30. Awal atau akhir? 🧦

25 5 37
                                    

"Sayang kenapa kamu ajak aku ke toko perhiasan?" kilauan intan bermata semakin bercahaya diterpa sinar senja, indah memanjakan mata kebahagiaan menyapa.

"Kamu suka cincin yang mana? Disaksikan indahnya senja yang membentang di langit barat aku ingin melamar kamu," ucap Yanto, jujur ia tidak ingin menikah di usia muda tatapi mau bagaimana lagi ia harus mempertanggung jawabkan perbuatannya.

Betapa bahagianya Dewi mendengar perkataan itu, akhirnya Yanto akan terus menjadi miliknya, ia tak perlu lelah dan repot menyingkirkan Ara. Ternyata bener kalau sudah jodoh mah enggak akan kemana.

"Kamu saja yang pilihkan, aku bingung soalnya cincinnya cantik semua. " Dewi terpana menatap berapa bagusnya perhiasan itu, walaupun begitu wajah jelek Yanto yang kaya kenalpot supra butut selalu membuatnya jatuh cinta.

Meskipun kulit Yanto sehitam pantat panci punya si Emak, Dewi tetap cinta. Biarpun kentut Yanto wangi semerbak bunga bangkai, keteknya berbulu lebat layaknya hutan rimba, anunya bengkok gede dan hitam legam Dewi tetap cinta.

Yah cinta memang membutakan mata.

"Tatapi cantiknya cincin berlian itu kalah sama wajahmu yang begitu manis wahai Dewiku." Padahal Yanto mau muntah bilang seperti itu, ah sialan banget dia harus menghabiskan sisa hidupnya bersama Dewi.

Yanto tidak akan menyalahkan setan karena sudah merayu dirinya untuk menyentuh tubuh Dewi justru ia berterimakasih pada setan, mantan, santan, ketan dan kawan -kawannya sebab ia sudah memberinya kenikmatan tiada tara.

"Ah kamu bisa aja, aku makin cinta deh sayang muach. " Dewi mengecup pipi Yanto, lagi untuk kesekian kalinya Yanto ternodai.

Dewi oh Dewi cowok itu dijaga bukan di rusak, dasar gadis enggak ada otak.

****

"Saya terima putusnya  cinta dengan seperangkat rasa sakit hati menjadi mantan, di bayar pacar baru bagaimana para saksi sahhh??? " Wati sedih, tingkahnya kaya orang gila dari tadi galau terus, sempaknya saja tidak ganti dari satu minggu lalu.

Kalau saja Yanto nikahnya sama Ara, Wati akan lebih mudah merelakan. Dewi itu gila, Yanto juga gila kalau anak mereka lahir bagaimana nasib negri ini? Sumpah Demi kaos kalinya yang longgar sebelah ia sangat mengkhawatirkan masa depan bangga Konoha yang tercinta ini.

"Kamu nampak bersedih wahai istriku ada apa? " sebagai suami Wati, dia bingung mengapa istrinya murung kaya burung belum dapat asupan na ena.

"Dulu aku pun pernah mengharapkan dia menjadi milikku tatapi hubunganku dan dia harus hancur berkeping-keping tiada tersisa  kini ... Ia hanya bagian dari masalalu sementara kamu adalah masa depanku. "

Waktu begitu cepat berlalu, sekarang Yanto bukan lagi sahabatnya yang suka berak di celana, menangis karena enggak dikasih duit jajan, ngobrol dan ngiler setiap saat.

Sekarang Yanto bukanlah Yanto yang dulu, lelaki itu sudah sangat mahir membuat adonan eh anak yang lucu buaya rawa.

Semua orang memang berubah seiring detik waktu berjalan.

🧦🧦🧦

"Dewi mulai hari ini dan seterusnya kamu adalah milikku. "

Kala Yanto menyentuh tubuhnya, Dewi bergetar jantungnya berdegup kencang, bawaannya gugup sampai kebelet berak, gimana atuh tiap kali bercinta lampu hotel selalu dipadamkan karena Dewi merasa malu.

🎉 Je bent klaar met het lezen van 𝑆𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐾𝑎𝑚𝑢 𝐵𝑜ℎ𝑜𝑛𝑔𝑎𝑛 || 𝑻𝒂𝒎𝒂𝒕 || 🎉
𝑆𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐾𝑎𝑚𝑢 𝐵𝑜ℎ𝑜𝑛𝑔𝑎𝑛 || 𝑻𝒂𝒎𝒂𝒕 ||Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu