Gwen Khawla Zayeda (2)

10.1K 1.3K 33
                                    

"Lo jadian sama Gandi?" tanya Greta dengan wajah yang sangat penasaran.

Gwen mendelik tidak suka. Sejak kapan ia dan lelaki playboy itu jadian? Dekat saja tidak.

"Ngimpi lo?"

"Ini," Greta menyodorkan ponselnya.

Gwen yang tidak terlalu peduli awalnya langsung membelalak melihat layar ponsel Greta menampilkan sebuah potret yang sangat ia kenali.

"Lo lihat di mana?"

"Story Gandi,"

"IG?"

"WhatsApp," Greta meraih kembali ponselnya dengan paksa.

"Bangsat tuh laki, berani banget dia post foto gue. Kalau Naura salah paham kan berabe," kesal Gwen.

Greta menghela napas. Ia dan Gwen tengah di kelas yang kebetulan masih sepi karena mereka janjian datang lebih awal. Greta menatap Gwen dengan pandangan menyelidik.

"Lo udah move on?" tanyanya.

Gwen sontak memicing menatap sahabatnya itu. Dengan bibir mencebik, Gwen menggeleng tak ambil pusing. Sedangkan Greta yang gemas dengan tingkah sang sahabat sontak kembali bertanya.

"Lo beneran udah move on dari Gandi?"

"Ta, plis. Gue males bahas beginian," tolak Gwen.

"Tapi gue gak bisa biarin lo larut sama perasaan lo sendiri dan malah nyakitin lo, Gwen. Lo bisa nyadarin gue sama perasaan gue, tapi lo—"

"Oke. Gue lagi berusaha dan itu gak mudah. Jadi, stop nanya apa pun tentang Gandi."

Greta kembali menghela napas. Gwen pertama kali mengatakan padanya bahwa ia menyukai Gandi. Perasaan itu sudah Gwen akui sejak mereka masih duduk di kelas 1. Sudah setahun berlalu dan Gwen ternyata masih terjebak pada perasaannya.

"Gue gak bisa bantu apa-apa selain selalu berusaha buat ada saat lo butuh. Atau lo mau gue kasih saran?" tawar Greta.

"Hm?"

"Cari cowok. Gak. Bukan dicari sih. Soalnya yang mau sama lo banyak. Jadi tinggal pilih lo mau sama yang mana. Gue yakin lo bakal bisa beneran move on dari Gandi."

"Gak ah. Ogah gue jadi cewek jahat move on pake pelampiasan," tolak Gwen.

"Gak salah juga, kan? Atau lo terima aja si Haris," kekeh Greta.

"Dih, males. Takut gue dimesumin anak kuliahan kayak Haris. Dia kan bebas banget pergaulannya," Gwen bergidik yang membuat Greta tertawa sambil mengangguk mengiyakan pernyataan gadis itu.

"Gwen," panggil seseorang.

Gwen dan Greta kompak menoleh. Di ambang pintu ada Naura, gadis yang setingkat di atas mereka. Kakak kelas Gwen dan Greta.

Gwen menatap Greta dan gadis itu mengangguk saja. Gwen bangkit dari duduknya, lalu menghampiri Naura yang tampak tidak bersemangat tapi masih berusaha tersenyum padanya.

"Gue... gak nyangka aja," kata Naura saat Gwen berdiri di depannya.

Tinggi mereka yang hampir sama membuat Gwen dan Naura seperti teman seumuran.

"Lo lihat, Kak?" tanya Gwen.

Naura mengangguk. "Kayaknya emang waktu gue buat mundur. Gandi emang gak bakal ngulang sejarah. Persis kayak yang dia pernah bilang kalau di kamus hidupnya gak ada kata balikan sama mantan," kekeh Naura.

Gwen menarik napas panjang, lalu menghembuskannya perlahan. Sungguh, Gwen sangat kasihan pada Naura. Gadis cantik itu terlihat masih mencintai lelaki brengsek seperti Gandi. Kenapa Gandi tidak balikan saja? Mereka cocok, batin Gwen.

SHORT STORY 2022 - 2023 (END)Where stories live. Discover now