Rhoswen

60 2 15
                                    

Seharusnya dari awal aku membuka mata kananku. Lebih cepat bicara dengan Wyrm yang harus kami selamatkan, lebih baik.

Biar kujelaskan sedikit tentang kekuatanku. Aku, Rhoswen Thorn, terlahir dengan biji mata kanan berbentuk mawar merah yang mampu melihat hati seseorang. Tidak seperti kekuatan sulur Rosalinde yang luar biasa, kekuatanku ada batasnya―aku harus fokus pada siapa yang ingin kubaca pikirannya, dan kekuatanku hanya mampu membaca satu kepala. Beberapa hal juga bisa menghalangiku untuk membaca pikiran. Dengan mata ini, aku juga bisa berbicara melalui kepala target dan menyalurkan ingatanku, tapi itu membutuhkan fokus yang lebih kuat lagi. Jika mataku tertutup, suara-suara yang kudengar terhenti.

Itu bukan satu-satunya kekuatan yang kubawa sejak lahir. Ada yang lebih kuat dan tidak bergantung pada mata kanan ini―kekuatan untuk merasakan emosi orang lain. Bisa dibilang, daripada membaca pikiran, aku lebih diuntungkan dengan kekuatan ini. Aku bisa lebih dulu mengerti hati seseorang sebelum membaca isi kepalanya, bahkan tanpa mata kananku, dan emosi yang kurasakan tidak terbatas pada satu orang saja. Bukan kekuatan yang bisa digunakan untuk bertarung, tapi Rosalinde terus memujiku karena ini.

Harus kuakui, ini pertama kali pula aku menangani seekor Wyrm di luar tabir. Di Vollmond, binatang-binatang ajaib berukuran besar seperti para naga lebih suka mengasingkan diri di pegunungan atau jantung hutan, hanya datang ke "area luar"―wilayah dekat tabir―saat ada masalah kesehatan yang perlu ditangani sang Dokter atau penyembuh lain. 

Binatang ajaib lain seperti Singa Merah Bertanduk, Unicorn, atau Gryphon lebih suka berdiam diri di hutan atau pegunungan, tidak pernah ada kasus binatang ajaib yang keluar dari tabir sampai apa yang terjadi pada malam ini. Binatang ajaib terakhir yang kutangani adalah Unicorn jantan yang mabuk plum kuning.

Aku tahu Wyrm tidak asing dengan manusia atau makhluk humanoid lain; Faerie, Selkie, dan beberapa penyihir suka bermain-main di sarang mereka di Kaki Gunung Tawffres dan Bukit Llwydion, dan penduduk Vollmond Timur biasa merayakan Minggu Acennan―minggu pertama musim semi―bersama satu keluarga Wyrm. Ada pengorbanan dua ratus ekor sapi dewasa dan turnamen gulat padang rumput; sayang sekali aku tidak pernah berkunjung, hanya tahu dari para burung yang suka terbang berkeliling Vollmond. Dalam keadaan normal, harusnya ia tidak akan sepanik ini.

Malang nian; keadaan Wyrm muda ini bagaikan neraka kecil. Ia berada di dunia asing, tanpa sihir, tanpa perlindungan, dan yang dikirim menjadi penyelamat adalah aku dan adikku. Kekuatan Rosalinde tidak berbahaya bagi spesies naga, tapi terkadang ia sedikit berlebihan. Ditambah lagi, dari awal Wyrm itu termakan kepanikannya sendiri. Wyrm yang akan kami selamatkan belum masuk usia dewasa, masih mudah terbawa emosi, terutama dalam situasi yang tidak familiar. Tanpa kutenangkan lebih dulu, ia akan terlihat seperti ancaman Manusia Luar, dan Rosalinde harus menahannya.

Siapa pun yang menculik sang Wyrm harus membayar atas perbuatannya.

Rasa takut, bingung, dan frustrasi membelubuk dalam hati sang Wyrm, tercampur oleh amarah dan kekecewaan Rosalinde―tanpa mata kanan pun aku bisa merasakan penderitaan mereka. Begitu aku berhasil mendengar suara hati sang Wyrm, yang tertangkap adalah sebuah tangisan anak muda yang suaranya belum pecah. Aku mengelus kepalanya, mengirimkan bisikan-bisikan dan permintaan maaf.

"Tenanglah, kami akan menolongmu kembali ke Vollmond. Tidak ada yang akan menyakitimu lagi..." Aku tahu, serendah apapun bisikanku, ia tetap mampu mendengarnya.

"Kalian sudah menyakitiku! Menjeratku seperti binatang buruan! Duri-duri ini melukai moncongku!" Balasan sang Wyrm menyentak hatiku. Mungkin benar―dalam usaha menolong orang lain, kami malah menyakiti orang itu karena tidak mengerti akan keadaannya sedari awal. Aku harus melakukan sesuatu.

Fullmoon FantasyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang