🏄K'H-18🏄

5.6K 962 137
                                    

Aku lagi baik yekan, komen cepat penuh aku tetap up huehue, tapi votenya juga dong:(

Biasakan vote diawal atau diakhir ya sayang yaaaa.

200 vote dan 70 komen gas up lagii🏄

><

Klairin menggeleng pelan, tadi dia sudah mengetes gagang pintu kamar Shario dan benar saja itu ada aliran listriknya.

"Kamu tidur aja ya, tadi aliran listriknya sudah dihentikan, berterima kasih pada Daddy Qai."

Shario mengangguk, kemudian dia menghadap Qaidan lalu membungkuk pelan.

"Terima kasih Daddy." ujar Shario tenang.

Qaidan mengangguk, dia mengelus rambut Shario pelan "Maafkan tingkah Vazri ya, nanti dia Daddy hukum." Shario tertawa pelan.

"Jangan Dad, kasian dek Vazri kalau daddy hukum, dia mungkin masih belum terima kalau Shario disini."

Qaidan sedikit tertegun, kepribadian Shario agak bagus juga ya, atau memang ajaran ibu dan ayahnya memang seperti ini?

Anak ini lumayan dewasa, tapi Qaidan tak bisa terlalu welcome pada anak ini, dia masih butuh pengawasan.

"Udah kamu masuk lalu tidur, besok berangkat sama yang lainnya ya."

"Baik Mami."

Shario berjalan masuk ke dalam kamar lalu menutupnya perlahan, Klario, Klairin dan Qaidan masih disana.

Hela napas Klairin berikan "Kenapa Vazri dan Gabriel jadi nakal kaya gitu, salah makan apa gimana sih mereka." keluh Klairin.

Qaidan tak bisa berbuat banyak, dia mengelus pipi Klairin agar wanita nya tenang.

"Namanya juga anak-anak." gumam Qaidan.

"Ya karena mereka anak-anak, mereka harus diajari mana yang harus dilakukan dan mana yang tidak, harus diarahkan ke yang baik, karena kalau terlanjur dewasa dan tak tau mana yang baik dan buruk, maka sulit merubah mereka."

Qaidan mengangguk, ucapan Klairin itu benar, sudah seharusnya mereka dididik keras sedari dini agar dewasanya mereka tidak salah langkah.

"Huh, panggil Vazri dan Gabriel lalu suruh mereka masuk ke kamar kita, kalian jangan ada yang masuk sebelum mereka keluar." perintah Klairin langsung Qaidan lakukan.

Qaidan berjalan menuju kamar Vazri dan Gabriel.

Deretan kamar anak-anaknya itu satu lorong ada 10 kamar.

Lantai 2 ini sebelah kanan adalah kamar Darrien, Shario, Hazren, Rendri dan Kavi, dan didepan kamar Shario, Hazren, Rendri dan Kavi adalah kamar Nando, Vazri, Gabriel, Abar dan Abir.

Jadi Klairin memanggil Vazri dan Gabriel untuk di introgasi.

Tapi Klairin tak mengintrogasi mereka didepan yang lain, dia akan menghukum mereka secara private.

Setelah keduanya dipanggil dan disuruh masuk ke kamar, Klairin langsung menatap keduanya tajam.

"Kenapa kalian lakukan itu? Kalian tau listrik itu berbahaya dan kalian ini masih kecil! Jangan keterlaluan pada Shario!"

Klairin Husbands [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang