1. Begin

712 27 1
                                    

Sebelum kalian baca cerita ini?
Aku mau kasih tau kalau cerita ini hanya sampai 10 Chapter. Selebihnya akan di pindahkan ke versi PDF.

Dan untuk kalian yang mau baca PDF-nya secara langsung?

Kalian bisa pesan melalui :
- Instagram : gsnctarea_ (Dm Insta)
- Whastapp : 085777297491 (Only Chat)

Dengan Format Pembelian :

Judul PDF :
Alamat Email :
Bukti Transaksi :

Pembayaran melalui :

- BCA : 5750675559 An. Khairani Azzahra
- Cimb Niaga : 705278454300 An. Khairani Azzahra
- Nobu : 10511259415 An. Khairani Azzahra
- Shopee Pay : 081513926010
- Dana : 081513926010
- Ovo : 081513926010
- Gopay : 081513926010

⚠️ Khusus pembayaran melalui Shopee Pay, Dana, Ovo & Gopay +3.000 u/biaya admin

Warning! Pdf akan dikirim apabila Bukti Transfer sudah dikirim!

Harga PDF : Rp. 65.000
Halaman PDF : 174 halaman.
***
"Jadi, niat kita ngumpulin kalian berdua di sini tuh, kami ingin menjodohkan kalian berdua." Ujar seorang wanita, seraya menatap seorang pria dan seorang wanita yang ada di hadapannya secara bergantian.

Renjun dan Haechan. Kedua anak yang sedang di tatap oleh seorang wanita yang merupakan ibunya dari Haechan, langsung menautkan kedua alisnya. Mereka saling menatap satu sama lain, seraya menunjuk diri mereka masing-masing.

"Mau jodohin aku?" Tanya mereka secara bersamaan, seraya menunjuk diri mereka masing-masing.

Ten Lee, wanita yang merupakan ibu dari Lee Haechan pun mengangguk. Membenarkan kedua pertanyaan yang keluar dari mulut Haechan dan Renjun. "Iya! Mommy ingin menjodohkan kalian berdua. Mommy ingin menjodohkan Haechan dengan Renjun, begitu juga sebaliknya." Ujar Ten, yang langsung di sahuti tawa yang sangat keras dari Renjun dan Haechan.

"Mae! Bercandaan Mae gak lucu!" Ujar Haechan, yang langsung di sahuti Renjun dengan anggukkan kepala.

"Tau nih tante! Ulang tahun Haechan masih lama! Ulang tahun Renjun juga lewat! Apalagi April Mop! Jadi, prank tante kali ini tidak berhasil!" Seru Renjun, yang sudah sangat hapal dengan candaan Ten.

Ten memang sering bercanda dengan dirinya atau dengan Haechan. Mereka berdua sering di prank oleh Ten. Tapi mereka berdua gak nyangka, kalau Ten bakalan nge-prank mereka dengan cara seperti ini. Itu menurut mereka ya! Beda lagi dengan Ten dan juga Wendy yang merupakan ibu dari Renjun.

"Tante Ten lagi gak bercanda Injun-ah." Peringat Wendy, yang sukses membuat tawa Renjun, dan Haechan langsung berhenti seketika.

"Lah gak bercanda?" Seru mereka secara bersamaan lagi.

"Ini lagi gak bercanda Bun?" Tanya Renjun, yang saat ini sudah menatap Wendy dengan tatapan penuh kebingungan. Kalau bahasa gaul sekarang sih cengo.

Dan ya! Wendy menganggukkan kepalanya, dengan tatapan penuh keseriusan, begitu menatap Renjun.

Baik Renjun maupun Haechan pun langsung meneguk salivahnya secara kasar. Menatap semua orang yang ada di sana dengan tatapan bingungnya. Sementara Chanyeol, dan Johnny yang merupakan ayah dari Renjun, dan Haechan? Mereka berdua sedang menahan tawa, begitu melihat wajah sang anak yang saat ini sangat lucu. Gak mungkin kan mereka berdua tertawa di keadaan yang lagi serius ini?

"Mae. Mae tau kan kalau Haechan sama Renjun itu sahabatan?" Seru Haechan, menatap sang ibu dengan tatapan penuh keheranan. Ia masih belum bisa mencerna ini semua.

Ten yang di tanya seperti itu pun, ia langsung menganggukkan kepalanya, menanggapi pertanyaan Haechan. "Ya terus kenapa? Justru bagus dong buat kalian berdua? Kalian berdua gak perlu pake tahap pengenalan diri. Orang udah kenal satu sama lain. Udah bersahabat juga pula. Udah tau kejelekan kalian masing-masing. Jadi gak perlu pada jaim." Ujar Ten, yang di setujui Wendy.

Renjun meringis ketika melihat ibunya yang ngangguk-ngangguk aja kayak gitu. "Betul tuh! Apalagi kami udah saling kenal satu sama lain. Bunda udah kenal Haechan sama orang tua Haechan. Begitu juga dengan Mae yang udah kenal Renjun dan orang tuanya Renjun. Jadi Bunda juga gak khawatir nitip Renjun ke Haechan." Jelas Wendy yang mampu membuat Renjun semakin meringis.

