Bab XIII

503 15 0
                                    

Waktu adalah ruang
Ruang tunggu
Ruang bertemu
Bahkan ruang-ruang yang isinya kerap menggerutu

Shana menyukai sajak yang baru saja selesai dibacanya pada sebuah gambar yang di posting seseorang pada feed instagramnya.

Waktu bergulir begitu cepat, besok adalah waktu penting bagi prianya. Prianya yang sudah begitu hebat mengemban ilmu selama ini untuk mencapai mimpinya.

Shana mematikan lampu dan menggantinya dengan lampu tidur yang berada diatas nakas, lampu tidur berbentuk kincir angin pemberian Agam kekasihnya.

Shana mematikan lampu dan menggantinya dengan lampu tidur yang berada diatas nakas, lampu tidur berbentuk kincir angin pemberian Agam kekasihnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Shana menyukai hal kecil seperti buku, lilin aromaterapi, cake, coklat, stroberi dan tembikar keramik.

Ditariknya selimut berwarna mocha ketika ponselnya berbunyi.

Kak Agam calling ....

" halo Kak "

" dimana ?"

" dikostan, kenapa ?"

" turun kebawah, aku butuh kamu " suara Agam terdengar lesu

" iya "

Shana bergegas turun ke bawah, dan ketika dia baru saja membuka gerbang sudah ada Agam yang berlari memeluknya.

" kenapa sayang ?" Tanya Shana ketika Agam hanya diam setelah 5 menit berlalu.

" Apartement yah " ajak Agam

Shana mengangguk. " kamu tunggu dimobil, aku kunci kamar dulu "

" iya "

••••

Shana mengikuti langkah lunglai Agam, pintu terbuka dan Agam mengajak Shana duduk di sofa depan TV.

Shana duduk di pojok, Agam menidurkan kepalanya pada paha Shana.

" Kak Agam kenapa ?" Tanya Shana, jemarinya mengelus rambut Agam yang lebat.

" Ayah suruh aku langsung kerja di perusahaan, dan setelah wisuda aku harus ke Bali untuk meninjau proyek disana "

" lalu ?"

Agam menatap Shana dari bawah, " kok lalu. Kita nanti bakal nggak ketemu lumayan lama" rengek Agam, membuat Shana menatap kekasihnya seksama

" kan masih bisa komunikasi lewat Ponsel " balas Shana tenang

" jadi kamu nggak keberatan ?" Agam bangkit dan menatap Shana cemberut.

Dan ketika Shana menggeleng, " kamu beneran nggak keberatan, nggak kangen gitu sama aku "

" emangnya Kak Agam bakalan stay lama di Bali ?"

Agam menggeleng, " cuma seminggu. Tapi setelah itu kan aku langsung kerja di kantor "

Shana menghela nafas pelan, " nanti aku samperin kalau Kak Agam lagi sibuk dikantor, aku bawain makanan kalau perlu " tukas Shana

" janji ?" Agam menatapnya dengan puppy eyes membuat Shana gemas.

Dear, AshanaWhere stories live. Discover now