23. Teror kaos kaki bau 🧦

12 6 25
                                    

"Siapa sih yang terus meneror sekolah Bukansih dengan kaos kaki bau, busuk bangat aromanya kegiatan belajar mengajar jadi terganggu. "

Markojang selaku kepala sekolah sudah sangat muak, ia sudah menyuruh Yanto ambil semua koas kaki bau. Namun jumlahnya bukannya berkurang malah terus bertambah.

"Saya curiga dengan Ardian, Om. Karena gerak geriknya sangat mencurigakan dua hari lalu dia bersama dengan Ara terus memantau yayasan entah apa tujuannya, saya yakin mereka berdua berkerjasama sekongkol. " Markojang tidak mengerti mengapa Yanto malah asal menuduh Ara dan Adi?

Sebab dari yang beliau Yanto dan Arana sangatlah dekat selalu bersama layaknya sepasang sepatu, yang selalu beriringan tetapi tak bisa bersama.

"Apa buktinya jikalau mereka yang menteror Yayasan Pendidikan Bukansih dengan seratus ribu kaos kaki bau? Janganlah kau berburuk sangka duhai Yantod pegawaiku tercintah.

Hiks kecewa berharap bangat Yanto jadian sama Arana tapi apalah daya, cowok itu malah memilih Dewi.

"Jadi selama ini Om mencintai saya? Skuy lah Om kita ngegey bareng, jadikan saya yang kedua buatlah saya bahagia. " Yanto seneng jadi simpanan Om Om ia merasa bangga dan bahagia.

Tapi ... Bohong hayuuu palpele pale yem tetew tew sampai bawah iyaaaaa.

Yanto masih normal ia masih suka apem bukan terong ataupun barang.

"Istri saya sangat manis, cantik, aduhai tidak kurang sedikitpun. Dia seksoy dan Asoy saya hanya mencintai istriku. Maaf kamu cari lelaki lain saja, saya tidak minat menguy. "

Gila bangat, emang gila Yanto gila pengen bangat ditampar dengan sejuta kerinduan. Ngeselin banget dikasih tugas menyelidiki kasus misterius tidak becus sampai sekarang belum terpecahkan. Rugi bayar seribu perhari untuk ini, Yanto gak becus kerjaannya.

Mau dipecat masih butuh, karena cari pegawai yang otaknya bego tuh jarang ada.

🧦🧦🧦

"Ara, sungguh aku bahagia bangat habis jadian sama Yanto. " Berita yang basi untuk di denger Ara melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa Dewi sudah jadian sama Yanto.

Berpelukan bermesraan di warteg Mak Ijah, suap suapan makanan dengan begitu nikmatnya, berbagi canda tawa bersama. Tak ada rasa cemburu ataupun sakit hati justru Ara bersyukur itu artinya Yanto tak akan membebaninya lagi.

Buaya rawa itu sudah mendapatkan pasang, Ara harap Yanto akan menjadi pribadi yang jauh lebih bar bar karena Ara enggak sabar menanti adik baik yang imut kaya ular kadut lahir dari anunya Dewi, bayi imut hasil goyang di ranjang sama Yanto.

Ah ah uh aaahhh mas mantap.

"Selamat yah, semoga hubungan kalian langgeng sampai kusut bau tanah, cinta kalian awet sampai meningoy. Cieee habis dikecup manja sama Ayang Yanto. "

Iri karena Ara enggak pernah diperlakukan manis kaya gitu, tak apa namanya juga barang mahal lama lakunya. Menikmati masa muda dengan menjomblo kadang kesepian tetapi Ara rasa punya pacar malah merepotkan.

"Makasih doa nya, aku bahagia bangat huaaahhh sangat senang akhirnya  Yanto jadi milik aku. " Dewi lega ia tak harus bersaing dengan Ara agar dapat mendapatkan cintanya Yanto.

Rencana Dewi sangat gila, dia emang tergila gila dengan Yanto sampai rela melakukan apapun agar bisa bersama terus bersama orang yang ia cintai.

"Jagain Yanto nya awas nanti di rebut pelakor loh. " Ara menggoda Dewi, wajah gadis itu langsung cemberut.

"Ara jangan ambil Yanto dari aku yah. " Dewi sedih karena dia tahu jikalau dihati kekasihnya hanya ada nama Ara.

Yanto memang selalu bersamanya tatapi perasaan serta pikirannya hanya tertuju pada Arana Mentari seorang.

Mencintai seseorang yang sudah menyukai gadis lain emang sangat menyakitkan.

🧦🧦🧦

"Yantooooo itu kaos kaki bau kenapa kamu bawa pulang!!! " Ralyn sebagai pemilik rumah ngamuk karena kelakuan babunya sangat menjengkelkan, bukan apa apa tapi tuh kaos kaki baunya seperti janji pahit mantan.

Bau jigong onta, air comberan, bau keringet naga bercampur jadi satu. Gak kuat huekk.

"Mau saya cuci Tan, lumayan laku dijual. " Yanto langsung membawa kaos kaki bau itu ke kamar mandi.

Baunya emang merendahkan tatapi lumayan dapat untung banyak, buat bantu ekonomi kelurga di rumah.

"Yasudah terserah kamu aja, sukses selalu Yanto. "

"Makasih Tan udah menyemangati saya. "

🧦🧦🧦

Bersambung...



𝑆𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐾𝑎𝑚𝑢 𝐵𝑜ℎ𝑜𝑛𝑔𝑎𝑛 || 𝑻𝒂𝒎𝒂𝒕 ||Where stories live. Discover now