-6-

1.1K 159 8
                                    

Sekarang Jennie bersama Sean sudah berada didalam mobil. Sean memilih untuk membawa Jennie kemansion peninggalan orang tua Jennie. 

Sejak kematian orang tuanya,Jennie menjadi lebih pendiam membuatkan Sean menjadi khawatir. Dia takut kondisi bayi yang dikandung oleh Jennie itu kenapa napa. 

"Nanti setelah kamu mengambil barang barang kamu,kita kerumah sakit ya. Seperti biasa,kita harus memeriksa kondisi kandungan kamu"ujar Sean mengelus Jennie dengan satu tangannya. 

"Bayi ini mati juga gue tidak peduli!"ketus Jennie 

Sean menghela nafasnya dengan kasar. Dia memilih untuk diam agar tidak memperburukkan suasana hati Jennie. 








Setibanya dimansion,Jennie langsung berlalu masuk kedalam kamarnya. Sean pula memilih untuk berada ditaman belakang mansion untuk menunggu Jennie. 

Sekarang Jennie terduduk dilantai kamar mandi yang ada dikamarnya. Dia terisak memikirkan nasib hidupnya. Kenapa dia harus melalui penderitaan itu? Sean,satu satunya sahabatnya itu malah menghancurkan hidupnya dan sekarang orang tuanya juga sudah pergi meninggalkan dirinya. 

"Hiks Mama,Papa"isak Jennie"Hiks Jennie tidak tahan lagi Ma,Pa"isaknya 

Dia beralih menatap perut buncitnya"Gue benci elo! Gara gara Daddy elo,hidup gue hancur!"teriaknya histeris"Jennie mau menyusul kalian saja!"lanjutnya dengan sorot mata yang tajam. 















Hampir 1 jam berlalu Jennie masih belum keluar dari kamarnya membuatkan Sean khawatir. Akhirnya Sean memilih untuk kembali masuk kedalam mansion. 

Deg

Jantung Sean seakan terhenti ketika melihat Jennie berdiri diatas pembatas tangga"J!"teriaknya berusaha menghampiri Jennie.






Brukkkkk






Namun terlambat"JENNIE!!"Sean berteriak histeris ketika melihat tubuh Jennie melayang jatuh. Darah terus berceceran keluar membasahi lantai. 

"J-Jennie"Dengan tangan yang terketar ketarnya Sean mengangkat Jennie. Dia menangis melihat kondisi Jennie yang berusaha membunuh dirinya dengan melompat dari lantai dua"T-tolong bertahan Sayang"gumamnya bergegas menggendong Jennie ala bridal style dan membawa Jennie kemobil. 









Kondisi Sean hancur. Dia terduduk lemes dilantai dingin rumah sakit dengan rambut acak acakan. Bajunya sudah dipenuhi oleh noda darah Jennie"Lo bego Sean bego! Sialan brengsek!"dia terus mengumpati dirinya sendiri dengan mencengkram rambutnya. 

Dia takut Jennie pergi meninggalkan dirinya. Tolong,dia membutuhkan Jennie. Andai dia tidak melakukan perbuatan yang gila itu,Jennie pasti tidak akan melalui semua penderitaan ini"Hiks maafin aku J. Aku brengsek hiks maafin aku sayang"isaknya

Ceklekk

Pintu ruangan ICU dibuka dan keluarlah Dokter Sowon"Dengan suami Jennie-ssi?"

Sean bergegas bangkit dan menghapus air matanya dengan kasar"Saya Dok. Gimana kondisi Jennie sama kandungannya?"tanya Sean khawatir

Dokter Sowon menghela nafasnya dengan kasar"Kondisinya buruk. Jennie-ssi mengalami pendarahan dikepalanya dan dia kehilangan banyak darah. Sekarang dia lagi koma"

Deg

"K-Koma?"ulang Sean dengan air mata yang kembali mengalir keluar

"Beruntung sekali sosok bayi yang dikandung oleh dia masih bernyawa. Namun kondisi bayi itu lemah"lanjut Dokter Sowon

Secara tiba tiba Sean berlutut didepan Dokter Sowon"Saya mohon Dok,tolong selamatkan istri dan anak saya. Saya menyayangi mereka Dok. Mereka nyawa saya"pinta Sean memohon. 

"Jangan memohon sama sama. Memohonlah dengan Tuhan. Semoga ada keajaiban untuk istri dan calon anak kamu. Saya juga akan berusaha menyelamatkan istri dan calon anak kamu"ujar Dokter Sowon. Dia akhirnya berpamitan untuk pergi dari sana. 











Dengan pakaian khusus yang terpasang ditubuhnya,Sean memasuki ruangan ICU. Hatinya sakit ketika melihat kondisi wanita yang dia cintai itu"Sayang"panggilnya lirih. Dia menggenggam salah satu tangan Jennie. Dikecupnya tangan itu berkali kali"Maafin aku. Tolong jangan tinggalin aku. Aku mohon sama kamu Sayang"lirih Sean. 

Setetes air mata Sean mengalir membasahi tangan Jennie. Dia beralih mengelus perut Jennie"Hai anak Daddy"Sean berusaha tersenyum"Baik baik saja didalam sana ya. Tolong bertahan. Daddy sudah tidak sabar ingin bermain sama kamu. Daddy mencintai kamu sama Mommy"ujarnya 

"J,aku tidak bisa lama lama disini tapi kamu tenang saja,aku menunggu kamu diluar kok. Kamu harus bangun demi aku sama anak kita ya. Tolong jangan biarin aku menderita dengan perasaan bersalah ini. Aku mencintai kamu,wanitaku"bisik Sean mengecup dahi Jennie sebelum berganjak keluar. 











Sekarang Sean lagi dikantin rumah sakit. Hanya satu gelas Iced Americano yang terhidang didepannya. Pikirannya kacau dan dia seakan tidak ada semangat untuk hidup. 

"Sean?"lamunan Sean buyar ketika seseorang menepuk pundaknya. 

"Eunwoo?!"kaget Sean"Lo ngapain disini?"

Eunwoo tersenyum dan duduk dibangku didepan Sean"Tadi gue ketemu sama Om gue si. Lo juga kenapa disini?"

Sean menghela nafasnya dengan lirih"Istri gue masuk rumah sakit"

"Istri?! Kapan lo nikah?!"kaget Eunwoo

"Gue belum nikah si"Sean terkekeh miris

"Terus?"bingung Eunwoo

Akhirnya Sean mula menjelaskan semua yang terjadi membuatkan Eunwoo kaget. Buat pengetahuan semua,Eunwoo ini adalah salah satu sahabat Sean yang dulunya bersekolah disekolah yang sama dengan Sean. Mereka tidak sering ketika karena mereka kuliah dikampus yang berbeda. Eunwoo merupakan kawan yang pengertian makanya Sean mempercayai Eunwoo untuk dijadikan teman curhat. 









  Tekan
   👇

Rumit✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang