43

31.8K 2.8K 37
                                    

Hanya tinggal menghitung hari Jay akan melahirkan bayi kembar nya, membuat Abas dan Arga tak sabar untuk melihat malaikat kembar itu

Jay hanya bisa menghela nafas nya saat ayah dan anak kembali berdebat untuk mendekor kamar si kembar

"Cucuku laki dan perempuan" ucap Abas dengan keras kepala nya

Saat ini keduanya sedang merenovasi kamar si kembar padahal Jay mau nya bayi-bayi nya tidur dengan dengan dirinya untuk beberapa bulan atau bahkan sampai berumur 2 tahun tapi lihatlah Arga dan Abas sudah sibuk dan berdebat masalah kamar

"Buna ? Kenapa ayah dan kakek bertengkar ?" Jay yang sedari tadi memperhatikan Arga dan Abas dari ambang pintu kini menunduk melihat Rey yang baru pulang sekolah

"Aku juga tak mengerti Rey... Bukankah mereka kekanak-kanakan"

"Iya, mereka seperti anak kecil" Jay hanya terkekeh pelan

"Kau sudah makan ? Ingin makan siang dengan ku ?" Rey mengangguk antusias

"Buna aku ingin makan di luar"

"Tumben... Baiklah tunggu sebentar"

"Arga !" Panggil Jay membuat Arga dan Abas menoleh

"Ayo makan siang di luar, Rey ingin makan di luar"

"Pergilah ! Serahkan pada ku kamar ini ! Aku akan menghiasi nya dengan baik" ucap Abas membuat Arga menoleh

"Aku tak ingin ada boneka apapun ! Anak ku laki-laki jadi segala macam Berbie dan boneka aneh itu jangan ada disini atau ku buat kamar mu penuh dengan boneka" ancam Arga

"Berani nya kau mengancam ku dasar anak durhaka !"

"Arga ayo !"

"Iya sayang aku datang !"

Arga pergi menyusul Jay namun sebelum itu ia menunjukkan 2 jari ny dari mata nya ke mata Abas membuat Abas malah menunjukkan jari tengah nya membuat Arga melongo dan bergidik ngeri

Di perjalanan Rey tak henti-hentinya bercerita tentang kegiatan nya di sekolah, semenjak hari karnaval waktu itu Alex dan teman-teman yang sering menganggu nya kini sudah tak menganggu nya walaupun mereka kadang sering berhadapan namun Alex tak melihat ke arah nya seolah tak ada dia membuat Rey merasakan lega yang teramat

Setidaknya ia tak akan sakit hati lagi karena Buna nya di hina

"Sayang" panggil Arga membuat Jay menoleh

"Bagaimana jika kita membeli beberapa perlengkapan untuk si kembar ?"

"Kita sudah membeli banyak bahkan sangat banyak seolah aku akan melahirkan seribu anak"

"Ayolah sayang aku hanya ingin memberikan apa yang aku bisa untuk mereka, aku sudah mengabaikan Rey sampai ia sebesar ini dan aku merasa sangat bersalah, bisakah kali ini aku melakukan apapun yang aku mau ?"

"Arga... Kau hanya membuang-buang uang mu, aku tau kau bisa membeli apapun hanya dengan sebuah kartu, tapi bukan seperti ini caranya kamu menebus dosa" Arga menjadi terdiam, apa ia salah lagi ?

Jay menghela nafasnya pelan, ia mengelus perut nya lembut

"Kau sudah kembali padaku dan ikut mengurus anak-anak itu sudah lebih cukup bagiku, kau tak perlu mengeluarkan uang sebanyak itu untuk membeli barang-barang yang sebenarnya sangat tidak di butuhkan"

"Buna benar ayah... Kau ada di saat adik bayi lahir saja sudah sangat berarti, itu sudah membayar semuanya" ucap Rey ikut nimbrung

Arga menjadi terdiam seribu bahasa, ia hanya ingin membahagiakan si kembar, saat Rey lahir dan Jay berjuang sendiri ia tak enak hati, ia ingin menebus nya dengan kelahiran si kembar

Hingga sentuhan lembut ia rasakan saat Jay meletakkan tangan nya di atas tangan nya

Ia menoleh singkat melihat Jay yang tersenyum lembut

"Aku tau niat mu untuk membahagiakan anak-anak tulus... Tapi ada cara lain yang lebih baik di banding membuang uang mu untuk barang-barang yang tak seharusnya di beli" Arga menghela nafasnya pelan lalu mengangguk

"Maafkan aku... Ku kira yang ku lakukan sudah baik"

"Kau sudah melakukan yang terbaik Arga... Percaya lah semua akan baik-baik saja" Arga mengangguk yakin hingga mereka berhenti di sebuah mall terbesar

"Kau ingin membeli sesuatu ? Apakah kita keluar hanya untuk makan siang saja ?" Tanya Arga melepaskan seat belt nya

"Mungkin... Entahlah aku belum memikirkan apapun"

"Buna boleh aku membeli mainan baru ?"

"Rey mainan mu sudah banyak.. bisakah kita melewatkan keinginan mu yang barusan ?"

"Hmm.. maaf Buna"

"Tak masalah, apa kau bisa menerimanya ?"

"Bisa Buna"

"Baiklah ayo turun" mereka turun dari mobil langsung menjadi pusat perhatian mungkin yang menjadi pusat perhatian adalah Jay

Karen apa ?

Karena Jay hamil !

Pasalnya pria hamil hanya terjadi 0.1 % di dunia ini kecuali mereka transgender

Dan sekarang Jay mulai risih di perhatikan seperti ini, masalah nya adalah mereka menatap Jay secara terang-terangan, berbisik secara terang-terangan membuat Jay benar-benar merasa tak nyaman hingga ia tanpa sadar mencekal lengan Arga kuat

"Ada apa ?" Tanya Arga

"Boleh aku aku menunggu di mobil ?"

"Kita akan makan siang Jay, kenapa kau menunggu di mobil  ?"

"Aku takut dengan tatapan mereka" seakan mengerti Arga mengedarkan pandangannya dan langsung membuat semua orang menjadi gelagapan dan merasa tak terjadi apapun

"Mereka membicarakan ku" ucap Jay berbisik

"Kau akan baik-baik saja selama berada di dekat ku Jay" ucap Arga meyakinkan namun Jay menggeleng keras

"Aku tak mau Arga..."

Arga menyentuh bahu Jay lembut membuat mereka saling berhadapan

"Bisakah kau mengabaikan mereka dan menganggap hanya ada kita di sini ?" Jay terdiam bingung ingin menjawab apa

"Tenangkan dirimu... Tenangkan pikiran mu, bayangkan jika hanya ada kau dan aku disini.. tak ada tatapan aneh, tak ada bisik-bisik yang menganggu pendengaran mu, tak ada rasa takut yang kau ciptakan, cukup rasakan dan bayangkan hanya ada kita disini" seolah terhipnotis dengan kata-kata Arga, Jay mengikuti nya

Ia mulai menenangkan pikiran nya, mencoba menarik nafas dan mengeluarkan nya secara perlahan, ia menutup mata nya perlahan dan kembali membuka nya

Benar saja !

Saat ia membuka mata nya tak ada seorang pun disana, hanya ada ia, Arga dan Rey saja seolah memang di dunia ini hanya ada mereka bertiga

Jay menatap Arga dan tersenyum

"Aku berhasil" ucap Jay

"Aku tau kau pasti bisa"

























Makin hari si Arga makin manis jadi iri saya

MY EX HUSBAND (END)Where stories live. Discover now