-7-

1K 144 7
                                    

Tatapan Eunwoo kelihatan kosong. Dia seakan masih memproses semua penjelasan dari Sean"Sejak kapan sahabat gue berubah menjadi brengsek?"hanya ini pertanyaan yang terlontar setelah keheningan menyelimuti mereka.

Sean tidak marah sama pertanyaan itu soalnya dia sadar kalau dirinya memang brengsek"Gue menyesal"lirihnya.

Keheningan kembali menyelimuti mereka. Secara tiba tiba,Sean merasakan tepukan dipundaknya membuatkan dia mendongak menatap Eunwoo"Menyesal juga sudah tidak ada gunanya. Sekarang lo hanya perlu bertanggungjawab atas perbuatan kejam lo itu"ujar Eunwoo tersenyum tipis.

Sean ikut tersenyum. Dia bersyukur karena ketemu sama sosok yang pengertiaan disaat dia membutuhkan teman curhat"Gue pasti akan bertanggungjawab. Jennie sama calon anak gue itu sudah menjadi nyawa gue!"sahutnya yakin

"Ya sudah. Mendingan sekarang lo pulang dulu buat bersih bersih. Baju lo masih ada noda darah"ujar Eunwoo

"Tapi gue tidak mau meninggalkan Jennie"

"Tenang saja Sean,para suster pasti akan memantau kondisi Jennie kok"

Sean menghela nafasnya pelan dan mengangguk"Arreosso. Gue pulang duluan"pamitnya berganjak pergi dari sana.















Tit

Pintu apartment dibuka oleh Sean. Dia berganjak masuk dan sedetik kemudian dia membeku ketika melihat kedua orang tuanya yang duduk disofa diruang tamu"Kalian?"

"Eoh,akhirnya kamu pulang juga"seru Jongki senang. Namun sedetik kemudian raut wajahnya berubah menjadi khawatir"Sean,apa yang terjadi?"

"Mwo?! Kamu kenapa berdarah sayang?!"kaget Hyekyo.

"Ini bukan darah aku Ma,Pa. Aku baik baik saja kok"sahut Sean"Tadi teman aku kecelakaan dan aku membawa dia kerumah sakit makanya baju aku ada noda darah"ujar Sean berbohong.

"Syukurlah"kedua orang tuanya bernafas lega.

Sean mendudukkan dirinya disofa didepan kedua orang tuanya"Kenapa Mama sama Papa kesini?"

"Memangnya Mama sama Papa tidak boleh ke apartment kamu?"sahut Heykyo

"B-bukan itu maksud aku Ma. Jangan salah paham"sahut Sean buru buru"Aku hanya merasa aneh saja. Biasanya kalau ada sesuatu yang kalian mau bahas sama aku,kalian pasti akan meminta aku pulang kemansion"jelasnya

"Kita memang mau bahas sesuatu sama kamu. Papa sudah menelfon kamu tapi kamu tidak mengangkat panggilan dari Papa"sahut Jongki

Sean tersenyum canggung"M-maaf Pa. Sean sibuk sama tugas kampus makanya tidak ada waktu untuk pulang dan menelfon kalian"bohongnya.

"Tugas kampus?"Jongki memicingkan matanya"Papa mendapat telfon dari donsen kamu,katanya kamu sudah hampir 5 bulan tidak kekampus. Jangan berbohong sama Papa!"suaranya sedikit tegas membuatkan Sean menelan ludahnya dengan kasar.

Memang selama 5 bulan Sean sudah tidak kekampus. Dia takut untuk meninggalkan Jennie sendirian diapartment makanya dia memutuskan untuk bolos.

"Maaf Pa"cicit Sean pelan

"Papa butuh penjelasan! Kenapa kamu bolos?!"tanya Jongki yang sudah serius itu.

Sean membasahi bibir bawahnya"Suatu hari nanti Mama sama Papa pasti akan tahu alasannya tapi bukan sekarang. Aku mohon sama kalian,tolong mengerti kondisi aku"dia belum siap untuk jujur atas semua kejahatan yang sudah dia lakukan kepada Jennie itu.

"Kamu punya masalah? Kalau kamu punya masalah,kamu bisa kembali kemansion. Mama siap menjadi teman curhat kamu sayang"Hyekyo berujar dengan lembut.

"Masalah aku terlalu besar dan aku tidak ingin membebankan kalian. Untuk saat ini biar aku saja yang menanggung segalanya"sahut Sean.

Jongki menghembuskan nafasnya dengan kasar"Terus sekarang gimana? Kamu ingin kembali kuliah?"

Sean menggeleng"Aku tidak ingin lanjut kuliah. Aku sudah memutuskan untuk membuka satu cafe dan aku sendiri yang akan mengurus cafe itu"Sean berpikir kalau dia bakalan menjadi calon ayah jadi sudah seharusnya dia mula bekerja dan memikirkan masa depan Jennie dan calon anaknya itu.

"Kenapa kamu tidak mau bekerja diperusahan Papa saja?"bingung Jongki

"Aku ingin mandiri. Bukannya dulu Papa pernah bilang kalau aku harus mandiri? Sekarang aku hanya ingin membuktikan sama Mama Papa kalau aku bisa mandiri. Aku hanya butuh dukungan dari kalian saja"sahut Sean.

Kedua orang tuanya itu tersenyum bangga"Bagus. Inilah yang Papa inginkan"ujar Jongki.

Sean hanya mampu tersenyum tipis. Jujur saja saat ini dia takut orang tuanya bakalan masuk kekamar tamu yang ditempati oleh Jennie itu. Bisa bisanya rahsianya bakalan kebongkar dan Sean belum siap untuk menerima resikonya.

"Mendingan sekarang kamu mandi. Tadi Mama sudah membawa makanan untuk kamu. Pastikan kamu menghabiskan makanan itu ya"ujar Hyekyo.

Sean hanya mengangguk. Dia tidak ada selera untuk makan karena dia masih memikirkan kondisi Jennie yang lagi berjuang untuk hidup itu.

"Ya sudah. Mama sama Papa harus pergi ya"pamit Jongki

"Memangnya kalian mau kemana? Kok buru buru?"

"Papa harus ke Busan untuk beberapa hari dan Mama kamu bakalan menemani Papa"sahut Jongki

"Mama sama Papa hati hati ya"Sean bangkit dan beralih memeluk kedua orang tuanya.








Bapaknya Sean si Jongki nih. Pas tahu apa yang Sean lakukan sama Jennie,apa mungkin Sean bakalan langsung di dorrr?!

Vincenzo:)

  Tekan
   👇

Rumit✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang