21. Pasangan gaje *Adira🧦

14 6 32
                                    

"Ara harus tahu nih, kalau sebenernya anak SMP pernah sekolah di SD. "

Adi tersenyum puas ia merasa orang paling pintar karena sudah memberikan informasi yang sangat berguna.

"Anak SD pernah kentut berdahak, prot prot eh keluar kotoran berbau, " ucap Ara seraya mengunyah permen karet rasa yang pernah ada lalu terlupakan begitu saja setalah dia bertemu orang baru.

Jiah hujan begini malah ingat kenangan masa lalu bangke sekali.

"Ternyata nasi goreng dibuat dari nasi yang digoreng pakai minyak goreng. "

Adi tadi pagi cuci muka pakai minyak goreng biar glowing mempesona membahana biar Ara terpanah dengan kegantengan yang hakiki ini.

Karena mau di lihat dari segi manapun Adi ganteng sangat ganteng kelewat ganteng. Yailah pede aja dulu malunya mah kapan-kapan aja.

"Asal lo tahu, Di. Saat lo ada di luar angkasa ketika lo menutup mata maka lo enggak akan melihat apapun. " Adi mau adu mekanik? Siapa kentut eh takut, Ara jabanin.

"Bisa Ra, bisa melihat masa depan kita. " kebiasaan ucapan Adi mah selalu ngaco.

Di luar hujan turun begitu deras membuat perut keroncongan lapar enggak karuan, lantas makanan apa yang paling nikmat kalau bukan semangkok mie instan dengan toping cabai rawit, telor, sosis, bakso serta sawi sekebun. Sesungguh kenikmatan yang tak bisa di dustakan.

"Bisa ae kau biawak. " Ara haus ia meneguk kopi milik Adi, ia tidak perduli itu gelas sudah terkontaminasi oleh jigong Adi, yang paling penting kopinya enak.

Apalagi kopilih dia untuk menjadi tambatan hatiku, terus dianya mau nerima. Bahagia bener.

"Ara harus tahu lagi nih, pada jaman dahulu kala hewan seperti dinosaurus bernafas saat masih hidup. " Adi tahu segalanya, ia cocok buat Ara yang manis bisa saling melengkapi.

Hujan semakin deras perut Ara makin keroncongan, ia mau minta makanan tapi gengsi mau beli males takut dingin, udara dingin membuat Ara tersiksa.

"Gue baru tahu, makasih informasinya. Ouh iya gue tebak bapak serta ibu lo  menikah di tanggal yang sama dan lo enggak di undang. "

Kalau dilihat dari dekat Adi ganteng bangat, Ara jadi minder. Ardian Dwi Putra terlalu tampan buat Ara yang biasa saja. Duhh ...

"Punya orang tua teh kampret bangat emang. " Adi pernah menanyakan hal itu pada kedua orang tuanya, katanya sih alasan mengapa mereka gak ngundang ke acara pernikahan karena Adi tuh cuma anak pungut.

Adi nangis guling-guling pada saat itu.

"Daripada lo galau kan, lebih baik menikmati secangkir kopi. " Ara lupa kalau kopi punya Adi sudah ia habiskan.

"Kopi beracun tahu Ra, bisa mengakibatkan kematian. " Adi menyeduh lagi minuman sepahit kehilangan itu.

Udara dingin tuh paling enak minum yang hangat, sehangat pelukan mantan.

"Gue tahu kok, kalau minum kopinya lo campur racun sianida bisa bikin beban hidup melayang alias meninggoy. "

Ara pinter bangat, Adi jadi tambah sayang tambah cinta.

"Arana Mentari. " Tumben Adi menyebut nama lengkap Ara, ada apa?

"Kenapa Adi? " tanya Ara, bingung.

"Nama kamu cantik sama kaya orangnya. "

Bersambung

Maaf makin gaje🥲



𝑆𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐾𝑎𝑚𝑢 𝐵𝑜ℎ𝑜𝑛𝑔𝑎𝑛 || 𝑻𝒂𝒎𝒂𝒕 ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang