10 - Routine

844 118 11
                                    

[Y/N] terdiam detik itu juga setelah membaca pesan dari Ran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Y/N] terdiam detik itu juga setelah membaca pesan dari Ran. Kali ini ia memang tidak dapat mengungkapkan rasa senang dengan apa yang ia alami saat ini. Baru saja pagi ini ia dan Ran memulai percakapan setelah sebelumnya Ran melakukan kesalahan dalam mengirim direct message, dan sore ini ia dikejutkan kembali dengan pertanyaan Ran yang membuatnya tidak dapat menyembunyikan perasaan tak karuan.

Namun beberapa menit kemudian, senyum bahagianya itu sirna seketika. Ia pun menggeleng pelan dengan mata terpejam.

Aku tidak bisa.

Sebuah memori buruk seketika terlintas di benaknya. Kenangan beberapa bulan yang lalu membuatnya teringat saat di mana ia mengalami hal buruk dalam sebuah hubungan dengan seseorang yang ia percayai.

Tidak, Ran tidak salah, namun tampaknya, waktu mereka yang belum tepat.

[Y/N] mengakui Ran adalah pria yang baik walaupun ia terlihat gengsi dalam meminta maaf, seperti kasus kemarin. Namun, ia sendiri tidak tahu apakah karena gengsi, atau karena ia melihat [Y/N] awalnya hanya sebagai penggemar dirinya. Tapi ia lega karena Ran mau mengakui kesalahannya serta menjelaskannya.

Ia kembali melirik ponselnya. Ia masih belum punya nyali untuk memberikan nomor ponselnya. Bukan karena tidak percaya, namun [Y/N] bukan tipikal perempuan yang baru sehari kenal tapi sudah memberikan nomor teleponnya. Meskipun Ran adalah seorang atlet terkenal, ia masih memikirkan konsekuensi ke depannya.

Ia masih belum mengenal Ran secara baik, dan bisa jadi beberapa hari ke depan, ia dan Ran sudah tidak berkomunikasi karena pria itu harus kembali rutin latihan di Tokyo. Setelah itu, bisa jadi Ran melupakan [Y/N] di tengah kesibukan dan kehidupannya.

Dengan sedikit berat, [Y/N] membalas pesan Ran tersebut sesuai isi hatinya. Ia berharap Ran dapat memahami maksudnya itu. Seperti sebelumnya, menunggu waktu yang tepat.

Setelah membalas pesan untuk Ran, [Y/N] bersiap untuk pergi mandi dan menyiapkan bahan makanan untuk malam nanti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah membalas pesan untuk Ran, [Y/N] bersiap untuk pergi mandi dan menyiapkan bahan makanan untuk malam nanti. Kondisinya sudah mulai membaik namun ia masih belum cukup kuat untuk berdiri lama. Jocelyn pun berinisiatif untuk datang dan membuatkan makan malam untuk mereka berdua.

Dopamine | Ran Takahashi x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang