BAGIAN 20- Pertengkaran

192 20 6
                                    

Malam tiba ketika Ilona sampai di rumah. Setelah pulang dari kantor Mama nya Jay, cewek itu mampir ke tempatnya Rena untuk menyusun rencana selanjutnya.

Ilona melangkah gontai untuk naik ke kamar nya di lantai 2. Ada banyak hal yang membingungkan untuknya kini. Tak jarang ia menyesal telah masuk di kehidupan Jay dan Jake.

"Gue nggak yakin sama perasaan gue ini. Tapi..kayaknya gue suka sama lo."

Masih teringat dengan jelas ucapan Jay ketika mereka pulang dari taman. Ilona tak bisa menjawab dengan pasti saat itu. Dia hanya meminta Jay untuk benar-benar yakin pada perasaannya sendiri.

Ilona merebahkan badannya di kasur. Memandang langit-langit kamar nya dengan harapan kalau semua yang terjadi hanyalah mimpi.

"Jay..suka sama gue? Terus Jake juga? Tapi Sunghoon? Ahhh shit! Gue cuma mau bikin mereka damai, kenapa mesti se ribet ini sii Tuhan?"

Ilona mengusap wajahnya frustasi. Lantas beranjak dari kasurnya. Cewek itu berniat untuk mandi ketika dia teringat sesuatu. Dia mematikan ponselnya setelah bertemu dengan Anita pagi tadi karena Jay terus menerus menelponnya.

Ada banyak rasa bersalah akibat dia mengabaikan telepon Jay. Cewek itu lantas mengeluarkan ponselnya dari tas nya, mengaktifkan nya kembali untuk kemudian menelepon Jay.

Tak butuh waktu lama, panggilan telepon itu langsung terhubung.

"Jay? Sorry,-

"Gue mau tanya satu hal."  suara Jay yang menyelanya terdengar sendu.

Ilona mengerutkan dahi, "Apa?"

"Nama lo beneran Ilona kan?  Lo nggak bohong lagi, kan?"

"Hah? Maksud lo?"

"Gue udah inget sekarang. Makasih karena lo masih pakai gantungan kunci itu."

"Jay...?"

"Nggak salah gue suka sama lo. Ternyata lo emang orang yang gue cari-cari selama 10 tahun ini."

Ada senyum tipis yang terukir di wajah Ilona. "Lo udah inget?"

"Lohh, jadi lo udah tau anak kecil itu gue?"

"Hngg...waktu..waktu kemah di rumah lo. Gue liat foto-foto yang ada di ruang tamu. Ada foto lo pas masih kecil kan di sana?"

"Kenapa lo nggak ngasih tau gue?"

"Hmmm..karena gue mau nya lo inget sendiri. Gue juga malu sebenarnya. Gue udah ngaku-ngaku punya nama Princess. Takut lo malah ngeledek karena nama asli gue Ilona."

Jay tertawa. Suara tawa yang sudah jarang terdengar di rumah itu kini sampai ke telinga Ilona.

"By the way, lo kemana tadi pagi?"

"Ahh itu, gue tiba-tiba disuruh ke kantor nya bokap. Jadi gue bolos deh, hehehe. Lo nyariin gue, ya? Sorry yaa.."

"Besok jangan gitu lagi, ya? Gue mau ngajak lo main ke perumahan kita dulu. Mau liat gimana kondisi tamannya. Sekalian mengenang masa-masa ngibul lo."

"Deh! Gue nggak ngibul yaa! Gue cuma hati-hati aja waktu itu. Makanya gue bohong soal nama gue."

"Hmm gitu, yaa?" Nada bicara Jay terkesan meledek. "Terus sekarang kita gimana?"

"Hah? Ki..ta? Gimana maksudnya?"

"Gue suka sama lo. Lo teman masa kecil gue. Apa salahnya kita nyoba untuk lebih dari teman?"

Ephemeral || Jay Sunghoon Jake [SELESAI]Where stories live. Discover now