Bab XII

612 23 4
                                    

Agam baru sampai loby ketika keluarga Shana baru saja check out.

Shana melihat Agam dan berlari pelan mendekatinya.

" Kak Agam kok disini " kaget Shana, pasalnya dia tidak meminta tolong laki-laki ini untuk datang mengantar keluarganya ke Stasiun.

" kenapa ?, aku kan mau nganterin calon mertua dan adik ipar " balas Agam sembari tersenyum jahil

" ck nyebelin. Aku nggak enak Kak, ini masih jam 5 pagi loh "

" nggak papa sayang " elus Agam pelan pada rambut Shana.

" makasih udah mau selalu direpotin " ujar Shana tak enak hati

" aku nggak merasa direpotin, aku senang berada diantara keluarga kamu "

" bakalan cepet di acc kayaknya " jelas Shana tertawa kecil

" iya di acc jadi bakal calon mantu idaman kan ?"

Shana terkekeh, dan keluarganya mendekat.

" duh Gam makasih loh " ujar Mama

" sama-sama Tante. Hmm Om mau nyetir lagi ?" Tawar Agam pada Papa Shana yang terlihat sedikit pendiam.

" kamu saja Gam, semalam Om kurang tidur, jadi pingin tidur aja di mobil sampai stasiun "

" baik Om "

Sekitar 45 menit mereka sampai di stasiun, pemberangkatan jam 6.15 wib.

" Mama, Papa dan Adek pulang dulu yah Kak, kamu jaga kesehatan disini "

" iya Mah "

" jaga kesehatan yah Kak, dan Agam saya titip Shana, jangan menyakitinya apapun alasannya, hingga detik ini saya selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk setiap anak-anak saya, dan jika seandainya orang baru seperti kamu menorehkan luka yang menjadi alasan anak saya terluka, kamu siap-siap berurusan dengan saya langsung, tak akan saya kasih ampun " ucapan tegas Papa Shana membuat Agam tegang.

" Pah ajakin Sean juga dong " sambung Sean dengan mata menatap Agam tajam.

" iya. Kamu ikut juga " terang Papa

Agam tersenyum pelan.
Dia tau sekali, dan tidak ada niatan sedikitpun untuk membuat wanita-wanita terbaik dihatinya terluka, apalagi jika dia yang melakukannya.

" baik Om, Om bisa percaya sama saya " jawab Agam tak kalah tegasnya yang membuat Shana berharap jika Agam memang akan selalu di sisinya bagaimana pun kondisi mereka kedepannya.

•••••

Kepulangan keluarga Shana nyatanya membuat gadis itu sudah merindukan keluarganya lagi.

" Kak Agam udah sarapan ?" Tanya Shana

" belum "

" ck kebiasaan banget selalu lupa sarapan "

" nggak ada yang ngingetin, semalam aja pesan dan panggilanku dicuekin "

" maaf. Yaudah mau sarapan dimana, aku temenin "

" ada caffe baru yang nyajiin menu breakfast, mau coba ?"

" boleh "

Agam membawa Shana duduk didekat jendela.

Agam membawa Shana duduk didekat jendela

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Dear, AshanaWhere stories live. Discover now