[2] Yoshi Starts To Act

3.9K 1.3K 645
                                    

Semua orang menunduk takut kala Yoshi melewati mereka. Tidak ada senyuman di wajah pangeran tersebut, tidak ada sapaan ramah seperti biasa, dan aura kegelapan begitu menekan mereka, rasanya mengerikan.

Bahkan Woonggi yang sedang kabur dari tugas patrolinya ingin menenggelamkan diri di kolam lava karena Yoshi menghampirinya dengan mimik wajah tak biasa. Jangan sampai dia dipecat.

"A-ada apa ya pangeran?" Tanya Woonggi ketar-ketir, tidak berani cengegesan dan berbicara santai.

"Inget tugas kunjungan gue ke kerajaan sebelah, kan? Gantiin gue, gue harus pergi ke suatu tempat."

"Bukannya harus pangeran yang-"

"Pergi atau pecat?"

Woonggi mengatupkan bibirnya. Yoshi yang sedang dalam mode marah sangatlah menyeramkan, bila dibantah akan menambah amarahnya bahkan bisa menyerang. Itulah sisi lain Yoshi. Di balik sifat baik hatinya, dia seperti iblis sejati ketika sedang marah. Jika berada di tingkat amarah tertinggi, Yoshi akan jauh lebih menyeramkan karena akan menyerang dan membunuh, bukan sekedar mengancam seperti di atas.

"Memangnya pangeran mau kemana?"

Yoshi lanjut melangkah, lalu menjawab, "ke tempat di mana gue bisa cari penawar racun untuk ayah."































































Di sinilah Yoshi berada, di depan rumahnya di dunia manusia. Dia menetralkan emosinya agar tidak ada yang terluka. Setelahnya, dia ketuk pintu sebanyak tiga kali sebelum dibuka dari dalam.

Seorang wanita berambut sebahu dengan senyum menenangkan muncul dari dalam. Begitu melihat siapa yang datang, senyumnya luntur. Dia terlihat khawatir.

"Bukannya kamu dilarang pergi sebelum dinobatkan jadi raja? Kenapa kamu ke sini, Shi?"

"Bunda... ayah koma."

Bunda Yoshi tersentak, menutup mulutnya dengan mata berkaca-kaca. Yoshi bergerak maju untuk memeluk sang bunda yang sudah lama tidak dia temui karena urusan kerajaan. Sang bunda balas memeluknya dengan tubuh gemetar, sang bunda pasti sedih mendengar kabar sang suami yang bertahun-tahun tidak ia temui.

"Bunda, maaf... maaf karena aku belum bisa jadi anak yang baik, aku ceroboh banget ya?" Lirih Yoshi. "Aku janji, ayah bakal sembuh, aku bakal cari penawarnya, aku bakal cari pelakunya."

Yoshi melepas pelukannya, dia tersenyum kepada sang bunda. "Untuk saat ini, Bunda jangan sering bepergian ke luar, situasinya lagi gak bagus. Tapi tenang aja, aku bakal suruh Woonggi tinggal sementara di sini untuk jagain bunda."

"Jangan buat bunda takut," sang bunda menggenggam pergelangan tangan sang anak, "cukup sekali kamu dianggap mati, jangan lagi..."

"Aku janji bakal baik-baik aja, karena aku ini Yoshinori."

Sang bunda ikut tersenyum, mengangguk mengizinkan.

Kemudian Yoshi pamit kepada sang bunda untuk pergi ke tempat lain. Ketika dia tak lagi menatap wajah sang ibu, senyumnya hilang sepenuhnya, digantikan dengan raut wajah dingin dan datar disertai kedua tangan yang terkepal erat di samping badan.

Dia memejamkan mata sejenak, lalu mata kanannya berwarna hitam sepenuhnya ketika terbuka. Sayapnya muncul di punggung, terbang cepat ke depan, ke kebun kosong dengan tangan terulur ke depan, kemudian mencekik seseorang yang hendak kabur karena ketahuan.

"Mau apa?" Tanya Yoshi memperkuat cekikannya hingga orang tersebut tidak bisa bernapas dengan benar.

