-10-

1.1K 167 26
                                    

Dengan antuasisnya HyeKyo menatap sosok bayi yang sekarang sudah berada didalam gendongannya.

"Ini anak siapa Sean?"tanya JongKi yang duduk disamping sang istri. Dia menatap sang bayi yang kelihatan tidak asing itu. Muka bayi itu sedikit mirip seperti sosok Sean sewaktu bayi.

"A-anak aku Pa"sahut Sean menenangkan dirinya yang dilanda rasa panik itu.

HyeKyo sama JongKi sontak melotot"Jangan bercanda Sean!"tegas HyeKyo.

"Aku tidak bercanda Ma"sahut Sean"Namanya Rosie Gabriel. Dia anak aku sama Jennie"

JongKi menghembuskan nafasnya dengan kasar. Dia butuh penjelasan dari anaknya itu duluan sebelum memberikan tindakan"Jelaskan semuanya!"datarnya.

Sean menelan ludahnya dengan kasar. Setelah merasakan sedikit lega,dia akhirnya menjelaskan semua tentang perlakuan kejamnya kepada Jennie bahkan dia sama sekali tidak berbohong.

"Aku menyesal"hanya ini kalimat terakhir yang dilontarkan oleh Sean untuk mengakhiri penjelasannya.

"Dasar anak kurang ajar!"JongKi bangkit dengan nafas yang memburu.

Srettt

Dia menarik kerah baju Sean dengan kasar membuatkan anaknya itu ikutan bangkit"Arseanno Gabriel! Kamu brengsek!"teriaknya lantang.

Brughhhh

Brughhhh

Brughhhhh

Sean hanya pasrah ketika menerima pukulan dari sang Papa. Dia tidak akan melawan karena dia memang berhak untuk mendapatkan pukulan itu.

"Papa tidak pernah mengajar kamu menjadi cowok yang brengsek!"JongKi terus mengeluarkan kata kata emosinya dengan tangannya yang terus menghajar sang anak.

"Hiks sudah yeobbo"halang HyeKyo dengan terisak kecil. Sebagai seorang ibu,dia cukup terluka dengan kelakuan anaknya itu namun tidak bisa dipungkiri kalau dia tidak tega melihat anaknya dipukul.

Jongki menghentikan pukulannya itu. Dengan masih emosi dia menatap Sean"Arseanno Gabriel,kamu sudah bikin Papa kecewa! Bertanggungjawab lah atas semua yang sudah kamu lakukan ini! Jadilah ayah yang baik untuk Rosie. Jangan menjadi ayah yang buruk seperti Papa yang gagal mendidik anak Papa"dia akhirnya berganjak pergi dari sana.

Hati Sean meringis pilu. Aniyo! Papanya itu tidak pernah menjadi sosok Papa yang gagal. Semuanya salahnya dan dia benar benar merasa terluka ketika melihat orang tuanya kecewa kepada dirinya.

Dengan menahan rasa sakit disekujur badannya itu,Sean menghampiri HyeKyo dan berjongkok"Ma,maafin Sean. Sean sadar kalau Sean sudah keterlaluan. Mama pasti kecewa sama Sean bukan?"lirihnya

HyeKyo menghapus air matanya"Mama merasa gagal mendidik anak Mama. Sebagai wanita,Mama juga mengerti apa yang dialami oleh Jennie. Sejujurnya Mama merasa bersalah sama Jennie. Kamu bukan hanya menghancurkan kebahagiaan Jennie tapi kamu juga menghancurkan kebahagiaan anak kamu. Anak kamu membutuhkan sosok seorang Ibu dan Mama yakin kehidupan Rosie akan menjadi sulit tanpa Jennie"ujarnya.

"Sean harus gimana Ma. Sean janji akan berusaha mencari Jennie"sahut Sean

"Jangan Sean"halang HyeKyo"Sudah cukup kamu bikin Jennie terluka. Sekarang dia pasti trauma sama kamu. Beri dia waktu,dia butuh waktu untuk menerima semua yang terjadi ini"lanjut HyeKyo.

Sean mengangguk"Baiklah Ma"sahutnya"Tapi Sean butuh bantuan Mama sama Papa untuk membantu Sean mengurus Rosie. Sean tidak tahu apa yang harus Sean lakukan"

HyeKyo menatap sosok bayi yang digendongnnya itu"Kembali saja kesini. Mama sama Papa akan membantu kamu mengurus Rosie"

Senyuman sontak muncul dibibir Sean yang terluka itu. Walaupun orang tuanya kecewa atas semua yang sudah dia lakukan,mereka tetap menerima kehadiran Rosie dan hal ini membuatkan Sean sedikit bersyukur.









:
:

Jam sudah menunjukkan pukul 1 pagi namun Jennie masih belum bisa mengistirahatkan dirinya. Mental dan batinnya memang capek dan membutuhkan istirahat namun matanya tidak bisa diajak kerjasama.

Pelbagai bayangan masa lalu mula terputar di ingatannya seperti sebuah film.

"Jen,jangan menangis ya. Aku akan terus disamping kamu. Kalau Mama sama Papa kamu sakitin kamu,kamu bilang saja sama aku ya"

"Aku beliin ice cream buat kamu,habisin ya"

"J,nanti malam kita jalan jalan yuk. Aku sudah membeli tiket bioskop untuk kita berdua"

"Ahahaha,kamu lucu banget si"

Setetas air mata mengalir keluar dari mata Jennie. Dimana Sean yang manis,Sean yang perhatian,Sean yang selalu peka dan Sean yang selalu membahagiakan dirinya itu? Kenapa Sean sekarang berubah menjadi sosok yang kejam?

"Kamu tidak akan kemana mana Jen! Mulai hari ini,kamu akan tinggal disini bersama aku!"

"Aku bahkan tidak pernah menganggap kamu jalang aku. Kamu special Jen. Kamu pemilik hati aku. Aku sanggup memberikan segalanya untuk kamu"

"Kamu hamil"

"Anak ini tidak bersalah J. Semuanya salah aku. Kita jagain anak ini bersama ya. Aku janji akan berusaha membahagiakan kamu sama anak ini"

Jennie memeluk kedua lututnya dengan erat. Nafasnya memburu dengan matanya yang sudah mengeluarkan air mata"Itu bukan anak gue! Gue benci elo cowok brengsek!"gumamnya penuh kebencian.







  Tekan
    👇

Rumit✅Where stories live. Discover now