'Gak khawatir gimana? Bunda gak tau aja kelakuan Haechan di belakang bunda. Bunda juga gak tau apa? Haechan kan suka banget rese di hadapan Bunda. Kenapa Bunda bisa bilang gak khawatir kayak gitu? Justru Haechan itu pria yang paling mengkhawatirkan!' Batin Renjun menjerit, begitu mendengar ucapan yang terlontar dari mulut sang Bunda, yang sangat bertolak belakang dengan kenyataannya.

"Tapi Bun. Bunda kan tau kalau aku sama Haechan masih sekolah?" Seru Renjun, yang masih berusaha untuk menjernihkan pikiran sang Ibu.

Kalau tau begini, udah dari awal ibunya gak usah maen sama ibunya Haechan! Kelakuan Haechan sama ibunya tuh sama-sama aneh. Renjun yakin kalau ibunya juga mulai ketularan anehnya ibunga Haechan.

"Bunda tau. Lagipula Bunda sama Mae juga udah konsultasi ke sekolah kalian. Bunda sama Mae udah ngomong langsung ke Kepala Sekolah dan juga wali kelas kamu. Mereka berdua fine-fine aja. Selama kamu gak hamil, kamu masih di bolehin buat sekolah Njun." Jelas Wendy.

'Shit! Renjun lupa kalau dia bersekolah di sekolah swasta. Udah gitu orang tuanya dan juga orang tuanya Haechan sering berdonatur untuk sekolah. Yang mana sekolah akan memperbolehkan seseorang yang punya kuasa tinggi. Pantas saja sekolah membolehkan mereka.' Batin Renjun, meringis begitu menyadari fakta ini.

"Terus nanti ktpnya Haechan sama Renjun langsung ganti jadi menikah? Nama Haechan sama Renjun juga harus ganti ke kartu keluarga baru? Di mana Haechan jadi kepala keluarga, dan Renjun jadi ibu rumah tangganya." Pertanyaan polos yang keluar dari mulut Haechan, sukses membuat Ten terkekeh.

"Gak sayang. Untuk sementara waktu ktp kalian berdua masih status pelajar atau mahasiswa. Nama kalian juga masih ada di dalam kartu keluarga kami. Nanti setelah kalian sudah lulus sekolah, baru di ganti." Jelas Ten.

"Lagipula kalian cuma akad aja kok. Nanti acara resepsinya pas kalian udah lulus. Jadi, nanti yang dateng pas akad hanya keluarga saja. Nanti pas setelah kalian lulus, kalian baru ngadain resepsinya, yang akan di hadiri banyak orang. Kalau kata orang-orang sih yang penting sah." Sambung Wendy.

"Berati temen-temennya Haechan sama Renjun gak dateng? Berati mereka juga gak tau pernikahan ini dong?" Kali ini pertanyaan polos yang keluar dari mulut Renjun.

"Ya gak dateng Njun. Kan cuma keluarga dekat aja. Tapi kalau misalkan kalian pengen kasih tau status kalian ke temen kalian sih gapapa. Asalkan jangan sampe banyak orang tau, apalagi kalau sampai rumor yang gak enak beredar, yang nantinya akan menjelekkan nama sekolah. Tadi soalnya kami udah diskusi soal hal ini ke sekolah. Sekolah juga gak akan bertoleransi, kalau nama sekolah jelek karena rumor ini. Dan kalian akan di keluarkan dari sekolah, kalau sampai hal ini terjadi." Jelas Wendy.

"Jadi sebaiknya kalian jangan bilang dulu. Nanti setelah Ujian selesai? Atau kalian udah dapet ijasah, terus kalian mau langsung bilang? Ya itu gak jadi masalah." Sambung Ten.

"Mae sama Bunda ngelakuin ini hanya untuk bisnis Daddy sama Ayah ya?" Seru Haechan, yang langsung di geplak oleh Renjun.

"Ya gak mungkin lah dodol! Mereka udah jalin bisnis udah lama. Kenapa gak dari lama aja mereka ngelakuin ini? Kenapa baru sekarang?" Seru Renjun, yang kesal dengan pertanyaan Haechan gak masuk akal. Padahal mah sedari tadi pertanyaan mereka pada gak masuk di akal.

"Ya karena dulu kita masih kecil. Kalo sekarang kan kita udah lumayan besar." Sahut Haechan.

"Lah iya ya! Bener juga Chan!" Seru Renjun, yang baru menyadari hal ini.

Sementara orang tua mereka hanya bisa menggelengkan kepalanya, melihat tingkah mereka. "Bukan karena itu. Emang kita mau ngejodohin aja. Lagi kalo di liat-liat nih ya. Kalian berdua tuh susah banget dapet jodohnya. Jadi daripada jadi perawan sama perjaka tua, lebih baik kita jodohin." Sahut Johnny, yang akhirnya angkat suara.

"Lah kenapa gitu?" Tanya mereka secara bersamaan.

"Haechan aneh. Kamu juga aneh. Siapa lagi yang mau sama manusia aneh." Seru Chanyeol yang juga ikut nimbrung, untuk meroasting anak sendiri.

MY PARTNER - HYUCKRENWhere stories live. Discover now