Bab VI

613 19 2
                                    

Setelah menempuh perjalanan yang panjang, Ashana sampai di stasiun kota Malang.
Lambaian akrab pria didepan, membuatnya menerka siapa sosok hitam manis dengan lesung pipi itu.

" Hai Cantik. Long time no see " sapanya akrab, membuat senyum Shana mengembang mengetahui jika didepannya adalah Juju alias Julian sahabatnya.

" pangling " kata Shana, masih dengan tatapan menilainya

Julian yang ini berbeda dengan Julian yang dulu, badan yang dulu kurus kering berubah besar dan berotot, kulit putih bersihnya sudah terlalu sering terkena sinar matahari hingga sekarang berwarna sedikit tan serta jangan lupa kumis tipis yang terlihat cocok.

" jadi ganteng kan ?" Ujarnya sambil menaik turunkan alisnya menggoda

" jadi tua " ejek Shana sambil berlalu, yang membuat Julian mendengkus, lalu merangkul pundak Shana akrab dan tangan kirinya sudah mengambil alih koper milik Shana.

Ashana menghabiskan waktunya dengan menyenangkan di Malang setelah menghabiskan hari di Surabaya, dia bahkan memakan begitu banyak makanan enak disini tanpa memikirkan berat timbangan yang akan dia lihat, bisa dipastikan dia akan naik 2-3 kg.

" makan lagi Na " suruh Julian sambil menyendokkan kembali nasi dan lauk.

Shana memandang Julian ngeri, " Ju, ini banyak banget "

" kamu tuh kurus banget dari yang terakhir aku lihat " kata Julian

" bener jata Julian, kamu emang kurusan, lihat tulang selangkanya sampai nonjol gitu " ujar Mama yang membuat Shana lebih memilih menyendokkan kembali makanannya.

Dia menatap Julian sebal, sedangkan Julian tersenyum lebar menunjukan bahwa dia lah pemenangnya.

°°°°°°

Hari senin memang bukan waktu yang bagus untuk bermalas-malasan.

" kenapa sist, lecek amat mukanya " goda Ben pada Agam yang beberapa hari tampak uring-uringan.

" kangen bini nya tsaaay " lanjut Agung

" kenapa galau sih beiib, kan masih ada akyu disini " tanya Dion melambai dengan centil yang membuat mereka ingin muntah.

" gilaa jijay banget lo " toyor Agung pada Dion.

Mereka sedang kumpul diruangan BEM setelah baru saja selesai rapat.

" kata Agnes Shana kesini jadinya hari rabu " kata Dion tiba-tiba

" hah katanya selasa pagi " jawab Agam cepat.

" yah mana gue tau, lo pacarnya aja kagak tau, kasihan deh lo dicuekin ayang Beb nya yah, uuhh kacian " cerocos Dion, yang dicueki Agam, membuat Dion berdecak sebal.

Agam langsung berjalan keluar dan mulai sibuk dengan ponselnya.

" lo sih ngapain ngadu, makin galau tuh perjaka " dengus Ben

" laah terus salah gue, salah temen-temen gue, salah bokap nyokap gue, makan tuh salah " sambung Dion menggebu dengan cerocosannya ditambah gerakan bak ular meliuk-liuk.

" anjing lo dari tadi " alih-alih sebal Agung dan Ben malah tertawa keras, melihat ulah Dion.

Sedangkan Agam berjalan makin ke pojok, dan duduk pada kursi tunggal yang kenapa sudah ada disana.

Agam melakukan panggilan Video pada Shana, tapi hingga berdering belum diangkatnya.

Lalu tak lama sebuah panggilan masuk dari Shana.

Ashana : ada apa kak ?, aku lagi makan siang diluar.

Agam : sama siapa ?

Dear, AshanaWhere stories live. Discover now