1. Patah Hati, Us Without Me

556 114 7
                                    

Jatuh cinta adalah hak istimewa yang didapat oleh semua manusia di muka bumi. Jatuh cinta adalah tentang kebebasan, tentang perjuangan dan dongeng-dongeng indah yang menjadi nyata.

Cinta yang merupakan kebebasan terkadang menganut dua arah. Satu arah untuk satu manusia yang jatuh, sedangkan arah lain untuk yang tidak jatuh. Maka jika sudah begitu, menimbulkan jejak patah hati dan noda kuyup di kelopak mata.

Pada malam-malam yang ditenggelamkan oleh kegelapan, kesunyian melahap seisi kota Bandung. Para manusia sedang menikmati tidur nyaman mereka, memasuki dunia mimpi yang katanya lebih bahagia dari kenyataan. Menyisakan satu insan di dalam kamar yang hanya diterangi oleh lampu-lampu dinding.

Seyra Miyuna.

Gadis berambut panjang kecokelatan itu duduk bersimpuh di lantai. Kepalanya tertunduk, tangan kanan menggenggam ponsel supaya tetap merapat pada telinga. Mendengarkan seksama nada sambung panggilan.

"Halo."

Suara laki-laki menggantung di ujung telepon. Suara yang membuat alunan debar jantung Seyra bergerak lebih cepat, yang tanpa sadar tangannya meremas kalender kecil di pangkuannya.

"Nael," lirih Seyra.

"Iya, Sey? Ada apa nelepon malem-malem? Tumben banget."

"Besok saya risegn dari kantor. Jadi.... anggap aja ini sebagai salam perpisahan," suara Seyra begitu lemah tak bersemangat. Kepala yang tertunduk membuat wajahnya kehalingan rambut.

"Oh? Udah nemu pekerjaan yang lebih baik, ya, Sey," begitu yang dipikirkan oleh Nael.

Lantas Seyra tersenyum. Tebakan Nael sangat salah besar. Pekerjaan baru yang lebih baik? Memang ada yang lebih baik dari tempatnya bekerja sekarang? Jelas tidak. Hanya tempat bekerjanya sekarang yang paling baik, enak dan nyaman. Terlebih lagi, di tempat kerjanya yang sekarang lah ia bertemu dengan laki-laki bernama Nael Ragasean. Laki-laki yang banyak sekali mengajarinya tentang kehidupan dan cinta. Laki-laki pertama yang namanya begitu jelas di hati Seyra, yang namanya ia agungkan ke langit tertinggi. Tidak, Seyra tidak berdoa meminta dijodohkan oleh Nael. Seyra menyebut nama Nael untuk mendoakan kesehatan dan kebahagiannya saja.

Kebahagiaan Nael, yang ternyata tidak melibatkan dirinya.

Jika ada satu alasan yang membuat Seyra risegn dari kantor, maka alasan itu adalah alasan yang sama dengan dirinya menyukai tempat kerjanya. Nael.

Benar, benar sekali. Nael menjadi penyebab utama Seyra berhenti bekerja. Laki-laki itu tidak melakukan sesuatu yang jahat kepadanya. Seyra saja yang terlalu pengecut tidak mampu menerima kenyataan yang akhirnya melarikan diri.

"Iya. Saya pindah ke Jogja," jawab Seyra setelah lama memilih keheningan.

"Jauh pisan nya di Jogja."

"Iya. Makanya repot-repot mau ngucapin salam perpisahan."

"Iya," terdengar suara kekehan Nael di dalam ponsel.

"Nael," panggil Seyra lagi. "Kamu kapan nikah sama pacar kamunya?" Seyra semakin kuat mencengkeram kalender kecil di pangkuannya.

"Saya nikah akhir bulan ini,“ ada jeda beberapa saat yang didominasi keheningan, hingga kemudian suara Nael terdengar lagi. “Setelah menikah, kami akan pindah ke Jakarta, Sey. Kemungkinan juga saya akan risegn kayak kamu.“

Regeneration Life Of JakartaWhere stories live. Discover now