Orang yang merupakan iblis sama sepertinya itu meronta-ronta agar lepas. Gila, tenaga Yoshi kuat sekali. Bahkan kekuatannya tertahan dan tidak bisa digunakan untuk menyerang. Sekuat itu kah Yoshi?

Yoshi memperhatikan leher orang itu, di mana ada lambang sayap berwarna hitam. Dia mengernyit, tahu lambang itu milik siapa. "Untuk apa anak buah kakek ada di sini?"

Dia mendorong orang itu hingga terjerembab. Dia malas berurusan dengan anak buah kakeknya, karena pasti akan panjang, ditambah lagi kakeknya sangat menyebalkan dan membuat pusing kepala.

"Waduh, gak bisa nyerang, ya? Kemampuannya ecek-ecek ternyata," Yoshi berlagak sombong ketika orang itu bangkit, "gak sadar diri, ya? Padahal tadi udah jelas kalah, malu-maluin diri sendiri aja."

"Jangan sombong!"

"Sombong? Enggak, tuh. Kenapa marah, sih? Gerah ya? Padahal ini bukan di dunia bawah."

Orang itu baru tahu kalau Yoshi bisa banyak bicara seperti itu. Ternyata menyebalkan juga pangeran itu, omongannya seperti orang dengan derajat tinggi saja. KAN EMANG IYA.

"Cuma pangeran yang gagal jadi raja kok sombong, gak malu?"

Wah, cari mati.

"Gagal?" Pedang es Yoshi pun muncul karena terpancing. "Kayaknya yang gagal bukan saya, deh. Tapi pemimpin Anda juga kalian sebagai anak buahnya. Soalnya, saya gak mau ada benalu di masa kepemimpinan saya."

Langsung saja Yoshi tebas leher orang itu dan membiarkan kepalanya menggelinding ke selokan. Dalam hatinya dia berkata, "emang pantes dia masuk ke sana, kurang ajar sih!"

Setelahnya dia menghilangkan pedangnya agar tidak dilihat orang, bahaya kalau ada yang melihat lalu menuduhnya sebagai pembunuh bayaran. Nanti viral "pembunuh bayaran berwajah tampan dan berpedang es meresahkan masyarakat."

Masa iya dia mengacaukan dunia manusia biar meresahkan sekalian? Kan tidak mungkin, nanti tidak ada wanita yang mau menjadi pendamping hidupnya.

Ah, kenapa memikirkan itu. Sebaiknya Yoshi memikirkan bundanya yang dalam bahaya. Pasti ada banyak gangguan yang akan membuatnya gagal menjadi raja. Dia harus melindungi orang terdekatnya.

Tangan kanannya terangkat, jari telunjuknya menyentuh pelipis. Apa yang dia lakukan? Dia hendak bertelepati jarak jauh.

"Woonggi."

"Ada apa, kak? Eh pangeran."

"Bunda diincar. Besok setelah lo dari kerajaan sebelah, lo tinggal sementara di rumah gue. Gak usah mikirin pekerjaan lo di sana, anak buah gue masih banyak."

"Diincar siapa?"

"Siapa lagi kalau bukan kakek dan anak buahnya."

"Oke! Ada lagi yang harus saya kerjain?"

Yoshi berpikir sesaat. Oh, dia tahu!

"Suruh dia ke rumah gue sekarang, jaga bunda," perintahnya selanjutnya.

"Dia? Si anu yang lagi jalanin misi rahasia dari pangeran? Si anu yang disangka mati itu, kan?"

"Iya, dia," jawab Yoshi. "Gue harus pergi sekarang, waktu gue gak banyak. Makasih."

Telepati diputus. Woonggi tidak bisa datang hari ini karena masih ada hal yang harus dia kerjakan, oleh karena itu dia meminta Woonggi agar menyuruh orang itu untuk menjaga sang bunda sebelum Woonggi menggantikannya.

Dia, orang yang telah disangka mati, tetapi sebenarnya berhasil diselamatkan oleh Yoshi dan disembunyikan keberadaannya untuk menjalankan misi rahasia darinya.

Salah satu anggota trio iblis, Taeyoung.

Become The King | Kanemoto YoshinoriWhere stories live. Discover now