36

31.5K 2.9K 166
                                    

"Jay ikut lah dengan kami.. kita selesaikan semua nya di rumah" ucap Lisa membuat Jay terdiam

Ia memegang perut nya tanpa sadar mencoba menenangkan dirinya, kenapa kehamilan nya kali ini ia begitu emosional

"Jay.... Kau bisa pulang jika memang tak ingin pergi, aku akan mengantar mu" ucap Arga membuat Jay menoleh, ia menatap Abas dan Lisa bergantian lalu menatap Rey yang masih terlihat takut padanya

Jay menghela nafasnya pelan, rasanya begitu lelah hari ini, ada apa sebenarnya ?

"Aku hanya ingin bertemu cucu ku Jay... Aku tak bermaksud apapun bahkan berniat untuk mengambilnya dari mu.. kau tau aku sudah berumur, aku hanya ingin bertemu dengannya sebelum aku pergi" ucap Abas membuat Jay menoleh

"Aku baru tau jika kau dan Arga sudah pernah menikah dan memiliki anak, jika aku tau kalian sudah menikah aku pasti tak akan membiarkan Arga menikah dengan Liora" sambung nya

"Semua salah ku karena tak memperhatikan kehidupan anak ku.. maafkan aku" Jay terdiam seribu bahasa

Ia yang salah karena melarang keras Arga untuk tidak memberitahu siapapun akan pernikahan nya, bahkan orang tua Arga sendiri

Karena apa...

Karena ia takut orang tua Arga tak bisa menerima nya, ia takut jika ia akan di tolak dan di buang itulah kenapa pernikahan nya hanya ada penghulu dan beberapa saksi saja

"Jay mari cari jalan keluar untuk permasalahan mu dengan Arga, kami akan bantu dengan yang terbaik, aku dan suamiku tak akan memaksa mu jika kau memang tak ingin kembali dengan Arga" ucap Lisa membuat Jay menoleh

Tak ingin kembali dengan Arga...

Rasanya ia tak terima akan kalimat itu tapi bagaimana...

"Aku...."

"Ayah.. ibu... Jay butuh waktu, biarkan ini menjadi urusan ku dan dia, bisakah kalian tak memberatkan pikiran nya ?" Ucap Arga membuat Abas dan Lisa terdiam

"Baiklah... Aku hanya orang tua... Bagaimana pun anak ku sudah dewasa dan sudah menjadi seorang ayah, aku sudah tak bisa ikut campur dalam urusan nya apalagi masalah rumah tangga" ucap Abas sedih

"Maaf Jay sudah merusak makan siang mu.. aku hanya terlalu senang karena bisa bertemu cucuku.. aku tak bermaksud untuk membuat mu takut" sambung nya lagi

"Ayo Lisa kita pergi.. hanya diam di rumah menunggu mereka datang" Abas pergi lebih dulu membuat Lisa menghela nafasnya pelan

"Maaf Jay sudah menganggu mu" ucap Lisa lalu pergi menyusul Abas

Jay menghela nafasnya frustasi, ia duduk di bangku dengan pikiran nya yang campur aduk, perasaan nya yang tak karuan dan rasa aneh yang tiba-tiba muncul

"Aku ingin pulang" ucap Jay tanpa menoleh

"Buna aku ingin bersama ayah" Jay mendongak menatap Rey

"Jangan membuat ku untuk memarahi mu Rey" Rey terdiam memeluk Arga erat membelakangi Jay

"Baiklah aku akan mengantar mu" ucap Arga

"Terserah" Jay bangun dari duduknya dan pergi begitu saja, Arga hanya bisa terdiam ia mengelus punggung Rey lembut

"Rey apa kau baik-baik saja ?" Tanya Arga

"Tidak... Aku tak baik ayah... Buna sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja, jadi aku berusaha diam agar tak menganggu pikiran nya"

"Buna hanya sedang kelelahan jadi ku harap kau bisa mengerti"

"Aku tak mengerti ayah.. kenapa setelah Buna bertemu dengan mu dia lebih sering marah-marah seperti ini ?"

"Mungkin karena faktor kehamilan nya"

"Apa adik bayi nya nakal ? Itulah kenapa Buna sering marah-marah ?"

"Bukan... Nanti kau pasti mengerti"

"Ayah aku tak mengerti kenapa Buna begitu sulit memaafkan mu ? Apa pada akhirnya kau tetap tak akan kembali pada ku ?"

Arga terdiam sesaat ia memeluk Rey erat mencoba menenangkan anak nya dengan pertanyaan yang tidak seharusnya di ucapkan

"Rey.. ada beberapa kesalahan yang tidak bisa di maafkan dan aku akui kesalahan ku menjadi salah satunya"

"Ayah... Aku tau dan sangat mengerti apa yang kakek tadi bicarakan, kau menikahi orang lain di saat kau masih menjadi suami Buna, aku tau ayah.. dan aku paham akan kalimat itu, jika Buna masih mencintai mu bukan kah seharusnya Buna bisa memaafkan mu dan lebih memikirkan adik bayi ?"

"Bagaimana pun juga adik bayi akan segera lahir, bagaimana jika adik bayi nya lahir tanpa ayah sama seperti ku ? Dia akan di ejek oleh teman-teman sekolah nya sama seperti aku"

"Aku tak mau adik bayi sedih" Arga terdiam membisu, ia menurunkan Rey mendudukkan nya di meja agar ia bisa bicara dengan Rey berhadapan

"Rey.. kita sama-sama punya janji, kita memiliki tugas untuk menjada seseorang, bisakah kau berjanji pada ku jika kau mampu menjaga dua orang sekaligus ?" Rey terdiam menatap Arga lekat

"Ayah... Aku selalu berdoa agar kau kembali dan membantu ku menjaga Buna dan adik bayi, aku akui jika aku mampu tapi akan lebih baik jika kau ikut membantu ku menjaga mereka"

"Adik bayi butuh ayah dan Buna butuh suami"

"Aku tau.... Aku sedang berusaha, jika nanti waktunya tiba bisakah kau yang menggantikan ku ?" Rey terdiam, ia menunduk meremas jari-jari nya kuat

"Apa aku bisa menepati nya ?" Arga mengangguk

"Bagaimana jika aku gagal ?"

"Akan ada kesempatan kedua untuk melakukan hal yang lebih baik, dan aku percaya padamu"

Rey mengangguk pelan, ia percaya pada dirinya sendiri, ia percaya pada Arga dan ia percaya jika ia pasti bisa melakukan nya !

"Ayah... Aku berdoa agar kau dan Buna cepat kembali, aku selalu berdoa agar kau bisa mendapatkan maaf dari Buna, jadi bisakah kau sedikit menunggu sebentar lagi ?"

"Aku pasti akan menunggu nya selama apapun itu..."

"Kapan hari itu tiba ayah ?"

"Hari dimana kau akan bertemu dengan ku dan Buna untuk terakhir kalinya ?"

Arga tersenyum lembut

"Itu adalah hari dimana adik mu akan lahir... Setidaknya setelah aku mendapatkan jawaban nya aku bisa melihat anak ku yang kedua"

"Setelah nya aku tak akan menemui nya lagi"

"Bolehkah aku berharap ayah ?"












Rey bismilah aja Rey ada keajaiban

Kayanya susah buat luluhin hati Jay

Buat bapak Abas dan buk Lisa harap bersabar menantu anda memang keras kepala !

MY EX HUSBAND (END)Where stories live. Discover now