taman ataupun rumah sakit, mereka sedang membagikan brosur secara langsung agar banyak orang mau masuk ke Sekolah Harapan Baru.
Bukan hanya disana, mereka juga menyebar di pinggiran jalan raya untuk mengajak anak-anak pengamen maupun pengemis.
Seharusnya mereka mengatakan pada Klairin, seharusnya, iya seharusnya tapi semua sudah terlampau jadi buruk.
Galaxy merasakan saku celananya bergetar, dia segera meraih ponsel dan menjawab panggilan.
"KLAIRIN PERGI SAMA ANAK-ANAK! Hiks..Klairin ninggalin kita! Huhuu Galaxy bangsat ini semua gara-gara lo!"
Deg!
Kan, seharusnya tak perlu rahasia-rahasiaan.
🏄Bersambung🏄
KAMU SEDANG MEMBACA
Klairin Husbands [Selesai]
Romance"Menurut analisa ku, Klairin lagi ngambek karena kemarin kita nolak buat nambah ronde di ranjang." "Perasaan lo nganalisa mulu dari zaman sekolah sampai punya anak 9." "Ya apa masalahnya?" "Masalahnya sekarang kita harus bujuk Klairin atau dia bakal...