7. Kembali Ke Bandung

313 67 8
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sudah bisa dipesan ya gaes

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sudah bisa dipesan ya gaes


Dulu di kehidupan sebelumnya, Kenzio lahir dari keluarga sederhana. Ibunya hanya penjaga warteg, ayahnya adalah karyawan di perusahaan kecil. Meskipun sederhana, Kenzio tidak merasakan kekurangan apapun. Kedua orang tuanya selalu menyempatkan diri untuknya, menciptakan suasana rumah yang hangat dan penuh kasih sayang. Sekarang, di kehidupan ini, perihal keluarga sangat berbeda dengan sebelumnya. Kenzio lahir sebagai anak orang kaya yang tinggal di rumah mewah dan bisa mendapatkan apapun dengan mudah. Sayangnya, ia kekurangan kasih sayang. Kedua orang tuanya sibuk, selalu bekerja di luar kota atau luar negri.

Mungkin kesibukan kedua orang tuanya menjadi pemicu semakin kuatnya keinginan Arumi kembali menjadi Auril, sebab Arumi kekurangan kasih sayang. Di kehidupan sebelumnya pun, Arumi yang menjadi Auril juga kekurangan kasih sayang karena berasal dari panti asuhan. Kemudian Auril di masa lampau bertemu dengan Nael sejak kecil di panti asuhan, dari SD sampai SMA keduanya satu sekolah bahkan satu kelas.

Semenjak bertemu dengan Nael, kehidupan hampa Auril berubah menjadi berwarna. Kasih sayang yang belum pernah ia rasakan bisa ia dapat dari Nael.

Sekarang siklus itu terjadi lagi. Kekurangan kasih sayang dan ketergantungan.

Di hari minggu ketika libur sekolah, Kenzio diam-diam pergi ke Bandung, diantar oleh supir pribadinya dengan mobil, ke tempat di mana ia pernah tinggal di masa lampau.

Ternyata rumahnya yang dulu tidak berubah, masih persis seperti rumah yang pernah menjadi tempatnya pulang. Bedanya, hanya tinggal kedua orang tuanya yang menetap di rumah itu. Kata tetangga yang sengaja ia tanyai mengenai keluarganya, adik perempuannya dari masa lalu sudah menikah dan pindah ke Malang.

Dari balik pohon besar tak jauh dari rumah yang sederhana, Kenzio berdiri. Menyaksikan ibunya, Laras, sedang menyapu halaman rumah yang dijatuhi dedaunan. Laras sudah semakin tua, keriput nampak jelas di wajahnya.

Tangan Kenzio mengepal, menatap sendu Laras. Luapan emosi di dada membeludak nyaris pecah. Tidak, ia tidak boleh menangis. Tetapi ia sangat merindukan Laras. Ingin berlari dan melebur dalam dekap hangatnya.

"Ibu...." panggilnya begitu pelan nyaris tak bersuara.

Apakah Laras kesepian? Apakah Laras berduka atas kematiannya? Jika iya, semoga dukanya segera usai. Semoga Laras selalu mengenangnya dalam kebahagiaan.

"Maaf, adik ini siapa, ya? Ada perlu sesuatu di depan rumah saya?"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 23, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Regeneration Life Of JakartaWhere stories live. Discover now