Bab V

672 22 0
                                    

Agam berhasil mengenalkan Shana pada keluarganya.

" selamat ulang tahun Tante " Shana memberikan bunga tadi untuk Bunda Agam.

" terima kasih cantik, panggil Bunda aja nggak papa "

Shana mengangguk senang.

Shana masih menjadi pusat perhatian keluarga Agam, suasana memberi kejutan pada malam ulang tahun Bunda berjalan dengan lancar dan hangat, hanya ada keluarga inti dan tunangan kakak Agam.

" Bunda dengar dari Agam, Shana jago buat kue yah ?" Tanya Bunda ketika mereka makan cemilan malam.

" nggak jago kok Bunda, kebetulan Mama aku dulu buka toko roti " jelas Shana

" woow, terus sekarang udah nggak buka lagi tokonya ?"

" udah nggak, setelah Papa pindah tugas ke Malang waktu aku SMP, Mama fokus jadi ibu rumah tangga "

" yah sayang banget. Bunda lagi belajar baking gitu, tapi kata Agam rasanya kurang enak nggak kaya buatan kamu "

" aku juga masih belajar Bun, tapi aku yakin punya Bunda pasti lebih enak "

" gimana kalau besok kita bikin, banyak stok bahan di lemari dapur " kata Bunda antusias.

" nggak bisa Bun, Shana besok harus pulang ke Malang " timpal Agam

" yah sayang banget, pokoknya kamu harus sering main kesini yah, Rania makin sibuk setelah kerja diperusahaan, Bunda jadi kesepian di rumah " adu Bunda Agam

" Bunda lebay banget, orang aku aja masih tinggal disini " kata Rania cemberut yang membuat tawa yang lain.

Shana tersenyum, " iya Bun, kalau aku senggang, aku bisa kesini "

" terima kasih cantik "

" sama-sama Bunda "

Kali ini mereka sedang menonton film dilayar TV sembari memakan snack ringan yang disediakan.

Shana melongok jam besar diatas TV, sudah menunjukan pukul setengah 2 dini hari. Dia menengok Agam yang sedang mengobrol dengan Randi, tunangan Rania.

Shana mengecek aplikasi ojek online, dia harus pulang karena besok dia harus bertemu dengan Agnes terlebih dahulu sebelum pulang kampung.

" ngapain ?" Tanya Agam

" nggak ada " jawab Shana

" coba lihat ponselnya " pinta Agam karena dari tadi Shana terlihat sibuk mengotak atik ponselnya, jangan bilang jika Shana selama ini berkomunikasi dengan pria lain.

Shana menggeleng, " nggak ada apa-apa Kak " jawab Shana pelan, takut jika mengganggu acara nonton film mereka.

" Shana kenapa ?" Tanya Rania

" eh nggak papa Kak " jawab Shana tak enak hati.

" ikut aku bentar " decak Agam menarik pelan lengan Shana.

" Agam ke belakang dulu sama Shana " pamit Agam pada yang lain, mereka mengangguk.

" si Agam pingin berduaan sama Shana " kata Ayah sambil terkekeh

" dasar anak muda " kikik Bunda

Agam menarik tangan Shana hingga berjalan disebuah lorong, dan sampai disebuah taman kecil dibelakang rumah.

Agam menarik tangan Shana hingga berjalan disebuah lorong, dan sampai disebuah taman kecil dibelakang rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dear, AshanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang